Tabel 4.2 Rerata GDS hari 1 berbanding hari 28
Sampel Hari 1 ± SD
Hari 1 berbanding Hari 28 Hari 28 ± SD
Hari 28-Hari 1Hari1100 N
83.3 ± 10,5 103.3 ± 7,5
24 naik
D 481.3 ± 98,2
600 ± 0 24,7 naik
D+Ss 100 mg 539.3 ± 36,8
494.5 ± 71,5 8,3 turun
D+Ss 300 mg 519 ± 51
517.5 ± 81 0,3 Turun
Ket : N= kelompok normal n=3, D= kelompok diabetes n=4, D+Ss 100mg= kelompok diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100mgkgBB n=4, D+Ss 300mg= kelompok diabetes dengan
terapi ekstrak daun insulin 300mgkgBB n=4.
Kedua kelompok yang mendapat terapi ekstrak daun insulin mengalami penurunan kadar GDS dibandingkan hari pertama yang ditunjukkan oleh tabel 4.2.
Kelompok yang mendapat terapi ekstrak daun insulin 100mgkgBB cenderung mengalami penurunan kadar glukosa darah sebanyak 8,3 dari hari pertama
pengukuran. Sedangkan kelompok dengan terapi ekstrak daun insulin 300mgkgBB hanya mengalami penurunan sebesar 0,3. Berbeda dengan
kelompok diabetes dan normal yang masing-masing mengalami peningkatan kadar glukosa darah sebesar 24,7 dan 24.
Simonovska et al. 2003, dalam penelitiannya mengemukakan bahwa, pelarut yang digunakan dalam pembuatan ekstrak tanaman secara
kualitatifkuantitatif mempengaruhi bahan aktif ekstrak tersebut.
38
Baroni et al. 2008, menemukan bahwa ekstrak daun insulin yang dilarutkan dalam etanol
dengan dosis 400mgkgBB selama empat belas hari secara oral, dapat menurunkan glukosa darah secara signifikan pada tikus kelompok diabetes 59
dan tikus normal 28.
36
Sedangkan penelitian lain yang dilakukan menyatakan bahwa ekstrak daun insulin dosis 300mgkbBB yang dilarutkan dalam aquades
steril selama empat belas hari secara oral dapat menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan 347,75±59,6 mgdL jika dibandingkan dengan kelompok
diabetes 536,25±42,46 mgdL, meskipun tidak dapat mencapai rentang normal jika dibandingkan dengan kelompok normal 130,6±8,11 mgdL.
41
Penurunan kadar glukosa yang dihasilkan oleh ekstrak daun insulin disebabkan oleh adanya stimulasi terhadap sintesis dan sekresi insulin, serta
hambatan degradasi insulin.
11
Molekul asam benzoat yang terkandung dalam daun insulin berfungsi untuk menghambat insulinase, hormon yang ditemukan di hepar
dan ginjal yang bertanggung jawab terhadap degradasi insulin, dan meningkatkan efek insulin.
11
Penelitian lain mengemukakan bahwa terdapat beberapa mekanisme ekstrak daun insulin dalam menurunkan kadar glukosa darah: peningkatan sekresi
insulin melalui stimulasi sel β pankreas, resistensi terhadap hormon glukagon, peningkatan jumlah dan sensitivitas reseptor insulin, dan yang terakhir ialah
peningkatan uptake glukosa oleh jaringan dan organ, serta penurunan absorpsi glukosa di saluran cerna.
12
Tabel 4.3 Rata-rata kadar GDS antar kelompok
Sampel Mean ± SD
P.value
N 103± .6
0.015
D 533.3±41.8
D+Ss 100 mg 496.3±44.9
D+Ss 300 mg 548.9±28.6
Ket : N= kelompok normal n=3, D= kelompok diabetes n=4, D+Ss 100mg= kelompok diabetes dengan terapi ekstrak daun insulin 100mgkgBB n=4, D+Ss 300mg= kelompok diabetes dengan
terapi ekstrak daun insulin 300mgkgBB n=4
Kemudian dialukan uji Anova untuk mengetahui signifikasi perbedaan antar kelompok. Tahap pertama yaitu uji normalitas, dan diketahui bahwa data
tidak terdistribusi normal, sehingga harus dilakukan transformasi data. Transformasi data juga tidak menunjukkan data terdistribusi normal sehingga
dilakukan uji Kruskal Wallis. Setelah dilakukan uji Kruskal Wallis, didapatkan p value
0,015 normal p 0,05yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata- rata di antara kelompok normal, diabetes, diabetes dengan terapi daun insulin
100mgkgBB dan diabetes dengan terapi daun insulin 300mgkgBB.