Tujuan Pengembangan Motorik Halus

49 Tingkat pencapaian perkembangan motorik halus anak usia 4-6 tahun berdasarkan Permendiknas No 58 Tahun 2009 antara lain : a. Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kirikanan, dan lingkaran. b. Menjiplak bentuk. c. Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit. d. Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media. e. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media f. Menggambar sesuai gagasannya. g. Meniru bentuk. h. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan. i. Menggunakan alat tulis dengan benar. j. Menggunting sesuai dengan pola. k. Menempel gambar dengan tepat. l. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail. Contoh pengembangan keterampilan motorik halus anak usia 4-6 tahun menurut Sumantri 2005: 151-152 antara lain : a. Meronce; b. melipat; c. menggunting; d. mengikat; e. membentuk; f. menulis awal; dan 50 g. menyusun misalnya menyusun kubus-kubus. Penulis menyimpulkan karakteristik perkembangan motorik halus anak usia 4-6 tahun antara lain : a. Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kirikanan, dan lingkaran b. Menggambar bebas dengan menggunakan pensil warna, krayon, arang, kapur tulis, dan sebagainya. c. Menggunting kertas mengikuti garis lurus, lengkung, dan gelombang. d. Melipat kertas secara horizontal, vertikal, dan diagonal menjadi bermacam- macam benda. e. Menjiplak angka 1 sd 5. f. Menjiplak bentuk. g. Menjahit sederhana dengan menggunakan tali sepatu, benang wol, tali rafia, dan sebagainya. h. Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit misalnya meronce. i. Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media. j. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media k. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan. l. Menggunakan alat tulis dengan benar. m. Menempel gambar dengan tepat. 51

E. Kerangka Pikir

Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki kompetensi yang baik. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah kompetensi pedagogik, dalam hal ini adalah menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Kegiatan penilaian dilakukan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran anak usia dini. Teknik penilaian yang tepat digunakan untuk anak usia dini adalah penilaian otentik. Salah satu teknik penilaian otentik yang ada di TK adalah portofolio. Asep Jiha d dan Abdul Haris 2013: 112 menyatakan bahwa “portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu”. Melalui portofolio guru dapat mengetahui perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran. Portofolio tepat digunakan sebagai alat penilaian dalam kegiatan pelaksanaan program TK. Penilaian portofolio berbeda dengan jenis penilaian yang lain. Penilaian portofolio merupakan suatu model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan anak dalam merefleksi suatu tugas atau karya melalui pengumpulan bahan-bahan yang relevan dengan tujuan yang dibangun oleh anak yang kemudian dinilai atau dikomentari oleh guru dalam periode tertentu. Penilaian portofolio merupakan penilaian kinerja anak. Penilaian portofolio memiliki manfaat bagi guru maupun bagi anak. Bagi guru, penilaian portofolio bermanfaat untuk menilai