41
3.5 Alur Penelitian
Persiapan alat dan bahan penelitian Adaptasi tikus H1-H14
Injeksi STZ  pengukuran BB H15
Injeksi blanko  pengukuran BB H15
Pemilihan sample H19
Pengukuran GDS Pengukuran
BB GDS  250mgdL
Pengecekan ulang GDS
Kriteria eksklusi Waktu eksperimen sonde ekstrak
kelompok D+Y100 dan D+Y300
Pengukuran BB H19-H27
Pengolahan data Pengukuran
kadar HDL Sacrifice
H47 Pengukuran GDS
H25, 32,39,46 Kontrol
negatif N
Kontrol positif DM
Diabetes + yacoon
100mgdL DM + Y100
GDS 250mgdL Pengukuran BB
Diabetes + yacoon
300mgdL DM + Y300
42
3.6 Pengolahan Data dan Analisa Data
Dalam pengambilan data untuk penelitian ini, dilakukan eksperimen langsung terhadap tikus jantan strain Sprague-Dawleydengan berat badan 192-337 gram,
yang  telah  diberi  perlakuan  sebelumnya  berupa  injeksi  STZ  dan  ekstrak yacoon  Smallanthus  sonchifolius.  Ditambah  dengan  pencarian  literatur  dan
melakukan  peninjauan  pustaka  untuk  mendapatkan  informasi  mengenai pengaruh ekstrak daun insulin terhadap berat badan, kadar glukosa darah dan
HDL  plasma.  Setelah  data  terkumpul,  dilanjutkan  dengan  pengolahan  data secara komputerisasi yaitu dengan program SPSS versi 16.0.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Glukosa Darah
Tabel 4.1 Rata-rata gula darah seluruh sample
Sampel GDS Mean±SD mgdL
Hari1 Hari7
Hari14 Hari21
Hari28 N
83.3±10.5 116.8±12
94.3±17.3 117.5±12.6
103.3±7.5 D
481.3±98.2 532.8±91.2
521±102.4 531.5±26.3
600±0 D+Ss 100 mg
539.3±36.8 541.5±58.9
416±223.9 490.3±91.4
494.5±71.5 D+Ss 300 mg
519±51 556.5±48.7
586.5±15.6 565±30.1
517.5±81 Ket : N= kelompok normal n=3, D= kelompok diabetes n=4, D+Ss 100mg= kelompok diabetes
dengan terapi ekstrak daun insulin 100mgkgBB n=4, D+Ss 300mg= kelompok diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300mgkgBB n=4
Berdasarkan  tabel  4.1  dapat  diketahui  perbedaan  kadar  rata-rata  glukosa darah sewaktu GDS di antara empat kelompok tikus selama 28 hari. Pengecekan
glukosa darah dilakukan sebanyak lima kali. GDS kelompok normal hari pertama hingga hari ke-28 masih dalam rentang normal yaitu  di bawah angka 200mgdL.
Kelompok  diabetes  mengalami  peningkatan  yang  mencolok  hingga  mencapai batas  tertinggi  yang  dapat  diukur  oleh  glukometer  yaitu  600mgdL.  Pada
kelompok D+Ss 100 mg, GDS rata-rata mengalami penurunan dibandingkan hari pertama,  meskipun  rentang  normal  GDS  belum  dapat  tercapai.  Sedangkan  GDS
rata-rata pada kelompok D+Ss 300 mg   terjadi fluktuasi, meskipun pada hari ke- 28 mengalami penurunan yang tidak signifikan.
Ket  :  N=  kelompok  normal  n=3,  D=  kelompok  diabetes  n=4,  D+Ss  100  mg=  kelompok diabetes  dengan  terapi  ekstrak  daun  insulin  100mgkgBB  n=4,  D+Ss  300  mg=  kelompok
diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 300mgkgBB n=4
Grafik 4.1 Rata-Rata GDS mgdL Konsensus  DM  tipe  2  Indonesia  tahun  2011  menyatakan  bahwa  jika
keluhan  klasik  ditemukan,  maka  pemeriksaan  glukosa  plasma  sewaktu  200 mgdL  sudah  cukup  untuk  menegakkan  diagnosis.  Hal  ini  sesuai  dengan
percobaan yang dilakukan yaitu GDS kelompok diabetes mengalami peningkatan hingga  mencapai  batas  maksimum  kadar  glukosa  yang  bisa  diukur  oleh
glukometer, yaitu 600mgdL Berdasarkan  tabel  4.1  terlihat  perbedaan  penurunan  GDS  pada  dua
kelompok terapi. Kelompok yang mendapat terapi ekstrak daun insulin 100mgdL mengalami penurunan GDS lebih baik. Angka GDS terendah 416mgdL dicapai
pada  hari  ke-14.  Sedangkan  pada  kelompok  terapi  ekstrak  daun  insulin 300mgkgBB hanya mengalami penurunan ±1,5mgdL. Glukosa darah meningkat
hingga hari ke-21 dan baru mengalami penurunan pada hari ke-28. Perbedaan efek terapi  kedua  kelompok  tersebut  menunjukkan  bahwa  bahan  aktif  membutuhkan
waktu  untuk  mencapai  konsentrasi  maksimum  dalam  tubuh  untuk  bereaksi  dan menimbulkan efek.
36
100 200
300 400
500 600
700
Hari 1 Hari 7
Hari 14 Hari 21
Hari 28
G DS
m g
dL
Kelompok Sampel
N D
D+ Ss100 D+Ss300
D+Ss 100 mg D+Ss 300 mg