54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan uji statistik pada penelitian ini, maka peneliti dapat menyimpulkan:
Glukosa darah akhir pada semua kelompok tikus mengalami penurunan setelah pemberian ekstrak daun insulin dosis 100mgkgBB dan
300mgkgBB selama 28 hari jika dibandingkan dengan kelompok diabetes tanpa terapi. Terdapat perbedaan bermakna antar kelompok dengan p-
value 0,015.
Dapat diketahui bahwa ekstrakdaun insulin dosis 100mgkgBB cenderung memiliki efek yang lebih baik untuk menurunkan kadar glukosa darah
dengan presentase penurunan sebesar 7,9. Pemberian estrak daun insulin Smallanthus sonchifolius dengan dosis
100mgkgBB dan 300mgkgBB selama 28 hari dapat mencegah penurunan berat badan meskipun tidak dapat menaikkan berat badan jika
dibandingkan dengan kelompok normal. Terdapat perbedaan bermakna antar kelompok dengan p-value 0,000.
Ekstrak daun insulin dosis 100mgkgBB cenderung mempunyai efek yaang lebih baik dalam mencegah penurunan berat badan .
Terdapat perbedaan kadar HDL pada semua kelompok tikus setelah pemberian ekstrak daun insulin dosis 100mgkgBB dan 300mgkgBB
selama 28 hari. Namun, perbedaannya tidak bermakna secara statistik p- value
0,125 .
5.2 Saran
Bagi peneliti selanjutnya : Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang efek ekstrak daun insulin
dengan waktu yang lebih lama dan sampel yang lebih banyak.
55
Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang efek ekstrak daun insulin menggunakan pelarut yang berbeda untuk mendapatkan efek terapi yang
lebih baik. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang efek ekstrak daun insulin
dengan membandingkan beberapa dosis, agar mendapatkan efek terapi terbaik untuk penyakit DM.
56
BAB VI KERJASAMA PENELITIAN
Penelitian ini merupakan bagian kerjasama penelitian mahasiswa dan kelompok penelitian diabetes dan regenerasi pankreas PSPD FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang dibiayai oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dibawah bimbingan dr. Flori Ratna Sari, Ph.D dan dr. Hari Hendarto, Sp.PD,
Ph.D, FINASIM.
DAFTAR PUSTAKA
1. American Diabetes Association. Diagnosis and classification of diabetes mellitus. J. Diabetes Care. 2012. Volume 35:S66-74.
2. World Health Organization. Definition and diagnosis of diabetes mellitus and intermediate hyperglycemia. Geneva: World Health Organization;
2006. 3. Sylvia AP, Lorraine MW. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC; 2012. p.1263. 4. Nurlaili HKP, Muhammad AI. Hubungan Empat Pilar Pengendalian DM
Tipe 2 dengan Rerata Gula Darah. J. Berkala Epidemiologi. 2013 Sept; 21:234-243.
5. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB. PERKENI;
2011. 6. Arman P, Herqutanto.
Diabetes Melitus Tipe 1 : “Penyakit Baru” yang Makin Akrab dengan Kita. Maj. Kedokteran Indonesia. 2009 Oct;
5910:455-458. 7. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11
th
ed. New Delhi: Elsevier In; 2006.
8. Kohei K. Patophysiology of Type 2 Diabetes Mellitus and Its Treatment Policy. JMAJ. 2010 janfeb; 531:41-46.
9. B
Ö
lchshazy GV, Jakus J, Jenei V, Stadler K and Somogyi A. Increased nitric oxide levels as an early sign of premature aging in diabetes. Free.
Rad. Biol. Med., Oxford. 2003; 35: 1240-1251. 10. H Satoh, MT Audrey N, A Kudoh, T Watanabe. Yacon diet Smallanthus
sonchifolius, Asteraceae improves hepatic insulin resistance via reducing Trb3 expression in Zucker fafa rats. J. Nutrition and Diabetes., Macmillan.
2013; 70: 1-6. 11. Manuel JA, Alicia NSA, Alfredo G, Sara SS. Hypoglicemic Effect of the
Water Extract of Smallanthus sonchifolius Yacon Leaves in Normal and Diabetic Rats. J. Ethnopharmacol. 2001; 74: 125-132.