Jenis Data Metode pengumpulan data Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian

3.7 Jenis Data

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian melalui kuesioner dan wawancara terstruktur kepada responden. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang telah mengolah informasi terlebih dahulu seperti data PT Indonesia AirAsia, jurnal, buku-buku pendukung, dan sebagainya.

3.8 Metode pengumpulan data

a. Kuesioner Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan tertulis untuk diisi responden. b. Studi Dokumentasi Mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam buku, jurnal-jurnal ilmiah, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung yang berkaitan dengan penelitian yang memberikan landasan bagi perumusan hipotesis, penyusunan kuesioner, dan pembahasan teoritis. c. Pengamatan Observasi Mengumpulkan data yang dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung sejauh mana iklan advertisementdapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Universitas Sumatera Utara

3.9 Uji validitas dan reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan kepada 45 mahasiswa, diluar jumlah sampel yang berada di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3.9.1 Uji Validitas

Peneliti menggunakan instrument sebelum melakukan uji validitas dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Uji validitas akan dilakukan pada 45 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara diluar sampel yang diuji dengan metode accidental sampling yaitu siapa saja yang ditemui yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Nilai corrected item total correlation adalah 0,288 untuk 45 responden. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windowsdengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika r hitung r tabel , maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2 Jika r hitung r tabel , maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabel artinya data yang diperoleh melalui koesioner hasilnya konsisten bila digunakan penelitian lain.Menurut Kuncoro 2003:29 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,80. Pengujian dilakukan dengan SPSS for Universitas Sumatera Utara windows dimana butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kiteria sebagai berikut : 1 Jika r alpha positif atau r tabel maka pernyataan reliabel. 2 Jika r alpha negatif atau r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang dihadapi yaitu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap keputusan pembelian e-ticket AirAsia pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Ada beberapa kriteria pernyataan yang asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang dan Lufti, 2012:100. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig. 2- tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel variabel residual berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara 2. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas artinya varians variabel independen adalah sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas diuji dengan dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. “Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas” Situmorang dan Lufti, 2012:139. Universitas Sumatera Utara

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linear berganda digunakan mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas produk, harga, promosi, kemudahan memperoleh produk terhadap variabel terikat keputusan pembelian. Model regresi linear berganda yang digunakan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +b 4 X 4 +e Dimana : Y = Keputusan pembelian a = Konstanta b 1 , b 2 , b 3, b 4 = Koefisien regresi X 1 = Faktor produk X 2 = Faktor harga X 3 = Faktor promosi X 4 = Faktor kemudahan memperoleh produk e = Standar error

3.10.4 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Simultan Uji - F Uji - F dilakukan untuk mempengaruhi apakah semua variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 =0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara H : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ≠0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima bila F tabel F hitung pada α = 5 H a diterima bila F tabel F hitung pada α = 5 2. Uji Signifikansi Parsial Uji - t Uji - t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 terhadap variabel terikat Y. Bentuk pengujiannya adalah: H : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 = 0, artinya variabel babas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. H a : b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. 3. Pengujian Koefisien Determinan R 2 Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 yaitu produk, harga, promosi, kemudahan memperoleh produk terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian Y . Koefisien determinan R 2 berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≤1. Hal ini berarti bila R 2 = 0 Universitas Sumatera Utara menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R 2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima jika t hitung t tabel pada = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada = 5 Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat AirAsia

