3.7 Jenis Data
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek
penelitian melalui kuesioner dan wawancara terstruktur kepada responden.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain
yang telah mengolah informasi terlebih dahulu seperti data PT Indonesia AirAsia, jurnal, buku-buku pendukung, dan sebagainya.
3.8 Metode pengumpulan data
a. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan tertulis untuk diisi responden.
b. Studi Dokumentasi
Mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam buku, jurnal-jurnal ilmiah, majalah, internet yang menjadi bahan
referensi pendukung yang berkaitan dengan penelitian yang memberikan landasan bagi perumusan hipotesis, penyusunan
kuesioner, dan pembahasan teoritis.
c. Pengamatan Observasi
Mengumpulkan data yang dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung sejauh mana iklan advertisementdapat berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji validitas dan
reliabilitas ini dilakukan kepada 45 mahasiswa, diluar jumlah sampel yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3.9.1 Uji Validitas
Peneliti menggunakan instrument sebelum melakukan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat
menjawab tujuan penelitian. Uji validitas akan dilakukan pada 45 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara diluar sampel yang diuji dengan
metode accidental sampling yaitu siapa saja yang ditemui yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Nilai corrected item total correlation adalah
0,288 untuk 45 responden. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
program SPSS for windowsdengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2 Jika r
hitung
r
tabel
, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabel artinya data yang diperoleh melalui koesioner hasilnya konsisten bila digunakan penelitian lain.Menurut Kuncoro 2003:29 suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha
lebih besar dari 0,80. Pengujian dilakukan dengan SPSS for
Universitas Sumatera Utara
windows dimana butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji
validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kiteria sebagai berikut : 1 Jika r
alpha
positif atau r
tabel
maka pernyataan reliabel. 2 Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
maka pernyataan tidak reliabel.
3.10 Teknik Analisis
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran yang jelas
tentang masalah yang dihadapi yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap keputusan pembelian e-ticket
AirAsia pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria
pernyataan yang asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang
dan Lufti, 2012:100. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan Kolmogorov-Smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig. 2- tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel variabel residual
berdistribusi normal
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas artinya varians variabel independen adalah sama
untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Heterokedastisitas diuji dengan dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat
kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan
yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance
dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance
mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. “Nilai umum yang biasa
dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas” Situmorang dan Lufti, 2012:139.
Universitas Sumatera Utara
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi linear berganda digunakan mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas produk, harga, promosi, kemudahan
memperoleh produk terhadap variabel terikat keputusan pembelian. Model regresi linear berganda yang digunakan:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+b
4
X
4
+e Dimana :
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta
b
1
, b
2
, b
3,
b
4
= Koefisien regresi X
1
= Faktor produk X
2
= Faktor harga X
3
= Faktor promosi X
4
= Faktor kemudahan memperoleh produk e
= Standar error
3.10.4 Uji Hipotesis
1. Uji Signifikansi Simultan Uji - F Uji - F dilakukan untuk mempengaruhi apakah semua variabel bebas
mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
H : b
1
,b
2
,b
3
,b
4
=0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
,b
2
,b
3
,b
4
≠0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
H diterima bila F
tabel
F
hitung
pada α = 5 H
a
diterima bila F
tabel
F
hitung
pada α = 5
2. Uji Signifikansi Parsial Uji - t Uji - t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh
yang signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
,X
3
,X
4
terhadap variabel terikat Y.
