B. Identifikasi Masalah
Bersadarkan penjelasan latar belakang, ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Program bimbingan dan konseling belum terlaksana secara efektif 2. Belum optimalnya upaya guru
bimbingan dan konseling dalam
pelaksanaan program bimbingan pribadi dan sosial 3. Kurangnya minat siswa dalam memanfaatkan layanan bimbingan pribadi-
sosial. 4. Belum maksimalnya implementasi program bimbingan pribadi dan sosial.
5. Belum optimalnya evaluasi program bimbingan pribadi dan sosial di SMK
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penulis membatasi masalah penelitian pada “Implementasi program bimbingan pribadi dan sosial di SMK
PUSTEK Serpong”.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah yang dapat penulia rumuskan yaitu : “Bagaimana implementasi
program bimbingan pribadi dan sosial di SMK PUSTEK Serpong?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian ini adalah
untuk menjelaskan bagaimana Implementasi Program bimbingan pribadi dan sosial di SMK PUSTEK
Serpong.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis a. Sebagai sumbangan penting dan memperluas wawasan bagi kajian
manajemen pendidikan tentang implementasi program bimbingan pribadi dan sosial.
b. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan bahan rujukan penelitian yang akan datang, terutama dalam pengembangan program
bimbingan pribadi dan sosial c. Memperkaya kajian tentang implementasi program bimbingan pribadi
dan sosial d. Memperkaya konsep manajemen bimbingan dan konseling terutama
tentang implementasi program bimbingan pribadi dan sosial 2. Secara praktis
a. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi lembaga pendidikan dalam hal yang berkenaan dengan implementasi program bimbingan pribadi
dan sosial di sekolah, sekaligus hasilnya dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan keberhasilan yang seimbang di masa yang akan datang.
b. Hasil penelitian ini akan menjadi masukan bagi kepala sekolah dalam implementasi program bimbingan pribadi dan sosial di sekolah.
3. Secara akademis a. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu
karya peneliti baru yang dapat mendukung dalam pengembangan manajemen bimbingan dan konseling terutama implementasi program
bimbingan pribadi dan sosial. b. Bagi peneliti, dapat memberikan pengetahuan yang berarti dalam
memahami secara lebih komprehensif dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh secara teori di lapangan. Selain itu, dapat
memberikan keterampilan dalam menganalisis berbagai permasalahan
bimbingan dan konseling, khususnya terkait dengan impelementasi program bimbingan pribadi dan sosial di sekolah.
c. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan penelitian pada kajian yang sama.
.
9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Implementasi Program Bimbingan 1. Pengertian Bimbingan
Secara garis besar bimbingan adalah kegiatan untuk membantu para peserta didik menggali potensi yang ada dalam
dirinya, membantu individu agar mengetahui, memahami, dan mengenal pribadinya. Untuk memperoleh gambaran yang jelas
maka akan diuraikan beberapa definisi tentang bimbingan. Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan
dari kata “guidance” yang berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti, menunjukan, membimbing, menuntun, atau
membantu.
1
Bimbingan secara etimologis makna merupakan proses membimbing, menuntut, dan membantu individu.
Sedangkan pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh Tohirin:
“Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai
kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana
asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
2
1
Hallen,Bimbingan dan Konseling Jakarta,Ciputat Pers,2002, Cet I h. 23
2
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Jakarta : Raja Grafindo Persada 2007 h.20
BAB II KAJIAN TEORI
A.
Implementasi Program Bimbingan 1. Pengertian Bimbingan
Secara garis besar bimbingan adalah kegiatan untuk membantu para peserta didik menggali potensi yang ada dalam dirinya, membantu
individu agar mengetahui, memahami, dan mengenal pribadinya. Untuk memperoleh gambaran yang jelas maka akan diuraikan beberapa definisi
tentang bimbingan. Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata
“guidance” yang berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti, menunjukan ,membimbing, menuntun, atau membantu.
1
Bimbingan secara etimologis makna merupakan proses membimbing, menuntut, dan
membantu individu. Sedangkan pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh Tohirin:
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian
dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
2
1
Hallen,Bimbingan dan Konseling Jakarta,Ciputat Pers,2002, Cet I h. 23
2
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Jakarta : Raja Grafindo Persada 2007 h.20
Pengertian menurut Tohirin menekankan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan pembimbing
kepada individu agar mencapai kemandirian melalui interaksi sosial pemberian nasihat kepada individu dan tetap berdasarkan ketentuan
yang berlaku yaitu norma dalam masyarakat. Rahman Natawidjaja seperti di kutip di Winkel menyatakan
bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambung, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta
masyarakat.
3
Berdasarkan pengertian yang diungkapkan dengan Rahman Natawidjaya
dapat disimpulkan bimbingan merupakan proses
memberikan bantuan kepada individu secara berkesinambungan agar individu dapat memahami dirinya sendiri agar dapat bertindak sesuai
dengan tuntutan keadaan keluarga dan ketentuan masyarakat. Penjelasan Rahman yang mengutip Winkel selaras dengan
yang dikemukakan oleh Anas Salahudin yang mendefinisikan : Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman
tentang dirinya sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan, dan menyusun
3
W.S Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan Yogyakarta: Widiasarana Indonesia,1999, h. 67