AirAsia didirikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi pada tanggal 18 November 1996. Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia, namun pada tanggal 2 Desember 2001 maskapai ini memiliki hutang yang berat dan akhirnya dibeli oleh eksekutif Time Warner, perusahaan pemilik Tune Air Sdn Bhd, Tony Fernandes. Tony melakukan perubahan pada AirAsia dan berhasil membukukan laba pada tahun 2002 dan meluncurkan berbagai rute baru dari pangkalan utamanya di Kuala Lumpur, yang serta menghapus bentuk monopoli Malaysia Airlines dengan harga promosi MYR 1 USD 0,27. Pada 2003, dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor Bahru dekat Singapura dan AirAsia melakukan penerbangan internasionalnya ke Bangkok. Sejak itu, dibukalah Thai AirAsia dan dilakukanlah berbagai penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia. Penerbangan ke Makau dimulai pada Juni 2004 sedangkan penerbangan ke Manila dan Xiamen dimulai pada April 2005. Rute lain yang akan dibuka adalah ke Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos. Universitas Sumatera Utara Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yaitu Indonesia AirAsia sebelumnya bernama AWAIR yang terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan dilakukan keluar Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan dan Makassar Di Indonesia, PT. Indonesia AirAsia dahulu dikenal sebagai PT. AWAIR Internasional dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. segera setelah itu, PT. AWAIR International diambil alih oleh sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola seluruh perusahaan sejak Maret 2000. AWAIR mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan pelayanan penuh dengan beragam kelas dan pelayanan cabin yang lengkap. AWAIR memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan perdananya dari Jakarta Ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan kemudian membuka rute dari Jakarta ke Singapura, Denpasar dan Ujung Pandang. AWAIR secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001 karena ketatnya kompetisi di Indonesia mengikuti kebijakan sektor penerbangan Indonesia. Pada pertengahan 2004, AA International Limited Universitas Sumatera Utara “AAIL”, sebuah perusahaan yang 99.8 sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad, menunjukkan ketertarikannya terhadap AWAIR dan memulai pembicaran dengan para pemegang saham AWAIR untuk mengambil alih 49 saham AWAIR. Sebagai informasi, AirAsia, maskapai penerbangan bertarif murah dan tanpa embel-embel yang terkemuka di Asia Tenggara, berhasil bekerjasama dengan Shin Corporation di Thailand untuk pengoperasian rute domestik dan penerbangan internasional dari Bangkok International Airport. Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerjasama penjualan dan pembayaran untuk pengambilalihan saham AWAIR. Pada September 2004, AWAIR memperoleh ijin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham AWAIR. Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang saham baru, begitu juga penunjukkan Tony Fernandes, Group Chief Executive Officer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun, Executive Director, Corporate Finance and Strategic Planning AirAsia, sebagai anggota baru dari dewan komisaris AWAIR. Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya rendah dan diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani rute domestik di Indonesia. Kemudian pada tanggal 1 Desember 2005, PT. AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indonesia AirAsia.

4.1.2 Profil Perusahaan

Universitas Sumatera Utara PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara, AirAsia Berhad - yang memiliki 49 sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga terjangkau dan konsep “tanpa embel-embel” tanpa tiket, tempat duduk bebas dan tanpa penyediaan makanan. PT. Indonesia AirAsia melayani rute domestik, yaitu dari Kota Jakarta,Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar Bali,Medan Balikpapan,Makassar. Untukrute internasional dari KotaBandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar Bali,Banda Aceh, Pekanbaru, Padang, Palembang, Balikpapan,Makassar, ke Kuala Lumpur Malaysia.Untuk Rute dari Jakarta ke Kuala Lumpur, Bangkok, Kota Kinabalu, Singapura, Penang, Phuket dan Ho Chi Minh City. Untuk rute dari Medan ke Kuala Lumpur, Johor Baru, Penang, Bangkok, Hongkong. Untuk rute dari Bali ke Kuala Lumpur, Singapura,Phuket, Bangkok, dan Perth. Bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check-in, boarding, terbang, hingga tiba di tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities GMF. Di tempat tersebut, dilakukan pemeriksaanrutin Universitas Sumatera Utara dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah A check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi C check. Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier LCC yang aman dan nyaman di Indonesia. Menginginkan semua masyarakat Indonesia, baik tua- muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Indonesia AirAsia yang berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah.

