Keterbatasan Penelitian Uji Hipotesis

133 halus siswa tunagrahita kategori sedang sehingga pembelajaran melalui bermain playdough ini dapat dilanjutkan hingga memperoleh hasil yang maksimal. 2. Bagi pihak sekolah Diharapkan lebih memperhatikan keunggulan serta kegunaan dari permainan playdough ini, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita kategori sedang. 3. Bagi siswa Hendaknya siswa lebih aktif selama pembelajaran sehingga kemampuan motorik halusnya dapat meningkat. 134 DAFTAR PUSTAKA Andang Ismail. 2006. Education Games. Yogyakarta: Pilar Media. Ariesta Asri. 2015. Manfaat Bermain Playdough Lilin Mainan. Diakses dari http:www.lifestyle.okezone.comread201504091961131755manfaat- bermain-lilin-untuk-anak.html pada 10 Mei 2015 , jam 15.00 WIB. Astati. 1995. Terapi Okupasi dan Musik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Bambang Sujiono. 2008. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Beaty, Janice. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Ketujuh Penerjemah Arif Rakhman. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Dardji Darmodiharjo. 1992. GBPP Merawat Diri Sendiri Bidang Berpakaian ATG Sedang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Seni Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas. Dini P. Daeng Sari. 1996. Metode Mengajar Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Depdikbud. Dorothy, Einon. 2005. Permainan Cerdas I. Jakarta: Erlangga. Eliyawati. 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin. 2005. Pengembangan Program Pembelajaran Individual Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Depdiknas. Hallahan, dkk. 2009. Exceptional Learners an Introduction To Special Education Eleventh Edition. America: Pearson. Heri Rahyubi. 2012. Teori-teori Belajar Dan Aplikasi Pembelajaran Motorik Deskripsi Dan Tinjauan Kritis. Bandung: Nusa Media. Hurlock, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid I Edisi Keenam Penerjemah Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga. 135 Kamtini dan Husni Wardi Tanjung. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Depdiknas. Mayke Sugianto Tedjasaputra. 2001. Bermain, Mainan dan Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Grasindo. Mohammad Amin. 1995. Ortopedagogik ATG. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. MS. Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Muhammad Efendi. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara. Mumpuniarti. 2007. Pendekatan Pembelajaran Bagi Anak Hambatan Mental. Yogyakarta: Kanwa Publisher. Ngalim Purwanto. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Richard, Magil A. 1989. Motor Learning Concept and Applications. USA: C. Aksara. Rochman Natawidjaya dan Zainal Alimin. 1996. Penelitian Bagi Guru Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Depdikbud. Rosmala Dewi. 2005. Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Soegeng Santoso. 2002. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Citra Pendidikan Indonesia. Sofia Hartati. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktotar Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Sri Rumini. 1996. Pengetahuan Subnormalitas Mental Retardasi Mental. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2005. Manajeman Penelitian. Jakarta: PT Renika Cipta.