38
selama  3  hari  untuk  dilakukan  pengecekan  GDS  ulang.  Batas pengecekan  GDS  untuk  penentuan  tikus  percobaan  mengidap  DM
sebanyak 2 kali dengan rentang waktu 3 hari.
3.4.5 Pemberian Ekstrak Daun Insulin Terhadap Tikus
Setelah  tikus  dinyatakan  mengidap  DM  eksperimental,  dilanjutkan dengan  pemberian  ekstrak  daun  insulin  Smallanthus  sonchifolius
selama 28 hari dengan dosis 100mgkgBBhari dan 300mgkgBBhari. Ekstrak  daun  insulin  diberikan  menggunakan  alat  sonde  secara  oral
menggunakan  spuit  3cc.  Ekstrak  daun  insulin  diganti  setiap  3  hari sekali  dan  disimpan  dalam  kulkas.  Pembuatan  ekstrak  daun  insulin
dilakukan di Laboratorium MPR.
3.4.6 Pengukuran Sampel
3.4.6.1 Berat Badan
Berat  badan  tikus  diukur  menggunakan  timbangan  berat badan  digital.  Pengukuran  BB  awal  dilakukan  sebelum
diinduksi  STZ,  kemudian  setelah  dinyatakan  DM  hingga waktu  sacrifice.  Tujuan  dilakukan  pengukuran  berat  badan
dengan  metode  tersebut  yaitu  untuk  mendapatkan  hasil perbandingan  berat  badan  tikus  DM  sebelum  dan  sesudah
diberikan ekstrak.
3.4.6.2 Glukosa Darah Tikus
Pengambilan  darah  dilakukan  sebanyak  5  kali,  yaitu  satu kali  saat  sebelum  penyuntikan  STZ,  dan  sisanya  dilakukan
setiap  minggu  setelah  tikus  didiagnosis  mengidap  DM. Pengukuran dilakukan pada hari ke-1, hari ke-7, hari ke-14,
hari ke-21, dan hari ke-28. Kadar glukosa darah yang diukur merupakan glukosa darah sewaktu tikus. Untuk mengurangi
rasa  sakit,  hewan  percobaan  di  bius  dalam  stoples  yang dilapisi kapas pada bagian dasarnya, yang sebelumnya telah
39
ditambahkan  larutan  ether.  Stoples  ditutup  dan  tunggu hingga  tikus  terlihat  lemas.  Setelah  itu,  ujung  ekor  tikus
disayat  sedikit  menggunakan  silet  hingga  mengeluarkan darah. Usahakan darah yang keluar cukup ketika diteteskan
ke  strip  glukosa.  Teteskan  darah  pada  glucose  strip  yang telah  dipasang  pada  glucometer,  tunggu  beberapa  detik,
kemudian  dilakukan  pencatatan  hasil.  Kemudian  lakukan desinfeksi menggunakan alcohol swab dan korek api.
3.4.6.3 Kadar HDL
Kadar  HDL  diukur  menggunakan  reagen  merek  Sclavo. Pada  waktu  pelaksanaan  sacrifice,  darah  tikus  diambil
menggunakan spuit 3cc dan jarum berukuran 26G dari vena cava  inferior
jantung.  Untuk  mencegah  koagulasi,  darah dimasukkan  ke  dalam  tabung  EDTA  dan  disimpan  dalam
ice  box .  Kemudian  darah  tikus  dilakukan  sentrifugasi
dengan  kecepatan  5000rpm  selama  10  menit.  Dengan menggunakan  micropipet,  plasma  dipindahkan  ke  tabung
eppendrof, sedangkan komponen darah lainnya dibuang. Sebelum pemeriksaan HDL, plasma disentrifuge. Kemudian
masukkan  sample  plasma  tikus,  aqades,  dan  standar  ke dalam  tabung  reaksi  sebanyak  100µL.  Tambahkan  dengan
HDL precipitating reagent  sebanyak 10µL dan campurkan dengan  menggunakan  mikropipet.  Lakukan  sentrifugasi
3000rpm  1000xg  selama  15  menit  untuk  mendapatkan supernatan.
Pisahkan supernatan
dari presipitat
menggunakan mikropipet.  Kemudiaan  masukkan  sample  supernatan
plasma,  aquades,  dan  standar  ke  dalam  tabung  reaksi sebanyak  12,5µL.  Tambahkan  reagen  kolesterol  sebanyak
500µL  campurkan  dan  inkubasi  selama  10  menit  dalam