Keterampilan Kader HASIL PENELITIAN

yang dapat dikatakan naik. Banyak kader yang menganggap bahwa bayi atau balita yang berat badannya naik maka status pertumbuhannya adalah naik tanpa memperhatikan nilai Kenaikan Berat badan Minimal KBM. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setangah kader tersebut 64,5 kurang mengetahui cara penilaian pertumbuhan yang benar sehingga dapat pula menimbulkan kesalahan interpretasi pada status gizi bayi atau balita tersebut.

4.4 Keterampilan Kader

Keterampilan kader dapat dikategorikan menjadi terampil dan kurang terampil. Adapun pengkategorian tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Distribusi Keterampilan Kader dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita No Keterampilan n 1 Terampil 21 33,9 2 Kurang Terampil 41 66,1 Jumlah 62 100,0 Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa lebih dari setengah kader posyandu 66,1 di wilayah kerja Puskesmas Desa Lalang tahun 2014 termasuk pada kategori kurang terampil. Artinya lebih banyak kader yang kurang terampil daripada kader yang terampil sehingga terdapat kemungkinan bahwa kegiatan pemantauan pertumbuhan belum terlaksana dengan optimal. Adapun gambaran keterampilan kader dalam pemantauan pertumbuhan bayi dan balita di Puskesmas Desa Lalang tahun 2014 disajikan pada Tabel 4.8 brikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Gambaran Keterampilan Kader dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita No Kegiatan Dilakukan Tidak Dilakukan n n 1 Mencatat nama, jenis kelamin, dan umur setiap bayi atau balita pada buku register atau buku bantu kader. 58 93,5 4 6,5 2 Memastikan tempat menggantung dacin adalah tempat yang aman dan kokoh seperti pelana rumahkusen. 52 83,9 10 16,1 3 Mengatur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata penimbang. 47 75,8 15 24,2 4 Menyeimbangkan dacin yang telah dibebani sarung timbang dengan menggantung plastik yang diisi pasir atau batu di ujung batang dacin. 16 25,8 46 74,2 5 Mengusahakan bayibalita ditimbang dengan pakaian seminimal mungkin. 49 79,0 13 21,0 6 Menetapkan hasil penimbangan setelah jarum pada dacin tegak lurus dan mencatatnya pada buku bantu kader. 52 83,9 10 16,1 7 Mengembalikan bandul ke angka nol sebelum mengeluarkan bayibalita dari sarung timbang. 48 77,4 14 22,6 8 Mengisi bulan penimbangan hasil penimbangan bayibalita pada KMS. 51 82,3 11 17,7 9 Memplotmeletakkan titik hasil penimbangan pada KMS. 50 80,6 12 19,4 10 Menghubungkan titik berat badan bayibalita bulan ini dengan bulan lalu sehingga membentuk grafik berat badan. 24 38,7 38 61,3 11 Melakukan penilaian terhadap status pertumbuhan bayibalita BB=Naik atau Tidak Naik. 48 77,4 14 22,6 12 Menjelaskan status pertumbuhan dan memberikan konseling berdasarkan data hasil penimbangan kepada ibu dari bayibalita yang bersangkutan secara sederhana. 46 74,2 16 25,8 13 Menyampaikan ucapan penghargaan kepada orang tua yang telah datang ke Posyandu dan minta mereka untuk kembali pada hari Posyandu berikutnya. 39 62,9 23 37,1 14 Mengatur kegiatan agar dilakukan berurutan dari pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, penyuluhan dan pelayanan oleh petugas kesehatan. 32 51,6 30 48,4 15 Bersikap ramah dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan peserta Posyandu. 45 72,6 17 27,4 Universitas Sumatera Utara Kegiatan yang paling sering dilaksanakan oleh kader adalah kegiatan nomor satu, yaitu sebanyak 58 orang 93,5 tentang mencatat nama, jenis kelamin, dan umur setiap bayi atau balita pada buku register atau buku bantu kader. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kader telah terampil dalam melaksanakan kegiatan registrasi di Posyandu. Kegiatan yang sering kali tidak dilakukan oleh kader saat melaksanakan pemantauan pertumbuhan bayi dan balita di Posyandu adalah kegiatan nomor empat, yaitu sebanyak 16 orang 25,8 tidak menyeimbangkan dacin yang telah dibebani sarung timbang dengan menggantung plastik yang diisi pasir atau batu di ujung batang dacin. Kurangnya keterampilan kader pada kegiatan ini dapat menyebabkan kesalahan dalam menerjemahkan hasil penimbangan dimana berat badan anak melebihi berat badan sesungguhnya karena ditambah dengan berat sarung timbang pada dacin tersebut.

4.5 Distribusi Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik Kader

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kepentingan Imunisasi Pada Bayi Dan Balita

1 100 109

PEMBERDAYAAN KADER DENGAN MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER DALAM PELAYANAN POSBINDU Pemberdayaan Kader dengan Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Bayat.

0 3 15

PEMBERDAYAAN KADER DENGAN MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER DALAM PELAYANAN POSBINDU DI WILAYAH Pemberdayaan Kader dengan Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Bayat.

0 2 17

Pengaruh Pelatihan terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader dalam Menilai Pertumbuhan Balita di Puskesmas Peureulak Kabupaten Aceh Timur Tahun 2014

0 0 16

Pengaruh Pelatihan terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader dalam Menilai Pertumbuhan Balita di Puskesmas Peureulak Kabupaten Aceh Timur Tahun 2014

0 0 2

Pengaruh Pelatihan terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader dalam Menilai Pertumbuhan Balita di Puskesmas Peureulak Kabupaten Aceh Timur Tahun 2014

0 0 8

Pengaruh Pelatihan terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader dalam Menilai Pertumbuhan Balita di Puskesmas Peureulak Kabupaten Aceh Timur Tahun 2014

0 0 20

Gambaran Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi Dan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Gambaran Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi Dan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014

0 0 7

Gambaran Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi Dan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Tahun 2014

0 0 13