Kegiatan yang paling sering dilaksanakan oleh kader adalah kegiatan nomor satu, yaitu sebanyak 58 orang 93,5 tentang mencatat nama, jenis kelamin, dan
umur setiap bayi atau balita pada buku register atau buku bantu kader. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kader telah terampil dalam melaksanakan
kegiatan registrasi di Posyandu. Kegiatan yang sering kali tidak dilakukan oleh kader saat melaksanakan pemantauan pertumbuhan bayi dan balita di Posyandu adalah
kegiatan nomor empat, yaitu sebanyak 16 orang 25,8 tidak menyeimbangkan dacin yang telah dibebani sarung timbang dengan menggantung plastik yang diisi
pasir atau batu di ujung batang dacin. Kurangnya keterampilan kader pada kegiatan ini dapat menyebabkan kesalahan dalam menerjemahkan hasil penimbangan dimana
berat badan anak melebihi berat badan sesungguhnya karena ditambah dengan berat sarung timbang pada dacin tersebut.
4.5 Distribusi Pengetahuan Berdasarkan Karakteristik Kader
Distribusi pengetahuan kader dalam pemantauan pertumbuhan bayi dan balita berdasarkan umur kader dapat dilihat pada Tabel 4.9. Untuk keperluan analisis
kategori umur dibagi menjadi dua kategori, yaitu usia produktif jika umur kader tersebut berada pada 15-55 tahun dan tidak produktif bekerja jika umur kader lebih
besar dari 55 tahun. Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebagian besar dari kader
tersebut termasuk pada kategori usia produktif bekerja dan pengetahuannya relatif baik, yaitu sebesar 82,1 dari 56 orang. Artinya pengetahuan kader yang termasuk
pada usia produktif bekerja lebih baik daripada kader yang merupakan termasuk pada usia tidak produktif bekerja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Kader Tentang Tugasnya Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Berdasarkan Umur Kader
Umur Kader Pengetahuan Kader
Jumlah Baik
66,6 Kurang Baik
≤66,6 n
n N
Usia Produktif 15-55 tahun
46 82,1
10 17,9
56 100,0
Usia Tidak Produktif 55 tahun
4 66,7
2 33,3
6 100,0
Distribusi pengetahuan kader tentang tugasnya dalam pemantauan pertumbuhan bayi dan balita berdasarkan pendidikan kader dapat dilihat pada Tabel
4.10 di bawah ini. Untuk keperluan analisis kategori pendidikan dibagi menjadi dua, yaitu tinggi jika kader tersebut tamat SMA, Akademi, atau Perguruan Tinggi dan
rendah jika kader tersebut tamat SD atau SMP.
Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan Kader Tentang Tugasnya Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Berdasarkan Pendidikan Kader
Pendidikan Kader Pengetahuan Kader
Jumlah Baik
66,6 Kurang Baik
≤66,6 n
n N
Tinggi SMA, Akademi, atau Perguruan Tinggi
42 87,5
6 12,5
48 100,0
Rendah SD, SMP, atau SMA
8 57,1
6 42,9
14 100,0
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa 48 orang merupakan kader yang berpendidikan tinggi dan 87,5 dari mereka memiliki pengetahuan yang baik
tentang tugasnya dalam pemantauan pertumbuhan bayi dan balita di Posyandu. Artinya pendidikan kader yang tinggi dapat menjadikan kader tersebut memiliki
pengetahuan yang baik juga.
Universitas Sumatera Utara
Distribusi pengetahuan kader tentang tugasnya dalam pemantauan pertumbuhan bayi dan balita berdasarkan lama menjadi kader dapat dilihat pada
Tabel 4.11 di bawah ini. Untuk keperluan analisis kategori lama menjadi kader dapat dibagi dua, yaitu lama jika masa kerjanya lebih dari 5 tahun dan baru jika masa
kerjanya kecil sama dengan 5 tahun.
Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Kader Tentang Tugasnya Dalam Pemantauan Pertumbuhan Bayi dan Balita Berdasarkan Lama Menjadi Kader
Lama Menjadi Kader Pengetahuan Kader
Jumlah Baik
66,6 Kurang Baik
≤66,6 n
n N
Baru 5tahun 29
80,5 7
19,5 36
100,0 Lama≥5tahun
21 80,8
5 19,2
26 100,0
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa jumlah kader baru lebih banyak daripada kader lama. Namun frekuensi pengetahuan kader lama dengan kader
baru tidak terlalu berbeda. Adapun kader lama yang pengetahuannya baik adalah sebesar 80,8 dari 26 orang. Artinya, tidak semua kader yang telah lama bertugas
penegtahuannya baik jika tidak ada penyegaran informasi melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Puskesmas.
4.6 Distribusi Keterampilan Berdasarkan Karakteristik Kader