2. Uji Heteroskedastisitas Analisis regresi bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel
bebas terhadap variabel terikat. Dalam setiap persamaan regresi pasti memunculkan residu, yaitu variable-variabel lain yang terlibat akan tetapi
tidak termuat di dalam model sehingga residu adalah variable tidak diketahui sehingga diasumsikan bersifat acak. Situmorang et al, 2011:107.
3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam
model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas
dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS.
Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2011: 133
3.10.2. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode regresi linier berganda digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel bebas yaitu kepemimpinan dan konflik terhadap variabel terikat yaitu
stres kerja yang dapat dilihat sebagai berikut :
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+e
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dimana : Y
= Stres Kerja a
= Konstanta b
1,
b
2
X = Koefisien regresi berganda
1
X = Kepemimpinan
2
e = Standar Error
= Konflik
3.10.3 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan, dan penganalisisan data sehingga dapat diketahui gambaran data penelitian yang sedang diteliti.
3.10.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut:
1. Uji Signifikansi Simultan uji-F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
H : b
1
,b
2
= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
yaitu berupa kepemimpinan, konflik terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat
Y.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
H
1
: b
1
,b
2
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
Kriteria pengambilan keputusan: yaitu kepemimpinan, konflik
terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat Y.
H diterima jika F
hitung
F
tabel
H pada α = 5
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
2. Signifikansi Parsial Uji-t pada α = 5
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat.
H : b
1
= b
2
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
H yaitu berupa kepemimpinan,
konflik terhadap stress kerja karyawan sebagai variabel terikat Y. : b
1
≠ b
2
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
,X
2
Kriteria pengambilan keputusan: yaitu berupa kepemimpinan, konflik
terhadap stres karyawan sebagai variabel terikat Y.
H diterima jika t
hitung
t
tabel
H pada α = 5
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
3. Koefisien Determinasi R² pada α = 5
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar mendekati
satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
,X
2
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
,X
2
terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak
kuat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Telkom