Bentuk pengujiannya adalah: H
: b
1
,b
2
,b
3
,b
4
= 0, artinya variabel babas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
H
a
: b
1
,b
2
,b
3
,b
4
≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
3. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien
determinan digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti X
1
,X
2
,X
3
,X
4
yaitu produk, harga, promosi, kemudahan memperoleh produk terhadap variabel terikat yaitu
keputusan pembelian Y . Koefisien determinan R
2
berkisar antara nol sampai dengan satu 0
≤ R
2
≤1. Hal ini berarti bila R
2
= 0
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R
2
mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada = 5
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat AirAsia
AirAsia didirikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi pada tanggal 18 November 1996. Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik
Pemerintah Malaysia, namun pada tanggal 2 Desember 2001 maskapai ini memiliki hutang yang berat dan akhirnya dibeli oleh eksekutif Time Warner,
perusahaan pemilik Tune Air Sdn Bhd, Tony Fernandes. Tony melakukan perubahan pada AirAsia dan berhasil membukukan laba pada tahun 2002 dan
meluncurkan berbagai rute baru dari pangkalan utamanya di Kuala Lumpur, yang serta menghapus bentuk monopoli Malaysia Airlines dengan harga
promosi MYR 1 USD 0,27. Pada 2003, dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor Bahru
dekat Singapura dan AirAsia melakukan penerbangan internasionalnya ke Bangkok. Sejak itu, dibukalah Thai AirAsia dan dilakukanlah berbagai
penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia. Penerbangan ke Makau dimulai pada Juni 2004 sedangkan penerbangan ke Manila dan Xiamen dimulai
pada April 2005. Rute lain yang akan dibuka adalah ke Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos.
Universitas Sumatera Utara
Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yaitu Indonesia AirAsia sebelumnya bernama AWAIR yang terbang dari
Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan dilakukan keluar
Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan dan
Makassar Di Indonesia, PT. Indonesia AirAsia dahulu dikenal sebagai PT.
AWAIR Internasional dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. segera setelah itu, PT. AWAIR International diambil
alih oleh sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola seluruh perusahaan sejak Maret
2000. AWAIR mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan pelayanan penuh dengan beragam kelas dan pelayanan cabin yang lengkap.
AWAIR memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR
meluncurkan penerbangan perdananya dari Jakarta Ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000, AWAIR menambah armada
A310-300 yang ketiga dan kemudian membuka rute dari Jakarta ke Singapura, Denpasar dan Ujung Pandang.
AWAIR secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001 karena ketatnya kompetisi di Indonesia mengikuti kebijakan sektor
penerbangan Indonesia. Pada pertengahan 2004, AA International Limited
Universitas Sumatera Utara
“AAIL”, sebuah perusahaan yang 99.8 sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad, menunjukkan ketertarikannya terhadap AWAIR dan memulai
pembicaran dengan para pemegang saham AWAIR untuk mengambil alih 49 saham AWAIR. Sebagai informasi, AirAsia, maskapai penerbangan bertarif
murah dan tanpa embel-embel yang terkemuka di Asia Tenggara, berhasil bekerjasama dengan Shin Corporation di Thailand untuk pengoperasian rute
domestik dan penerbangan internasional dari Bangkok International Airport. Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerjasama penjualan dan
pembayaran untuk pengambilalihan saham AWAIR. Pada September 2004, AWAIR memperoleh ijin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk
mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham AWAIR. Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang
saham baru, begitu juga penunjukkan Tony Fernandes, Group Chief Executive Officer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun, Executive Director, Corporate
Finance and Strategic Planning AirAsia, sebagai anggota baru dari dewan komisaris AWAIR.
Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya
rendah dan diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani rute domestik di Indonesia. Kemudian
pada tanggal 1 Desember 2005, PT. AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indonesia AirAsia.
4.1.2 Profil Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara, AirAsia Berhad -
yang memiliki 49 sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan
mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga terjangkau dan konsep “tanpa embel-embel” tanpa tiket, tempat
duduk bebas dan tanpa penyediaan makanan. PT. Indonesia AirAsia melayani rute domestik, yaitu dari Kota
Jakarta,Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, Denpasar Bali,Medan Balikpapan,Makassar. Untukrute internasional dari KotaBandung, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Denpasar Bali,Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Palembang, Balikpapan,Makassar, ke Kuala Lumpur Malaysia.Untuk Rute
dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Bangkok, Kota Kinabalu, Singapura, Penang, Phuket dan Ho Chi Minh City. Untuk rute dari Medan ke Kuala Lumpur, Johor
Baru, Penang, Bangkok, Hongkong. Untuk rute dari Bali ke Kuala Lumpur, Singapura,Phuket, Bangkok, dan Perth.
Bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang
beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check-in, boarding, terbang, hingga tiba di tempat tujuan.
Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities GMF. Di tempat tersebut, dilakukan pemeriksaanrutin
Universitas Sumatera Utara
dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah A check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi C check.
Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap
hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier LCC yang aman dan nyaman di Indonesia. Menginginkan semua masyarakat Indonesia, baik tua-
muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Indonesia AirAsia yang berkursi empuk dan mewah
serta lorong kabin yang ditebari karpet merah.
4.1.3 Visi dan Misi PT Indonesia AirAsia
a. Visi
AirAsia selalu memberikan harga termurah disetiap pelayanan penjualan. Selain itu, AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan
keuntungan melalui harga hematnya dengan layanan berkualitas. b.
Misi PT. Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta
penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier LCC
yang aman dan nyaman di Indonesia. PT. Indonesia AirAsia ingin semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat
maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Logo Perusahaan
Sumber : www.airasia.com Juni 2012
Gambar 4.1 Logo Perusahaan AirAsia
4.1.5 Struktur Organisasi PT. Indonesia AirAsia
Kegiatan setiap bagian perusahaan diuraikan sebagai berikut : 1.
Station Manager SM bertugas :
a. Penanggung jawab seluruh kegiatan perusahaan PT. Indonesia AirAsia.
b. Sebagai pimpinan perusahaan, menguasai seluruh kegiatan perusahaan dan juga melaksanakan peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan. c. Mengkoordinir antara kegiatan penjualan, kegiatan operasional,
kegiatan maintenance dan kegiatan administrasi. d. Mempertanggung jawabkan keuangan antara lain pendapatan
penjualan dan pengeluaran. 2.
Duty Executive DE bertugas :
a. Membantu Station Manager dalam perencanaan dan pelaksanaan untuk memenuhi target penjualan yang harus dicapai dengan
target yang telah ditentukan. b. Mengawasi kegiatanreservasi.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengawasi kegiatan pada saat check in. 3.
Guest Service Assistant GSA Guest Service Official GSO bertugas
: a. Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi.
b. Bertugas mengawasi administrasi kegiatan penjualan. c. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran perusahaan.
d. Menginput data-data penumpang yang dikenakan kelebihan bagasi.
4. Tour Leader
TL bertugas : Tour leader
bertugas sebagai pemimpin dalam tim. Setiap tim terdiri dari 7orang anggota. Seorang tour leader harus dapat menguasai
seluruh pekerjaan daripada anggotanya. Selain itu, tugas lainnya adalah memonitoring staff.
5. Staf, bertugas :
Staf karyawan PT. Indonesia AirAsia bertugas untuk melaksanakan tugas dan wewenang yang didelegasikan oleh tour leader masing-
masing. Para staf harus dapat bertanggung jawab secara penuh terhadap kegiatan yang dilakukan.
4.1.6 Klasifikasi Kelas dan Jumlah Armada
Pada dasarnya semua kelas yang terdapat pada penerbangan AirAsia adalah sama. Hanya saja yang membedakannya adalah harga dari kursi yang
telah dibeli oleh penumpang. Berdasarkan harga tersebut maka terdapatlah beberapa klasifikasi kelas antara lain :
Universitas Sumatera Utara
V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y, W, O, X, J, I, A, B, C, D, E, G, S, R, G. a.
Kelas yang dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan : V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y.
Kelas-kelas tersebut dapat dirubahdengan ketentuan perubahan yang dapat dilakukan 6 enam jam sebelum keberangkatan, dan
berdasarkan waktu negara tujuan penumpang. Atas perubahan tersebut dikenakan biaya pinalti, dan untuk perubahan penerbangan dapat
dilakukan diluar dari 48 jam, sebelum waktu keberangkatan. b.
Kelas yang tidak dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan : W, O, X, J, I, A
Jenis kelas inilah yang tidak dapat dirubah, dikarenakan penumpang membeli kursi melalui internet ataupun yang menggunakan harga
promo. c.
Kelas yang tidak diperuntukkan untuk umum : B = ATM Angkatan Tentara Malaysia
C = Kupon Travel D = Duty Travel
E = Untuk HUB Bangkok Saat ini, jumlah armada yang dimiliki Indonesia AirAsia adalah
sebanyak 17 Airbus A320 yang berkapasitas 180 penumpang dan 4 unit Boeing 737-300 yang berkapasitas 148 penumpang. Secara
perlahan, Indonesia AirAsia hanya akan mengoperasikan Airbus A320 saja, dengan alasan efisiensi perawatan
.
