Uji Coba Metode dan Prosedur Penelitian

91 Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu program CAI model tutorial berupa satuan pelajaran, perencanaan program CAI tutorial, dan flowchart program pembelajaran CAI tutorial. 3 Proses produksi program CAI model tutorial. Setelah membuat perencanaan pengembangan program CAI tutorial langkah selanjutnya yang harus ditempuh adalah proses produksi. Pada tahap ini harus mengerahkan seluruh kemampuan untuk menghasilkan program yang layak dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Pada tahap proses produksi program CAI Computer Assisted Instruction harus memperhatikan tahapan model tutorial yang terdiri atas: a Pengenalan meliputi judul program, objektifitas penyajian, petunjuk, stimulus prioritas pengetahuan, dan inisial kontrol. b Penyajian informasi meliputi metode penyajian, panjang teks penyajian, grafik dan animasi, warna dan penggunaannya, serta penyajian. c Pertanyaan dalam hal ini soal-soal atau latihan yang disajikan serta bagaimana penggunamahasiswa menggunakannya atau menjawabnya. d Penilaian respons dalam hal ini penggunamahasiswa bisa mengukur kemampuan menyimak kritis sendiri. e Pemberian balikan respons dalam hal ini media yang dikembangkan mampu memberikan informasi penilaian yang tepat bagi penggunamahasiswa. f pengulangan dalam hal ini pengguna mampu mendalami atau mengulang kembali setiap materi yang belum dipahami. g Penutup. 4 Proses yang terakhir, yaitu evaluasi multimedia. Evaluasi pengembangan multimedia meliputi evaluasi terhadap content, flowchart view, story board, dan produk multimedia yang dikembangkan.

3.1.3 Uji Coba

Uji coba dalam pengembangan model pembelajaran menyimak melalui multimedia interaktif untuk pembelajaran mata kuliah Menyimak dilakukan dalam dua tahap, yaitu uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Uji coba terbatas dilakukan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra JPBS FKIP Universitas Bengkulu dengan sampel satu kelas, yaitu Kelas A Semeset I. Setiap kelas rata-rata berjumlah 20 mahasiswa. Uji coba terbatas dilakukan dalam empat kali perlakuan. Hasil 92 Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu evaluasi proses dan hasil pembelajaran dugunakan sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki model sehingga diperoleh model yang terbaik. Uji coba lebih luas dilakukan pada tiga kelas yang berbeda, yaitu Kelas B, C, dan D. Kelas B berkategori tinggi berjumlah 20 mahasiswa , kelas C berjumlah 20 mahasiswa berkategori sedang, dan kelas D berjumlah 19 mahasiswa berkategori rendah. Pengelompokkan tinggi, sedang, dan rendah ini berdasarkan nilai tes penempatan placement test kemampuan menyimak sebagai kelas eksperemennya. Untuk kelas kontor, penelitian dilakukan di Prodi PBSI FKIP Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Namun, untuk uji terbatas ini, kondisi kelas A lebih bervariasi kemampuannya. Evaluasi dilakukan terhadap proses dan hasil belajar serta implementasi model. Evaluasi tersebut dibagi menjadi empat, yaitu evaluasi oleh mahasiswa, evaluasi oleh dosen, evaluasi oleh ahli pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar mahasiswa untuk melihat efektivitas model yang telah dikembangkan. Sistem evaluasi yang terdapat dalam media pembelajaran disajikan secara sistematis dan terstruktur berdasarkan uraian masing-masing materi dari yang paling mudahsederhana sampai ke yang paling sulit serta mengacu pada model pembelajaran menyimak. Bentuk evaluasinya adalah pilihan ganda dan soal uraian sederhana dari pidato yang disajikan. Pentingnya uji coba media pembelajaran untuk melihat, Apakah media dapat digunakan atau tidak? Apakah tujuan pemelajaran telah terpenuhi? Apakah sudah memenuhi harapan mahasiswa? Apakah dapat meningkatkan keberhasilan pemelajaran dan peningkatan daya simak mahasiswa?

3.2 Latar Penelitian