Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling di SMK PUSTEK

bimbingan saya membutuhkan landasan acuan program dalam memberikan layanan agar layanan yang saya berikan tepat sasaran.” 1 Jadi menurut kepala sekolah dalam penyusunan bimbingan pribadi dan sosial menggunakan landasan acuan dalam memberikan layanan agaran layanan yang diberikan tepat sasaran. Guru BK di SMK PUSTEK Serpong juga membutuhkan landasan dalam melaksanakan layanan bimbingan pribadi dan sosial. Hasil wawancara dengan guru BK yaitu Ibu Fathia memperkuat penyataan diatas, yaitu sebagai berikut: “Ya tentu saja, sebelum saya melakukan layanan bimbingan saya membutuhkan landasan acuan program dalam memberikan layanan agar layanan yang saya berikan tepat sasaran.” 2 Petikan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa guru BK memerlukan landasan dalam melaksanakan bimbingan bimbingan pribadi dan sosial dalam acuan program. Jadi kesimpulannya dalam penyusunan program bimbingan pribadi dan sosial menggunakan acuan program seperti penyusunan program sesuai dengan kebutuhan bimbingan yang disesuaikan dengan tujuan yang ideal dan bersifat realistis dalam pelaksanaanya, menggunakan fasilitas yang menunjang jalannya layanan bimbingan dan menyediakan fasilitas yang memadai, program kerja yang berjalan dengan sistematis, evaluasi program bimbingan untuk mengukur seberapa jauh rencana, program kerja yang terealisasi. Menurut kepala sekolah pembuatan acuan program dibuat dengan kerja sama dengan para stake holder berikut kutipan Drs. H. Mathodah S, M.Si., Kepala Sekolah, Wawancara Pribadi, 15 Desember 2014. Fatiah, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 10 Desember 2014. wawancaranya “Acuan program bimbingan di buat oleh seluruh stakeholder yang terkait seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah,wali kelas, guru BK, kesiswaan, pembina osis dan personil sekolah, dll”. 3 Menurut Bapak Danang pihak yang terlibat dalam penyusunan bimbingan “penyusunan bimbingan dibuat dengan bekerja sama dengan stake holder, seperti kepala sekolah, guru BK, wali kelas, kesiswaan,dll.” 4 Dari kutipan wawancara diatas kepala sekolah membuat program acuan layanan bimbingan tidak hanya bekerja sama dengan guru BK saja tetapi juga bekerja sama dengan seluruh stake holder yang ada bekerja sama untuk membuat program layanan bimbingan yang efektif dan sesuai dengan tujuan bimbingan. b. Persyaratan program bimbingan pribadi dan sosial Dalam bimbingan pribadi dan sosial ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh Guru BK menurut Ibu Sufira Wahyuni, yakni: “Sesuai dengan acuanlandasan program ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam bimbingan yaitu: Personil yang memadai yakni harus memenuhi standar kriteria yaitu minimal pendidikan terakhir S1 dan jurusan bimbingan dan konseling psikologi. Fasilitas fisik yang memadai untuk melakukan suatu bimbingan seperti ruang khusus bimbingan dan konseling , meja, kursi, dll. Fasilitas teknis yakni tes, angket, daftar dan cek, skala penilaian, dll. Anggaran yang memadai untuk kelancaran layanan bimbingan” 5 Menurut Bapak Nahrowi persyaratan yang harus dipenuhi dalam program bimbingan pribadi dan sosial adalah : 3 Drs. H. Mathodah S, M.Si., Kepala Sekolah, Wawancara Pribadi, 15 Desember 2014. 4 Danang,S.Pd., Koordinator Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 13 Desember 2014. 5 Sufira Wahyuni,S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 11 Desember 2014 . “Sesuai dengan acuan program yang telah dibuat persysaratannya yaitu, minimal harus lulusan S1, jurusan BK Psikologi, fasilitas yang memadai dalam bimbingan baik secara teknis maupun secara fisik, lalu anggaran yang memadai. 6 Jadi kesimpulan dari pernyataan diatas Persyaratan program bimbingan harus memenuhi beberapa syarat seperti yang telah dijelaskan diatas oleh guru BK yakni harus memenuhi syarat yaitu pendidikan terakhir minimal S1 dan mengambil jurusan bimbingan dan konseling psikologi, lalu fasilitas fisik yang memadai meliputi ruang untuk konseling, ruang kerja konselor, ruang pertemuan, ruang bimbingan kelompok, ruang penyimpanan data, meja, kursi, dll. Selanjutnya fasilitas teknis yang memadai meliputi alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai data seperti tes, angket, daftar dan cek, skala penilaian dan lain sebagainya. Dan untuk kelancaran bimbingan pribadi dan sosial maka diperlukan anggaran yang memadai baik untuk personil, pengadaan dan pengembangan alat, dan lain sebagainya. c. Menetapkan jenis layanan bimbingan pribadi dan sosial Setelah memaparkan persyaratan program selanjutnya adalah menetapkan jenis layanan yang digunakan. Berikut kutipan wawancara dengan Ibu Fatiah selaku guru BK: “Layanan yang saya berikan dalam pelaksanaan bimbingan pribadi dan sosial yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan bimbingan kelompok, dan layanan konsultasi.” 7 Menurut Bapak Nahrowi selaku guru BK : 6 Nahrowi, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 12 Desember 2014. 7 Fatiah, S.Pd., Guru Bimbingan dan Konseling, Wawancara Pribadi, 10 Desember 2014.