BAB III BATIK MOTIF MEDAN DAN EKONOMIINDUSTRI KREATIF
3.1. EKONOMI DAN INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA
Memasuki era ekonomi jaman sekarang yaitu era ekonomi kreatif dibutuhkan jiwa-jiwa kreatif sebagai pelengkap dan pendorong dalam kemajuan
perekonomian negara. Era ekonomi kreatif yang ditandai dengan tumbuhnya dan berkembangnya usaha-usaha kecil menengah yang tercakup kepada industri
kreatif, di mana mayoritas usaha tersebut mampu memberikan kontribusi terhadap krisis yang dialami oleh sebuah negara. Kontribusi tersebut dapat kita
lihat misalnya pada sumbangan ekonomi kreatif sekitar 4,75 pada PDB 2006 dan 7 dari total ekspor pada 2006. Di samping itu sektor ekonomi tersebut juga
mampu menyerap sekitar 3,7 juta tenaga kerja setara 4,7 total penyerapan tenaga kerja baru. Supangkat,dkk :16
Telah banyak isu-isu akan keberadaan industri kreatif di Indonesia, termasuk mengenai rencana pengembangan industri yang berbasis kreatifitas
pelaku. Seni dan ide-ide bukan hanya berlaku pada konteks kesenian, keartisan, kerajinan, dan hal-hal yang berbau artistik lainnya, namun ide-ide dan seni juga
berlaku pada strategi perekonomian. Industri kreatif di Indonesia memiliki 14 sub sektor yaitu:
a. Periklanan
b. Arsitektur
c. Kerajinan
d. Desain
e. Fesyen
Universitas Sumatera Utara
f. Film
g. Musik
h. Seni pertunjukan
i. Percetakan
j. Penerbitan
k. Radio, dan
l. Televisi
Pada rencana pengembangan ekonomi kreatif Indonesia yang memfokuskan pada 6 sub sektor industri kreatif yaitu :
- Arsitek
- Film, video, dan fotografi
- Fesyen
- Musik
- Kerajinan
- Desain
Disebutkan di atas bahwa sub sektor kerajinan masuk kepada salah satu fokus pengembangan industri kreatif di Indonesia, karna kerajinan merupakan
sub sektor yang memiliki nilai kontribusi PDB, penyerapan tenaga kerja, jumlah pelaku dan ekspor terbesar kedua setelah sub sektor fesyen dengan nilai
kontribusi di tahun 2006 berturut-turut adalah 25,51, 31,07, 33,02, dan 32,44.
Usaha produksi di bidang pembuatan Batik Motif Medan digolongkan ke dalam sub sektor kerajinan yang diharapkan mampu memberikan sumbangan
terhadap pendapatan daerah dan menunjukkan identitas lokal daerah serta suatu sub sektor masuk kepada pemetaan akan pengembangan sektor industri kreatif
Universitas Sumatera Utara
tersebut oleh pemerintah. Dengan adanya program rencana pengembangan industri kreatif di Indonesia diharapkan para pelaku komunitas industri kreatif
semakin terpacu untuk mengembangkan usaha mereka. Selain itu dinyatakan juga bahwa sub sektor kerajinan maerupakan salah satu dari keseluruhan sub
sektor industri keratif yang dinilai banyak memberikan kontribusi bagi perekonomian.
Pengadaan pemetaan usaha-usaha kreatif di Indonesia yang awalnya dilakukan oleh Kementerian Perdagangan yang kemudian diteruskan oleh Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tidak lain bertujuan untuk meninjau seberapa banyak dan seberapa jauh perkembangan usaha kreatif, juga melihat bagaimana
dampaknya terhadap perekonomian nasional. Penggalakan ekonomi kreatif oleh pemerintah dapat dilihat pada buku Rencana
Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Perdagangan RI secara berturut-turut pada tahun 2007 hingga 2008. Peneliti
simpulkan di dalam buku tersebut, disebutkan bahwa sektor-sektor ekonomiindustri kreatif yang ada di Indonesia diberi perhatian dengan diawali
melakukan pemetaan, seperti survei industri apa yang ada dan di mana. Kemudian di dalam agenda kerja yang ditulis dalam buku tersebut, masing-
masing industri usaha yang dijangkau akan memperoleh perhatian, seperti melakukan penyuluhan tentang industri kreatif, tetang bagaimana pentingnya
dalam era ekonomi saat ini. Selain itu, akan diadakan pameran-pameran akan keunggulan produk usaha kreatif tersebut yang kemudian dipromosikan secara
nasional bahkan secara internasional.
Universitas Sumatera Utara
3.2. EKONOMI DAN INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN