Kreatifitas Dalam Desain EKONOMI DAN INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN

menarik kemudian digambar kembali untuk dikirim ke Jawa supaya menempahnya pada alat batik cap, yang nantinya siap digunakan untuk membuat batik cap. Sejauh ini, motif-motif yang dikreasikan ke dalam batik diminati oleh para masyarakat yang menjadi konsumen dan pelanggan. Motif yang paling disenangi dan diminati adalah motif Gorga Simeol-meol yang berasal dari etnis Batak Toba. Penuangan motif pada satu helai kain batik tidak hanya satu, untuk menghindari minat dari lintas etnis maka dibuatlah lebih dari satu motif yang mengisinya. Seperti pada sehelai kain batik yang sudah jadi yang motifnya berisikan motif dari Melayu dan Nias.

3.3.2. Kreatifitas Dalam Desain

Batik motif Medan yang sekarang sudah mulai mengalami perkembangan, didukung oleh kreatifitas-kreatifitas yang memberikan nilai serta ciri khas sendiri. Selain kreatif di dalam pemilihan motif, dalam bidang ini juga sangat dibutuhkan kreatifitas di dalam mendesain motif. Image “kreatif” dalam diri seseorang tidak lepas dari nilai-nilai seni yang memang bisa diterima oleh masyarakat sebagai sasaran pemasaran produknya. Pada batik motif Medan, kreatifitas-kreatifitas yang termasuk ke dalam kreatifitas mendesain dilakukan dengan melakukan pengembangan bentuk motif, penguranganpemotongan bentuk gambar, penuangan beberapa gambar dalam satu helai kain, pembuatan arah gambar, pemilihan warna kain, pemilihan ukuran gambar, serta pemilihan warna motif. Misalnya pada salah satu jenis motif yang didesain ulang, yaitu Universitas Sumatera Utara pada Gorga Simeol-meol yang mengalami modifikasi pada bentuknya, yaitu sebagian dari bagian belakang motif dikurangidipotong, kemudian hal serupa dibuat pada gambar berikutnya.

3.3.2.1. Modifikasi-modifikasi Batik Motif Medan

Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwa pengusaha batik motif Medan dengan ide masing-masing melakukan modifikasi-modifikasi dengan produk batik mereka dengan melakukan beberapa cara. Berbagai motif-motif tersebut dimodifikasi, kemudian dilukiskan ke kain yang kemudian disebut dengan Batik Motif Medan. Pada satu helai kain, bisa terdapat beberapa motif, dan ada juga dalam satu helai kain, hanya satu motif saja yang mengisinya. Misalnya, pada satu helai kain terdapat motif bunga,motif pangeret-eret, dan motif itik pulang petang. Pada batik semacam ini biasanya motifnya dibuat dengan menggunakan cap. Seperti gambar batik Motif Medan yang telah dimodifikasi di bawah ini. Pada batik ini, motif yang mengisinya ada dua jenis, yaitu motif bunga dan motif pakpak dairi. Ini adalah salah satu kreatifitas pelaku usaha dalam membuat bagaimana supaya batik itu menjadi beda dan menarik di mata konsumennya. Tampak pada kemeja batik tersebut bagaimana pemilihan motif, letak motif, serta warna kain dan warna motif yang dibuat oleh pelaku usaha Universitas Sumatera Utara Gambar 16. Kemeja Modifikasi Desain Batik Motif Medan Modifikasi lain dapat dilihat pada gambar MotifGorga Simeol-meol di bawah ini, di mana gambar dan bentuk motifnya dikurangi dengan melakukan pemotongan pada gambar sesungguhnya. Gambar 17. Gorga Simeol-meol yang dimodifikasi Kreatifitas lain dapat kita lihat pada kain batik cap yang ada di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 18. Batik Motif Medan yang terdiri dari beberapa motif Pada gambar di atas, tampak pada kain batik beberapa motif yang mengisinya, ditandai dengan membuat batasan-batasan bentuk kotak untuk masing-masing motif. Batik tersebut dibuat dengan menggunakan alat cap yang telah ditempah berdasarkan motif yang teretera di kain batik tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB IV KEGIATAN EKONOMI PADA INDUSTRI BATIK MOTIF MEDAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI LAHIRNYA KEINGINAN BERWIRAUSAHA 4.1. KEGIATAN EKONOMI PADA INDUSTRI BATIK MOTIF MEDAN Dalam teori ekonomi formal, kegiatan ekonomi itu mencakup produksi, distribusi pemasaran, dan konsumsi. Namun untuk melakukan ketiga kegiatan ekonomi di atas, ada faktor-faktor yang menyebabkan, baik itu faktor secara internal, maupun eksternal seperti faktor sosial budaya. Menurut Veblen Sairin dkk, 2002 : 8 gejala-gejala ekonomi tidak sepenuhnya ditentukan oleh faktor- faktor ekonomi. Faktor-faktor non - ekonomi, sosial budaya maksudnya, sangat mempengaruhi perilaku ekonomi masyarakat modern. Pada gejala ekonomi secara umum adalah mencakup seperti harga, supply penawaran, demand permintaan. Gejala ekonomi tersebut sepenuhnya tercakup dalam kegiatan ekonomi yaitu pada sistem produksi, distribusi, serta konsumsinya yang dikenal sebagai ekonomi formal. Demikian juga halnya pada sistem ekonomi kerakyatan di mana industri rumah Batik Motif Medan termasuk di dalamnya. Ketiga kegiatan ekonomi formal di atas secara umum, tidak akan pernah lepas dari kegiatan perekonomian di dalam suatu industri, baik itu industri besar, menengah, maupun industri kecil yang sekarang dikenal dengan usaha kecil menengah UKM. Universitas Sumatera Utara Ekonomi adalah cara pemenuhan kebutuhanpemeliharaan kebutuhan fisikbiologis, serta sosial budaya yang dilakukan melalui: - eksploitasipemanfaatan secara maksimal sumber daya alam dengan penerapan tekhnik lokal ataupun modern - pembagiankerja sama cooperation Dalam bab ini juga akan dibahas mengenai actor oriented orientasi terhadap pelaku, yaitu pengusaha dan karyawan di industri batik ini. Actor oriented dapat dilihat pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan termasuk pembagian kerja cooperation pada pelaku-pelaku yang terlibat di industri batik tersebut, serta pada setiap bagian-bagian kegiatan yang mencakup kepada kegiatan produksi, pemasaran, serta konsumsi. Di samping itu, salah satu yang termasuk ke dalam actor oriented adalah persfektif pelaku usaha dalam membuat siasat serta strategi usaha mikro. Sebagai suatu industri kecil dengan unit-unit ekonomi serta administrasi yang masih sederhana, kegiatan perekonomian di dalamnya juga masih terbilang dalam kegiatan yang sederhana juga.

4.1.1. Produksi Batik Motif Medan