Dislipidemia pada Diabetes Melitus
27
efektivitas lebih baik, mengurangi resiko terjadinya efek samping, dan harga jual lebih murah.
33
Tabel 2.6 Taksonomi yacon berdasarkan Integrated Taxonomic Information System ITIS
Kingdom Plantae
Subkingdom Viridiplantae
Infrakingdom Streptophyta
Superdivision Embryophyta
Division Tracheophyta
Subdivision Spermatophytina
Class Magnoliopsida
Superorder Asteranae
Order Asterales
Family Asteraceae
Genus Polymnia
Species Polymnia sonchifolia
Sumber : ITIS.
34
Gambar 2.11 Kandungan yacon
Sumber : Yacon [Smallanthus sonchifolia Poepp. et Endl. H. Robinson] chemical composition and use
– a review.
36
28
Yacon Samallanthus sonchifolus syn Polymnia sonchifolia
merupakan tanaman asli pegunungan Andes, Amerika Selatan. Yacon digunakan sebagai obat tradisional di negara Peru. Tanaman ini mempunyai
rasa yang lebih manis dan rendah kalori. Oleh karena itu, yacon menjadi popular di kalangan masyarakat Jepang dan beberapa negara dunia. Akar
tanaman yacon banyak mengandung air dan fruktooligosakarida FOS, dikenal sebagai oligofruktosa, yang dapat ditemukan pada banyak tanaman.
Keunggulan dari FOS ini yaitu tidak dapat dihidrolisis oleh enzim pencernaan di saliva dan saluran pencernaan, serta meninggalkan tubuh dalam keadaan
tidak tercerna. Penelitian pada tikus diabetes membuktikan bahwa teh yang
dipadu dengan daun yacon dapat menurunkan glikemia dan meningkatkan kadar insulin plasma.
12
Penurunan kadar glukosa darah setelah pemberian ekstrak tanaman yacon
kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu : adanya stimulasi sel B pankreas sehingga banyak insulin yang disekresikan ke plasma darah,
terjadi resistensi pada hormon-hormon peningkat glukosa darah, memperbanyak jumlah dan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin,
meningkatkan ambilan glukosa di jaringan maupun organ, menurunkan degradasi glikogen, menurunkan absorpsi glukosa di saluran pencernaan.
13
Akan tetapi, efek hipoglikemik tidak berhubungan dengan penurunan asupan makanan maupun gangguan penyerapan glukosa di saluran pencernaan.
37
Selain itu, ekstrak yacon cukup aman digunakan. Rentang terapi cukup besar. Angka kejadian toksisitas akut pada tikus diabetes yang diberi
ekstrak hydro-ethanolicyacon secara oral sangat rendah. Meskipun pada dosis tinggi, 5.000 mgkgBB, tidak ada kematian atau perubahan lainnya
perubahan kepribadian, postur, exploratory movements, kesadaran, dan abdominal contortions
yang ditemukan.
37
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aybar, et.al 2001 dikemukakan bahwa terjadi penurunan signifikan kadar glukosa plasma tikus
normal yang mendapat terapi ekstrak daun insulin baik secara i.p maupun gastric tube
sonde.
12
Pada penelitian tersebut, dilakukan perbandingan antara tikus kelompok normal dan kelompok kontrol, yang mendapat terapi
29
larutan salin isotonis. Kadar basal glukosa plasma kelompok kontrol yaitu 1,14 ± 0,10 gl, dan tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara kedua
kelompok.Berbeda dengan kelompok kontrol, kadar glukosa plasma kelompok normal yang mendapat injeksi ekstrak yacon 10 4mlkgBB
secara i.p mulai menurun 1 jam setelahnya, dan mencapai angka terendah dalam waktu 3 jam 0,7 ± 0,14 gl. Kemudian kadar glukosa plasma akan
normal kembali dalam waktu 6 jam setelah terapi. Sedangkan pada tikus kelompok normal yang mendapat terapi ekstrak yacon 10 8mlkgBB
melalui sonde, kadar plasma glukosa mulai menurun setelah 2 jam dan kembali normal pada waktu 7 jam setelah terapi.
AB C
Ket: A Kelompok kontrol dengan terapi larutan salin isotonis, B Kelompok normal dengan terapi ekstrak yacon 10 4mlkgBB i.p., C Kelompok normal dengan terapi ekstrak
yacon 10 8mlkgBB g.t.
Gambar 2.12 Perbedaan kadar glukosa darahjam
Sumber : Aybar, et al. HypoglicemicEffect of the Water Extract of Smallanthus sonchifolius Yacon Leaves in Normal and Diabetic Rats
.
11