4.1.3 Visi dan Misi PT Indonesia AirAsia

a. Visi AirAsia selalu memberikan harga termurah disetiap pelayanan penjualan. Selain itu, AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya dengan layanan berkualitas. b. Misi PT. Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier LCC yang aman dan nyaman di Indonesia. PT. Indonesia AirAsia ingin semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat merasakan terbang dengan nyaman dan aman. Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Logo Perusahaan

Sumber : www.airasia.com Juni 2012 Gambar 4.1 Logo Perusahaan AirAsia

4.1.5 Struktur Organisasi PT. Indonesia AirAsia

Kegiatan setiap bagian perusahaan diuraikan sebagai berikut : 1. Station Manager SM bertugas : a. Penanggung jawab seluruh kegiatan perusahaan PT. Indonesia AirAsia. b. Sebagai pimpinan perusahaan, menguasai seluruh kegiatan perusahaan dan juga melaksanakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. c. Mengkoordinir antara kegiatan penjualan, kegiatan operasional, kegiatan maintenance dan kegiatan administrasi. d. Mempertanggung jawabkan keuangan antara lain pendapatan penjualan dan pengeluaran. 2. Duty Executive DE bertugas : a. Membantu Station Manager dalam perencanaan dan pelaksanaan untuk memenuhi target penjualan yang harus dicapai dengan target yang telah ditentukan. b. Mengawasi kegiatanreservasi. Universitas Sumatera Utara c. Mengawasi kegiatan pada saat check in. 3. Guest Service Assistant GSA Guest Service Official GSO bertugas : a. Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi. b. Bertugas mengawasi administrasi kegiatan penjualan. c. Bertanggung jawab atas pendapatan dan pengeluaran perusahaan. d. Menginput data-data penumpang yang dikenakan kelebihan bagasi. 4. Tour Leader TL bertugas : Tour leader bertugas sebagai pemimpin dalam tim. Setiap tim terdiri dari 7orang anggota. Seorang tour leader harus dapat menguasai seluruh pekerjaan daripada anggotanya. Selain itu, tugas lainnya adalah memonitoring staff. 5. Staf, bertugas : Staf karyawan PT. Indonesia AirAsia bertugas untuk melaksanakan tugas dan wewenang yang didelegasikan oleh tour leader masing- masing. Para staf harus dapat bertanggung jawab secara penuh terhadap kegiatan yang dilakukan.

4.1.6 Klasifikasi Kelas dan Jumlah Armada

Pada dasarnya semua kelas yang terdapat pada penerbangan AirAsia adalah sama. Hanya saja yang membedakannya adalah harga dari kursi yang telah dibeli oleh penumpang. Berdasarkan harga tersebut maka terdapatlah beberapa klasifikasi kelas antara lain : Universitas Sumatera Utara V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y, W, O, X, J, I, A, B, C, D, E, G, S, R, G. a. Kelas yang dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan : V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y. Kelas-kelas tersebut dapat dirubahdengan ketentuan perubahan yang dapat dilakukan 6 enam jam sebelum keberangkatan, dan berdasarkan waktu negara tujuan penumpang. Atas perubahan tersebut dikenakan biaya pinalti, dan untuk perubahan penerbangan dapat dilakukan diluar dari 48 jam, sebelum waktu keberangkatan. b. Kelas yang tidak dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan : W, O, X, J, I, A Jenis kelas inilah yang tidak dapat dirubah, dikarenakan penumpang membeli kursi melalui internet ataupun yang menggunakan harga promo. c. Kelas yang tidak diperuntukkan untuk umum : B = ATM Angkatan Tentara Malaysia C = Kupon Travel D = Duty Travel E = Untuk HUB Bangkok Saat ini, jumlah armada yang dimiliki Indonesia AirAsia adalah sebanyak 17 Airbus A320 yang berkapasitas 180 penumpang dan 4 unit Boeing 737-300 yang berkapasitas 148 penumpang. Secara perlahan, Indonesia AirAsia hanya akan mengoperasikan Airbus A320 saja, dengan alasan efisiensi perawatan . Universitas Sumatera Utara a. AirAsia Airbus A320 b. AirAsia Boeing 737-300 Sumber : www.flightglobal.com,www.flickr.com, 2012 Gambar 4.2 Jenis pesawat AirAsia