Universitas Sumatera Utara
a. AirAsia Airbus A320 b. AirAsia Boeing 737-300 Sumber : www.flightglobal.com,www.flickr.com, 2012
Gambar 4.2 Jenis pesawat AirAsia
4.1.7 Produk Perusahaan
Produk PT. Indonesia AirAsia merpakan produk jasa penerbangan yang ditawarkan kepada konsumen. Berikut ni adalah rute penerbangan yang
ditawarkan oleh PT. Indonesia AirAsia : Jakarta - Bangkok
Jakarta - Ho Chi Minh City Jakarta - Kota Kinabalu
Jakarta - Phuket Jakarta - Penang
Jakarta - Kuala Lumpur Jakarta - Singapore
Jakarta - Bali Jakarta - Yogyakarta
Bandung - Kuala Lumpur Bandung - Singapore
Bandung - Medan Bandung - Pekanbaru
Bandung - Bali Bandung - Surabaya
Yogyakarta - Kuala Lumpur Yogyakarta - Singapore
Yogyakarta - Jakarta Surabaya- Kuala Lumpur Surabaya- Medan
Surabaya- Jakarta Surabaya- Bandung
Bali- Bangkok Bali- Phuket
Bali- Kuala Lumpur Bali- Singapore
Bali- Jakarta Bali- Bandung
Bali- Darwin Bali- Perth
Balikpapan- Kuala Lumpur Makassar- Kuala Lumpur
Universitas Sumatera Utara
Banda Aceh - Kuala Lumpur Pekanbaru - Kuala Lumpur
Padang - Kuala Lumpur Palembang - Kuala Lumpur
Semarang - Kuala Lumpur
Keberangkatan dari bandara Polonia Medan :
Sumber : www.airasia.com, diolah peneliti 2012
Gambar 4.3 Rute keberangkatan dari bandara Polonia Medan
Universitas Sumatera Utara
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama, akan memberi hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS Statistic Package for
Social Science for windows.
4.2.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows
dengan kriteria sebagai berikut: a.
Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan valid. b.
Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. c.
Nilai r
hitung
dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 45 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai
r
tabel
dengan ketentuan df = jumlah kasus = 45 dan tingkat signifikansi sebesar 5 , maka angka yang diperoleh = 0.288.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Item-Total Statistics 1
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted
VAR00001 95.1778
124.331 .543
.868 VAR00002
95.6000 124.291
.464 .870
VAR00003 95.1778
121.649 .554
.867 VAR00004
95.5556 130.753
.111 .880
VAR00005 95.4444
120.298 .651
.865 VAR00006
95.0667 132.245
.062 .880
VAR00007 95.4667
124.755 .547
.868 VAR00008
95.2222 121.495
.614 .866
VAR00009 95.4000
128.973 .224
.876 VAR00010
95.4000 127.336
.366 .872
VAR00011 95.6444
125.325 .436
.871 VAR00012
95.3556 123.871
.473 .870
VAR00013 94.8444
127.316 .369
.872 VAR00014
95.4000 117.609
.812 .860
VAR00015 94.8000
123.436 .555
.868 VAR00016
95.4222 126.068
.456 .870
VAR00017 95.5556
128.707 .180
.878 VAR00018
95.6000 128.973
.197 .877
VAR00019 95.8222
122.604 .526
.868 VAR00020
95.3556 121.643
.630 .866
VAR00021 95.8000
125.436 .382
.872 VAR00022
95.6667 119.000
.571 .866
VAR00023 95.9556
122.316 .399
.872 VAR00024
95.4667 123.845
.554 .868
VAR00025 95.5778
125.068 .374
.872 VAR00026
95.8889 123.646
.383 .872
Sumber : Hasil Pengujian SPSS for Windows Juni 2012
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat pada pernyataan nomor 4, 6, 9, 17 dan 18 data tidak valid karena r
tabel
untuk 45 orang responden adalah 0.288. Sedangkan nilai r
hitung
pernyataan nomor 4, 6, 9, 17 dan 18 dibawah 0.288 , berarti pernyataan nomor 4, 6, 9, 17 dan 18 harus dihapus, setelah itu
dilakukan pengujian kembali.
