Distribusi pengetahuan kader tentang tugasnya dalam pemantauan pertumbuhan bayi dan balita berdasarkan lama menjadi kader dapat dilihat pada
Tabel 4.11 di bawah ini. Untuk keperluan analisis kategori lama menjadi kader dapat dibagi dua, yaitu lama jika masa kerjanya lebih dari 5 tahun dan baru jika masa
kerjanya kecil sama dengan 5 tahun.
Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Kader Tentang Tugasnya Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Berdasarkan Lama Menjadi Kader
Lama Menjadi Kader Pengetahuan Kader
Jumlah Baik
66,6 Kurang Baik
≤66,6 n
n N
Baru 5tahun 29
80,5 7
19,5 36
100,0 Lama≥5tahun
21 80,8
5 19,2
26 100,0
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa jumlah kader baru lebih banyak daripada kader lama. Namun frekuensi pengetahuan kader lama dengan kader
baru tidak terlalu berbeda. Adapun kader lama yang pengetahuannya baik adalah sebesar 80,8 dari 26 orang. Artinya, tidak semua kader yang telah lama bertugas
penegtahuannya baik jika tidak ada penyegaran informasi melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Puskesmas.
4.6 Distribusi Keterampilan Berdasarkan Karakteristik Kader
Tabel 4.12 Distribusi Keterampilan Kader Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Berdasarkan Umur Kader
Umur Kader Keterampilan Kader
Jumlah Terampil
≥80 Kurang Terampil
80 n
n N
Usia Produktif 15-55 tahun
19 33,9
37 66,1
56 100,0
Usia Tidak Produktif 55 tahun
2 33,3
4 66,7
6 100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa sebanyak 66,1 dari 56 kader kurang terampil dalam melaksanakan tugasnya. Namun jumlah kader yang kurang
terampil pada usia tidak produktif bekerja lebih banyak, yaitu sebesar 66,7 dari 6 orang kader. Artinya keterampilan kader yang termasuk pada usia produktif bekerja
lebih baik daripada kader yang termasuk usia tidak produktif bekerja. Distribusi keterampilan kader tentang tugasnya dalam pemantauan
pertumbuhan bayi dan balita berdasarkan pendidikan kader dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini. Untuk keperluan analisis kategori pendidikan dibagi menjadi dua,
yaitu tinggi jika kader tersebut tamat SMA, Akademi, atau Perguruan Tinggi dan rendah jika kader tersebut tamat SD atau SMP.
Tabel 4.13 Distribusi Keterampilan Kader Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Berdasarkan Pendidikan Kader
Pendidikan Kader Terampil
≥80 Jumlah
Terampil ≥80
Kurang Terampil 80
n n
N
Tinggi SMA, Akademi, atau Perguruan Tinggi
18 37,5
30 62,5
48 100,0
Rendah SD, SMP, atau SMA
3 21,4
11 78,6
14 100,0
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa hanya 37,5 dari 48 orang yang berpendidikan tinggi dan terampil dalam melaksanakan pemantauan
pertumbuhan bayi dan balita. Artinya kader yang berpendidikan tinggi lebih cenderung pengetahuannya baik namun mereka tidak selalu merupakan kader yang
terampil dan kebanyakan mereka tidak menerapkan pengetahuannya kedalam
Universitas Sumatera Utara
tindakan saat melaksanakan tugas di Posyandu sehingga mereka termasuk pada kategori kurang terampil.
Distribusi keterampilan kader tentang tugasnya dalam pemantauan pertumbuhan bayi dan balita berdasarkan lama menjadi kader dapat dilihat pada
Tabel 4.14 di bawah ini. Untuk keperluan analisis kategori lama menjadi kader dapat dibagi dua, yaitu lama jika masa kerjanya lebih dari 5 tahun dan baru jika masa
kerjanya kecil sama dengan 5 tahun.
Tabel 4.14 Distribusi Keterampilan Kader Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Berdasarkan Lama Menjadi Kader
Lama Menjadi Kader Keterampilan Kader
Jumlah Terampil
≥80 Kurang Terampil
80 n
n N
Baru 5tahun 9
25,0 27
75,0 36
100,0 Lama≥5tahun
12 46,1
14 53,9
26 100,0
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa 75,0 dari 36 orang kader
baru merupakan kader yang kurang terampil. Sedangkan kader lama ada 46,1 dari 26 orang yang terampil dalam melaksanakan pemantauan pertumbuhan bayi dan
balita di Posyandu. Artinya, kader lama lebih terampil daripada kader baru. Oleh karena itu, pelatihan dengan metode praktek dapat menjadi pilihan sebagai upaya
untuk meningkatkan keterampilan kader-kader yang masih baru.
4.7 Hubungan Pengetahuan dengan Keterampilan Kader