4.1.7 Produk Perusahaan

Produk PT. Indonesia AirAsia merpakan produk jasa penerbangan yang ditawarkan kepada konsumen. Berikut ni adalah rute penerbangan yang ditawarkan oleh PT. Indonesia AirAsia : Jakarta - Bangkok Jakarta - Ho Chi Minh City Jakarta - Kota Kinabalu Jakarta - Phuket Jakarta - Penang Jakarta - Kuala Lumpur Jakarta - Singapore Jakarta - Bali Jakarta - Yogyakarta Bandung - Kuala Lumpur Bandung - Singapore Bandung - Medan Bandung - Pekanbaru Bandung - Bali Bandung - Surabaya Yogyakarta - Kuala Lumpur Yogyakarta - Singapore Yogyakarta - Jakarta Surabaya- Kuala Lumpur Surabaya- Medan Surabaya- Jakarta Surabaya- Bandung Bali- Bangkok Bali- Phuket Bali- Kuala Lumpur Bali- Singapore Bali- Jakarta Bali- Bandung Bali- Darwin Bali- Perth Balikpapan- Kuala Lumpur Makassar- Kuala Lumpur Universitas Sumatera Utara Banda Aceh - Kuala Lumpur Pekanbaru - Kuala Lumpur Padang - Kuala Lumpur Palembang - Kuala Lumpur Semarang - Kuala Lumpur Keberangkatan dari bandara Polonia Medan : Sumber : www.airasia.com, diolah peneliti 2012 Gambar 4.3 Rute keberangkatan dari bandara Polonia Medan Universitas Sumatera Utara

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan memberi hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS Statistic Package for Social Science for windows.

4.2.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. b. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 45 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 45 dan tingkat signifikansi sebesar 5 , maka angka yang diperoleh = 0.288. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Item-Total Statistics 1 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 95.1778 124.331 .543 .868 VAR00002 95.6000 124.291 .464 .870 VAR00003 95.1778 121.649 .554 .867 VAR00004 95.5556 130.753 .111 .880 VAR00005 95.4444 120.298 .651 .865 VAR00006 95.0667 132.245 .062 .880 VAR00007 95.4667 124.755 .547 .868 VAR00008 95.2222 121.495 .614 .866 VAR00009 95.4000 128.973 .224 .876 VAR00010 95.4000 127.336 .366 .872 VAR00011 95.6444 125.325 .436 .871 VAR00012 95.3556 123.871 .473 .870 VAR00013 94.8444 127.316 .369 .872 VAR00014 95.4000 117.609 .812 .860 VAR00015 94.8000 123.436 .555 .868 VAR00016 95.4222 126.068 .456 .870 VAR00017 95.5556 128.707 .180 .878 VAR00018 95.6000 128.973 .197 .877 VAR00019 95.8222 122.604 .526 .868 VAR00020 95.3556 121.643 .630 .866 VAR00021 95.8000 125.436 .382 .872 VAR00022 95.6667 119.000 .571 .866 VAR00023 95.9556 122.316 .399 .872 VAR00024 95.4667 123.845 .554 .868 VAR00025 95.5778 125.068 .374 .872 VAR00026 95.8889 123.646 .383 .872 Sumber : Hasil Pengujian SPSS for Windows Juni 2012 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat pada pernyataan nomor 4, 6, 9, 17 dan 18 data tidak valid karena r tabel untuk 45 orang responden adalah 0.288. Sedangkan nilai r hitung pernyataan nomor 4, 6, 9, 17 dan 18 dibawah 0.288 , berarti pernyataan nomor 4, 6, 9, 17 dan 18 harus dihapus, setelah itu dilakukan pengujian kembali. Tabel 4.2 Item-Total Statistics 2 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 76.0222 105.249 .551 .890 VAR00002 76.4444 105.571 .450 .892 VAR00003 76.0222 102.204 .592 .888 VAR00005 76.2889 101.483 .661 .886 VAR00007 76.3111 105.265 .582 .889 VAR00008 76.0667 102.155 .650 .887 VAR00010 76.2444 107.871 .383 .894 VAR00011 76.4889 107.210 .380 .894 VAR00012 76.2000 104.209 .514 .891 VAR00013 75.6889 108.446 .347 .895 VAR00014 76.2444 98.916 .829 .882 VAR00015 75.6444 104.462 .561 .890 VAR00016 76.2667 106.609 .480 .892 VAR00019 76.6667 104.409 .491 .891 VAR00020 76.2000 102.345 .664 .887 VAR00021 76.6444 106.280 .387 .894 VAR00022 76.5111 101.119 .539 .890 VAR00023 76.8000 102.345 .448 .894 VAR00024 76.3111 105.037 .547 .890 VAR00025 76.4222 104.704 .443 .893 VAR00026 76.7333 105.791 .333 .897 Sumber : Hasil Pengujian SPSS for Windows Juni 2012 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r hitung r tabel. Dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2012:82, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai : a. Cronbach Alpha 0.8, reliabilitas sangat baik sangat meyakinkan b. 0.7 Cronbach Alpha 0.8, reliabilitas baik c. Cronbach Alpha 0.7, reliabilitas kurang meyakinkan Tabel 4.3 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .895 21 Sumber : Hasil Pengujian SPSS for Windows Juni 2012 Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa Pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0.895, ini berarti 0.895 0.8 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut memiliki reliabilitas sangat baik sangat meyakinkan dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Teknik Analisis

4.2.2.1 Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 21 butir pernyataan, yakni tiga butir pernyataan untuk variabel ProdukX 1 , tiga butir pernyataan untuk variabel HargaX 2 , lima butir pernyataan untuk variabel PromosiX 3 , tiga butir pernyataan untuk variabel Kemudahan memperoleh produkX 4 dan tujuh butir pernyataan untuk variabel Keputusan pembelian Y. Kuesioner disebarkan kepada seratus 100 orang mahasiswaUniversitas Sumatera Utara yang telah ditentukan oleh peneliti dengan menggunakanProportionate Stratified Random Sampling.

a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 100 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah Persentase Pria 44 44 Wanita 56 56 Total 100 Orang 100 Sumber : Data Primer Diolah Peneliti Juni 2012 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.4dapat diketahui bahwa dari 100 orangmahasiswa Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli e- ticket AirAsia44 pria, sedangkan 56 wanita. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang melakukan pembelian e-ticket AirAsia didominasi oleh wanita.

b. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian

E-ticket Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 100 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan jumlah pembelian e-ticket dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jumlah Pembelian E-ticket Jumlah Pembelian Jumlah persentase Satu kali 13 13 Dua kali 57 57 Lebih dari dua kali 30 30 Total 100 Orang 100 Sumber : Data Primer Diolah Peneliti Juni 2012 Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 13 orang mahasiswa melakukan pembelian sebanyak satu kali, 57 orang mahasiswa melakukan pembelian sebanyak dua kali dan 30 orang mahasiswa melakukan pembelian lebih dari dua kali. Dapat dilihat bahwa pembelian tiket sebanyak dua kali adalah yang paling dominan. Hal ini Universitas Sumatera Utara dikarenakanumumnya responden membeli tiket untuk perjalanan pergi dan perjalanan kembali.

c. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Sumber

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Suatu Produk Kosmetik Dikalangan Mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

0 63 61

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Ekstensi Universitas Sumatera Utara)

1 48 108

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Ponsel Merek Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 5 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PT. UNILEVER Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk PT. Unilever (Studi Pada Mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PT. UNILEVER Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk PT. Unilever (Studi Pada Mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 12

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-Ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Indonesia Air Asia (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-Ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Indonesia Air Asia (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

0 2 15

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 - Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-Ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Indonesia Air Asia (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

0 0 8

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembelian E-Ticket Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Indonesia Air Asia (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

0 0 14