Tabel 4.2 Item-Total Statistics 2
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted
VAR00001 76.0222
105.249 .551
.890 VAR00002
76.4444 105.571
.450 .892
VAR00003 76.0222
102.204 .592
.888 VAR00005
76.2889 101.483
.661 .886
VAR00007 76.3111
105.265 .582
.889 VAR00008
76.0667 102.155
.650 .887
VAR00010 76.2444
107.871 .383
.894 VAR00011
76.4889 107.210
.380 .894
VAR00012 76.2000
104.209 .514
.891 VAR00013
75.6889 108.446
.347 .895
VAR00014 76.2444
98.916 .829
.882 VAR00015
75.6444 104.462
.561 .890
VAR00016 76.2667
106.609 .480
.892 VAR00019
76.6667 104.409
.491 .891
VAR00020 76.2000
102.345 .664
.887 VAR00021
76.6444 106.280
.387 .894
VAR00022 76.5111
101.119 .539
.890 VAR00023
76.8000 102.345
.448 .894
VAR00024 76.3111
105.037 .547
.890 VAR00025
76.4222 104.704
.443 .893
VAR00026 76.7333
105.791 .333
.897
Sumber : Hasil Pengujian SPSS for Windows Juni 2012
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r
hitung
r
tabel.
Dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
4.2.1.2 Uji Reliabilitas
Menurut Situmorang dan Lufti 2012:82, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai :
a. Cronbach Alpha
0.8, reliabilitas sangat baik sangat meyakinkan b.
0.7 Cronbach Alpha 0.8, reliabilitas baik c.
Cronbach Alpha 0.7, reliabilitas kurang meyakinkan
Tabel 4.3 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.895 21
Sumber : Hasil Pengujian SPSS for Windows Juni 2012
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa Pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah
sebesar 0.895, ini berarti 0.895 0.8 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut memiliki reliabilitas sangat baik sangat meyakinkan dan
dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Teknik Analisis
4.2.2.1 Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 21 butir
pernyataan, yakni tiga butir pernyataan untuk variabel ProdukX
1
, tiga butir pernyataan untuk variabel HargaX
2
, lima butir pernyataan untuk variabel PromosiX
3
, tiga butir pernyataan untuk variabel Kemudahan memperoleh produkX
4
dan tujuh butir pernyataan untuk variabel Keputusan pembelian Y.
Kuesioner disebarkan kepada seratus 100
orang mahasiswaUniversitas Sumatera Utara yang telah ditentukan oleh peneliti
dengan menggunakanProportionate Stratified Random Sampling.
a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 100 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran
umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut
ini:
Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Jumlah
Persentase
Pria 44
44 Wanita
56 56
Total 100 Orang
100
Sumber : Data Primer Diolah Peneliti Juni 2012
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.4dapat diketahui bahwa dari 100 orangmahasiswa Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli e-
ticket AirAsia44 pria, sedangkan 56 wanita. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang melakukan pembelian e-ticket AirAsia didominasi oleh wanita.
b. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian
E-ticket
Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 100 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran
umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan jumlah pembelian e-ticket dapat dilihat pada
Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan
Jumlah Pembelian E-ticket
Jumlah Pembelian Jumlah
persentase
Satu kali 13
13 Dua kali
57 57
Lebih dari dua kali 30
30
Total 100 Orang
100
Sumber : Data Primer Diolah Peneliti Juni 2012 Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 13 orang mahasiswa
melakukan pembelian sebanyak satu kali, 57 orang mahasiswa melakukan pembelian sebanyak dua kali dan 30 orang mahasiswa
melakukan pembelian lebih dari dua kali. Dapat dilihat bahwa pembelian tiket sebanyak dua kali adalah yang paling dominan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
dikarenakanumumnya responden membeli tiket untuk perjalanan pergi dan perjalanan kembali.
c. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Sumber