Tahapan Pelaksanaan Penilaian Portofolio

45

D. Kajian tentang Motorik Halus

1. Pengertian Perkembangan Motorik Halus

Maria J. Wantah 2005: 23 mengemukakan bahwa “perkembangan motorik anak adalah kegiatan yang berhubungan dengan otot, otak, dan syaraf. Ketiga hal ini terkoordinasi antara satu dengan yang lain ”. Elizabeth B. Harlock 1978: 150 menyatakan bahwa “perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi ”. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir. Slamet Suyanto 2005: 51 mengungkapkan bahwa perkembangan motorik anak usia dini terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik halus menurut dictionary of psychology Arthur S. Reber dalam Rosmala Dewi, 2005: 2, diartikan sebagai gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otot halus seperti menggambar, menggunting, dan melipat kertas. Keterampilan motorik halus merupakan keterampilan yang menggunakan jari - jemari, tangan, dan pergelangan dengan tepat. Sumantri 2005: 143, menyatakan bahwa “motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek ”. Yudha dan Rudyanto 2005: 118 mengungkapkan bahwa pengertian “motorik halus adalah kemampuan anak dalam beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus kecil seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok dan 46 memasukkan kelereng ”. Kartini Kartono 1995: 83 menyatakan bahwa “motorik halus adalah ketangkasan, keterampilan, jari tangan dan pergelangan tangan serta penugasan terhadap otot-otot urat pada wajah ”. Penulis menyimpulkan bahwa motorik halus merupakan kemampuan anak mengkoordinasikan otot-otot kecil dalam melakukan aktivitas tertentu. Kemampuan anak dapat berkembang jika mendapatkan stimulasi yang tepat. Stimulasi bagi anak diberikan oleh orang tua dan guru. Orang tua memberikan stimulasi bagi anak ketika berada di rumah sedangkan guru bertanggung jawab memberikan stimulasi di sekolah melalui kegiatan pembelajaran. Untuk itu, sebagai seorang guru anak usia dini harus mampu memberikan stimulasi yang tepat disesuaikan dengan perkembangan anak.

2. Tujuan Pengembangan Motorik Halus

“Tujuan dari melatih motorik halus adalah untuk melatih anak agar terampil dan cermat menggunakan jari-jemari dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan unsur kerajinan dan keterampilan tangan ” Andang Ismail, 2006: 84-85. Sumantri 2005: 146 menyebutkan bahwa tujuan pengembangan ketrampilan motorik halus di usia 4-6 tahun adalah anak : a. Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan. b. Mampu menggerakan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari: seperti kesiapan menulis, menggambar, dan memanipulasi benda- benda. c. Mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan. 47 d. Mampu pengendalian emosi dalam beraktivitas motorik halus. Sejalan dengan pendapat tersebut, Yudha Rudyanto 2005: 115 mengemukakan tujuan pengembangan motorik halus antara lain: 1. Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan. 2. Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dengan mata. 3. Mampu mengendalikan emosi. Penulis menyimpulkan bahwa tujuan pengembangan motorik halus adalah : a. Anak mampu menggunakan otot-otot kecil dalam kegiatan pengembangan motorik halus. b. Anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan dalam kegiatan motorik halus. c. Anak mampu mengendalikan emosinya. 3. Fungsi Pengembangan Motorik Halus Fungsi utama motorik ialah mengembangkan kesanggupan dan keterampilan setiap individu yang berguna untuk mempertinggi daya kerja. Dengan keterampilan motorik yang baik, tentu individu mempunyai landasan untuk menguasai tugas keterampilan yang khusus. Sumantri 2005: 146 menyatakan bahwa “fungsi pengembangan keterampilan motorik halus adalah mendukung aspek pengembangan aspek lainnya seperti kognitif dan bahasa serta sosial karena pada hakekatnya setiap pengembangan tidak dapat terpisah satu sama lain ”. Yudha Rudyanto 2005: 116 menyebutkan fungsi dari keterampilan motorik halus yaitu: 48 a. Sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan gerak kedua tangan. b. Sebagai alat untuk mengembangkan koordinasi kecepatan tangan dengan gerakan mata. c. Sebagai alat untuk melatih penguasaan emosi. Penulis menyimpulkan bahwa fungsi pengembangan motorik halus adalah meningkatkan keterampilan gerak kedua tangan individu dalam tugas keterampilan khusus yang mendukung aspek pengembangan lain yang meliputi kognitif, bahasa, dan sosial karena pada hakikatnya aspek pengembangan tidak dapat dipisahkan.

4. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-6 Tahun

Rosmala Dewi 2005: 3-4 menyebutkan perkembangan motorik halus anak usia 4-6 tahun antara lain : a. Mencontoh bentuk silang +, x, lingkaran, bujur sangkar, dan segitiga secara bertahap. b. Menggambar bebas dengan menggunakan pensil berwarna, krayon, arang, kapur tulis, dan sebagainya. c. Menggunting kertas mengikuti garis lurus, lengkung, dan gelombang. d. Melipat kertas secara horizontal, vertikal, dan diagonal menjadi bermacam- macam benda. e. Menjiplak angka 1 sd 5. f. Menjahit sederhana dengan menggunakan tali sepatu, benang wol, tali rafia, dan sebagainya. g. Menjiplak bentuk-bentuk yang telah tersedia.