102
Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan
Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
dideskripsikan dan hasil deskripsi tersebut dijadikan sebagai dasar menilai kualitas model pembelajaran menyimak aktif integratif melalui multimedia interaktif sebagai
determinan peningkatan keterampilan menyimak kritis yang dikembangkan. Konversi data kuantitatif ke dalam kualitatif dengan skala empat menggunakan aturan yang
merupakan modifikasi dari aturan yang dikembangkan oleh Nurgiyantoro 2012 :253. Aturan tersebut disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.7 Skala Penilaian Kemampuan Menyimak Kritis
No. Skor Rerata Skor
Klasifikasi Interpretasi
1. 4
3,51-4,00 Baik Sekali
Dapat dijadikan contoh 2.
3 2,51-3,50
Baik Dapat digunakan tanpa perbaikan
3. 2
1,51-2,50 Cukup
Dapat digunakan dengan perbaikan 4.
1 ≤1,50
Kurang Tidak dapat digunakan
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan pertanyaan dan tujuan penelitian. Pada implementasi model, alat yang diperoleh merupakan hasil dari
proses dan penilaian hasil terhadap model yang telah dikembangkan. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan secara intensif terhadap kegiatan dosen dan
mahasiswa. Hasil pengamatan dan pencatatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif naratif. Penilaian hasil dilakukan dengan melihat
hasil tes keterampilan menyimak kritis mahasiswa berdasarkan model menyimak aktif integratif melalui multimedia integratif.
Untuk melihat efektivitas model pembelajaran menyimak aktif integratif melalui multimedia interaktif sebagai determinan peningkatan menyimak kritis,
peneliti menggunakan uji coba terbatas dan luas dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan tes
awal dan tes akhir model pembelajaran baik pada kelas uji terbatas maupun kelas uji luas, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol The Matching-Only Pratest-
Posttest Control Group Design. Efektivitas model pembelajaran diukur dengan cara
103
Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan
Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
membandingkan antara nilai tes akhir dengan nilai tes awal. Bila nilai tes akhir lebih besar atau lebih tinggi daripada nilai tes awal, model pembelajaran tersebut dapat
dikatakan efektif. Model eksperimen digambarkan sebagai berikut Fraenkel Wallen, 2008 :271 dan Sugiyono, 2012 :303.
Treatment group M O X1 O _____________________________________________
Control group M O X2 O Keterangan :
M= Gejala yang diukur O= Pengukuran awal dan pengukuran akhir
X1= Perlakukan Pemebelajaran Menyimak Aktif Integratif melalui Multimedia Interaktif sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis
PMAIMI X2= Perlakukan Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif melalui Media Audio
sebagai Determinan Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis PMAIMA
Desain uji efektivitas model di atas menggambarkan bahwa terdapat dua kelompok sampel yang diteliti, yakni kelompok ekperimen dan kelompok kontrol.
Pada kedua kelompok ini untuk tahap pertama dilakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal menyimak kritis mahasiswa sebelum diberi perlakukan, baik
perlakukan PMAIMI maupun perlakukan PMAIMA. Tahap tes awal ini disimbolkan dengan tanda O, sedangkan keterampilan menyimak kritis sebagai gejala yang diukur
disimbolkan dengan M. Tahap selanjutnya adalah pemberian perlakukan, yakni pelaksanaan
pembelajaran menyimak
kritis, yakni
pelaksanaan kegiatan
pemebelajaran menyimak aktif integratif melalui multimedia interaktif sebagai determinan peningkatan keterampilan menyimak pada kelompok ekpereimen X1
dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran menyimak aktif integratif melalui media audio sebagai determinan peningkatan keterampilan menyimak kritis pada kelompok
kontrol X2. Setelah pemberian perlakukan selesai dilaksanakan baik kelas ekperimen maupun kelas kontrol, peneliti melakukan pengukuran ulang sebagai tahap
tes akhir pada kedua kolompok tersebut. Tahap tes akhir ini disimbolkan dengan O
104
Arono, 2013 Model Pembelajaran Menyimak Aktif Integratif Melalui Multimedia Interaktif Sebagai Determinan
Peningkatan Keterampilan Menyimak Kritis Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
dengan segala yang diukur sebagaimana gejala yang telah diukur pada tahap tes awal dan uji terbatas.
3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen