yang  timbul  disesuaikan  dengan  tingkat  kematangan  siswa, namun  ada  beberapa  yang  tidak  selalu  sesuai  dengan  yang
diharapkan perlu  adanya pembenahan atau perbaikan.
2. Implementasi layanan bimbingan pibadi dan sosial
Implementasi merupakan  tindak lanjut  dari  perencanaan  yang  telah disusun,  implemenasti
adalah  aplikasi  dari  apa  yang  telah direncanakan,  dengan  begitu  implemenatsi dapat  berjalan  sesuai
dengan  tujuan  yang  ingin  dicapai. Berikut  ini  tahapan  impelemtasi bimbingan  pribadi  dan  sosial di  SMK  PUSTEK    Serpong  yaitu
sebagai berikut: a.
Implementasi program bimbingan pribadi dan sosial Guru  BK  tidak  mendapatkan  jam  pelajaran  khusus  dalam
memberikan layanan bimbingan pribadi dan sosial, tetapi guru BK hanya  masuk  ke  dalam  kelas  apabila  ada  jam  pelajaran  yang
kosong  atau  guru  yang  berhalangan  untuk  mengajar.  Berikut kutipan wawancara dengan Bapak Nahrowi selaku guru BK:
“Tidak  ada  jam  khusus  untuk  pelaksanaan  bimbingan pribadi dan sosial  tetapi jika ada jam pelajaran  yang kosong  atau
ada  guru  yang  berhalangan  untuk  mengajar  maka saya
menggantikan untuk mengisi materi bimbingan”.
11
Menurut Bapak Danang,  S.Pd. sebagai  koordinator  guru BK, “Implementasi  bimbingan  pribadi  dan  sosial  dilakukan  tidak
menentu  dan  tidak  ada  jam  yang  khusus  biasanya  dilakukan  bila ada guru yang tidak hadir atau berhalangan untuk hadir.”
12
Menurut  Ade  sebagai  siswa  “  Jika  bentuk  bimbingan pribadi  biasanya  guru  BK  memberikan  bimbingan  mengenai
11
Nahrowi, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 12  Desember 2014
12
Danang, S.Pd., Koordinator Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 13 Desember 2014
masalah yang dialami pribadi misalnya, sholat, membaca Al-Quran selama lima menit sebelum dimulainya pelajaran, apabila terlambat
datang  ke  sekolah  maka    dikenai  sangsi    yaitu  membaca  surat pendek sebanyak 3 surat. Jika bimbingan sosial biasanya guru BK
memeberikan  bimbingan  pada  saat  upacara  mengenai  tata  krama, cara  bersikap, tata tertib, masalah tawuran, dll.
13
Dari  penjelasan  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa implementasi bimbingan  pribadi  dan  sosial  yang  dilaksanakan
tidak  memiliki  jam  khusus  untuk  melakukan  layanan  bimbingan tetapi  melakukan  bimbingan  apabila  ada  jam  pelajaran  yang
kosong dan saat guru berhalangan hadir. Guru  BK  mengungkapkan  bahwa  dalam  implemantasi
layanan  bimbingan  pribadi  dan  sosial  selalu  bekerja  sama  dengan pihak yang terkait yaitu guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
kesiswaan dan kepala  sekolah sebagai penentu kebijakan. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Fatiah selaku guru BK:
“Dalam  pelaksanaanya program  bimbingan  pribadi  dan
sosial ini kami guru BK bekerja sama dengan seluruh stake holder seperti  wali  kelas,  orang  tua,  kesiswaan,  dan  kepala  sekolah
sebagai penentu kebijakan.”
14
Menurut  Ibu Sufira  “  Implementasi bimbingan pribadi dan sosial  ini  tidak terlepas  dari  bantuan  dan  kerja  sama  oleh  pihak
yang terkait yaitu kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, kesiswaan,  dan  tentu  saja  pihak  luar  seperti  kepolisian,  BNN,  dan
pihak lainnya yang membantu jalannya proses bimbingan ini”
15
Berdasarkan  hasil  kutipan  wawancara  diatas  bahwa pelaksanaan  bimbingan  pribadi  dan  sosial    bekerja  sama  dengan
13
Ade Septiana, Siswa., Wawancara Pribadi, 16 Desember 2014.
14
Fatiah, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 10 Desember 2014.
15
Sufira Wahyuni, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 11 Desember  2014.
stake  holder    yang  terkait  yaitu  kepala  sekolah,  wali  kelas,  guru mata pelajaran, kesiswaan, dan pihak  yang luar  yang terkait  yakni
polisi, BNN, dll. Implementasi bimbingan pribadi dan sosial berjalan dengan
berjalan  secara  bersama  tidak  dapat  dipisahkan  hanya  saja  dalam peraturan yang baru bimbingan pribadi dan sosial dipisahkan tetapi
tetap  memiliki  esensi  yang  sama.  Berikut  adalah  pemaparan impelementasi bimbingan pribadi menurut Ibu Fatiah selaku guru
BK: “Implementasi bimbingan  pribadi  dilaksanakan  perkasus,
dan  ada  juga beberapa anak  yang  tidak  memiliki  masalah  tapi hanya berkonsultasi  mengenai  masalah  keluarga,  masalah  pribadi
individual.  Bentuk  bimbingan  pribadi  ada  dua  yaitu  bimbingan individual  dan  kelompok,  tetapi  lebih  dominan  bimbingan
dilakukan  secara  individual  karena  bersifat  pribadi  melibatkan permasalahan  yang dialami  oleh  siswa.  Jika  bentuk  bimbingan
kelompok  biasanya  sejumlah  murid  yang  memiliki  masalah  yang sama  dan  menyelesaikan  masalahnya secara  sama,  Tetapi  bentuk
bimbingan ini jarang.”
16
Sedangkan  menurut Bapak  Nahrowi  “Implementasi
bimbingan  pribadi  dilakukan  setiap  hari,  dilaksanakan  dengan perkasus,  bentuknya  seperti  pemanggilan  siswa,  tatap  muka,
mengungkapkan  masalah  mengenai  persoalan  apa  yang  dihadapi individual.”
17
Menurut Ade selaku siswa “Jika bentuk bimbingan pribadi biasanya guru BK memberikan bimbingan mengenai masalah yang
dialami  oleh  pribadi  misalnya  sholat,  membaca  alquran  selama  5 menit  sebelum  dimulainya  pelajaran,  apabila  terlambat  datang  ke
16
Fatiah, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 10 Desember 2014.
17
Nahrowi, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 12  Desember 2014.
sekolah maka dikenai sangsi yaitu membaca surat pendek sebanyak 3
surat”.
18
Menurut  Widia  selaku  siswa  “Saya  dipanggil  wali  kelas,  lalu diserahkan  ke  guru  BK  dalam  penanganan  masalah,  dan  memanggil
orang  tua,  lalu  diberikan  surat  perjanjian  oleh  guru  BK,  diberi    sanksi sesuai dengan pelanggaran.
19
Dari  kutipan  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  bimbingan pribadi  dilaksanakan  dengan  perkasus,  bentuknya  seperti
pemanggilan  siswa  yang  bermasalah,  tatap  muka  dan  siswa  yang datang  sekedar  ingin  berkonsultasi  mengenai  masalah  pribadi,
keluarga,  lingkungan,  dll  bimbingan  pribadi  ini  dilakukan  secara individul  dan bersifat  pribadi  dan  rahasia  yang  melibatkan
permasalahan yang dialami oleh individu. Selanjutnya implementasi bimbingan sosial  menurut Bapak
Danang  “Implementasi bimbingan  sosial  yaitu  bimbingan
dilakukan  kelas  dengan  menjelaskan  tata  terib  sekolah,  tata  cara bergaul, besikap antar sesama teman, guru, orang tua, lingkungan,
dll”.
20
Menurut Ibu Sufira implementasi bimbingan sosial yaitu : “Bentuk implementasi bimbingan sosial adalah dengan cara
memberikan pemahaman kepada siswa etika bergaul dengan teman sebaya,  dan  tata krama terhadap  guru,  orang  tua,  masyrakat,  dll.
Tolong  menolong  kepada  sesama teman misalnya  menjenguk teman  yang  sedang  sakit  atau  terkena  musibah  maka  siswa
patungan untuk membantu dan menyumbangkan pakaian, sembako kepada  siswa  yang  kurang  mampu  dengan  seikhlasnya  dan  juga
18
Ade Septiana, Siswa., Wawancara Pribadi, 16 Desember 2014.
19
Widia., Siswa, Wawancara Pribadi, 17 Desember 2014.
20
Danang, S.Pd., Koordinator Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 13 Desember 2014.
dukungan  atau  motivasi  kepada  teman  yang  sedang  terkena musibah”.
21
Dari  kutipan  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  pelaksanaan bimbingan  sosial  dilakukan    dengan  cara    klasikal  mengenai  tata
tertib,  etika  bergaul,  tata  krama    terhadap  guru,  orang tua,masyarakat,dll, tolong menolong.
Dalam implementasi bimbingan pribadi  ada beberapa jenis masalah yang dihadapi menurut Ibu Fatiah “Jenis masalah Masalah
Kedisplinan, merasa rendah diri, terlambat, bolos, absensi,  keluar saat pelajaran,  penurunan  minat  belajar,  tawuran,  masih  memiliki
kebiasaan mencontek,dll”.
22
Menurut  Bapak Danang  “Jenis  masalah  yang  dihadapi dalam  bimbingan  pribadi  adalah masalah kurang  percaya  diri
dalam bergaul, kurang disiplin,  malas belajar, kurangnya motivasi dalam beragama, masalah merokok”.
23
Dari  kutipan wawancara diatas  dapat  disimpulkan  bahwa jenis  masalah  yang  dihadapi    dalam  bimbingan  pribadi  adalah
mengenai  kurangnya    ketakwaan  kepada  tuhan  yang  maha  esa, masalah  tata  tertib,  masalah  merokok,  masalah  mencontek,  bolos,
penurunan minat belajar,  dll. Selanjutnya  mengenai jenis  masalah  dalam  bimbingan
sosial  menurut  Ibu  Sufira  adalah  “  Jenis  Masalah  yang  dihadapi dalam bimbingan sosial adalah masalah komunikasi kepada sesama
teman,  guru,  orang  tua,  lingkungan,  etika  dalam  bergaul,  kurang
21
Sufira Wahyuni, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 11 Desember  2014.
22
Fatiah,  S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 10 Desember 2014.
23
Danang, S.Pd.,Koordinator Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 13 Desember 2014.
berpatisipasi  dalam  kegiatan  sosial baik  di  dalam  maupun  luar sekolah,  tidak suka dikritik,  dll.
24
Sedangkan  menurut  Bapak  Nahrowi  “Jenis  masalah  yang dihadapi  dalam  bimbingan  sosial  adalah  masalah  tata  tertib,
masalah merokok,
masalah kepada
guru karena
sering meninggalkan  kelas  saat  jam  pelajaran,tawuran, pergaulan  yang
menyimpang”
25
Dari  kutipan  wawancara  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa jenis  masalah  yang  dihadapi    dalam  bimbingan  sosial  adalah
masalah  komunikasi,  etika  bergaul,  tata  tertib,  kurangnya berpartisipasi dalan kegiatan didalam maupun luar sekolah,  kurang
menghormati guru  dengan meninggalkan kelas saat jam pelajaran, tawuran, masalah pergaulan yang menyimpang, dll.
Selanjutnya  dalam  bimbingan  implementasi bimbingan pribadi  ada beberapa teknik  yang  digunakan  dalam  kegiatan
bimbingan menurut Ibu Fatiah yakni: “Teknik yang digunakan face to face tentang masalah yang
terjadi diberikan pengarahan kepada siswa dan pemanggilan orang tua  ke  sekolah,  pemberian  sanksi  tergantung  dengan  masalah  apa
yang  dihadapi  oleh  siswa.  Jika  masalah sangat  besar  dan  sulit dihadapi
maka akan
diadakannya sangsi
tegas seperti
penyalahgunaan  narkoba  dengan  cara  surat  pengunduran  diri  dari sekolah.”
26
Menurut  Pak  Nahrowi  teknik  yang  digunakan  dalam bimbingan  pribadi  adalah  “Teknik  individual,  jadi  siswa
menjelaskan  problem  apa  yang  dihadapi  dan  guru    BK mendengarkan  lalu  mengarahkan  siswa    dan  memberikan    solusi
24
Sufira Wahyuni, S.Pd,. Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 11 Desember  2014.
25
Nahrowi, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 12  Desember 2014.
26
Fatiah, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 10 Desember 2014.