Beberapa Kesimpulan Pemikiran

F. Beberapa Kesimpulan Pemikiran

Ide-ide yang disampaikan di sini dan pada bab-bab sebelumnya bukan dimaksudkan semua di sini untuk membicarakan tentang pendidikan nilai. Agaknya kerangka buku ini berisi beberapa prosedur

Analisis Nilai-nilai

dan strategi yang lumayan sederhana yang para guru dapat gunakan untuk membantu para siswa menganalisa (yaitu, berpikir tentang dan mendiskusikan) nilai-nilai dan isu-isu nilai dalam kelas-kelas mereka. Dan ini adalah pokok dari beberapa batasan dari klarifikasi nilai-nilai dan pendekatan-pendekatan dari diskusi dilema-dilema moral.

Diskusi dari kejadian-kejadian nilai dan dilema-dilema nilai adalah tentu saja bukan semua untuk mengajarkan tentang nilai-nilai. Banyak ide dan teknik yang lain, seperti survai-survai nilai, permainan-permainan simulasi, wawancara dengan orang tentang apa yang mereka anggap penting, membuat film-film, menyusun lagu-lagu, puisi-puisi, atau karangan-karangan fotograpis yang dilakukan dengan nilai-nilai, bekerja dalam kampanye politik, atau partisipasi dalam peristiwa-peristiwa komunitas yang berupaya sekali mungkin untuk pendidikan generasi muda berdasarkan nilai-nilai. Semua akan menjadi hal yang dapat dipertimbangkan oleh semua orang yang berkepentingan dalam pendidikan nilai-nilai.

Diskusi dan analisa terhadap berbagai ide dan teknik adalah melampaui lingkup buku ini; adalah harus menunggu waktu yang lain dan buku yang lain. Saat ini, teknik-teknik apa yang digunakan, keterampilan-keterampilan apa yang ditekankan, dan/atau mata pelajaran apa untuk dipelajari agaknya tetap membuka pertanyaan. Untuk menjadi yakin, beberapa teknik seperti menggunakan kegiatan-kegiatan klarifikasi nilai-nilai dan diskusi dilema moral adalah sesuai dengan model terakhir sekarang ini. Tetapi ini bukan bukti yang valid bahwa beberapa teknik- teknik adalah sedikit lebih baik dari yang lain, bukan cara dalam mencapai beberapa jenis perkembangan intelektual dan emosional dari para siswa, baik jangka pendek atau jangka panjang. Kita masih membutuhkan sebagian model-model dan strategi-strategi yang dilaksanakan dengan perkembangan nilai-nilai yang ditawarkan, berhubungan dengan banyak penelitian yang menguji dan membandingkan berbagai model dan strategi dalam istilah efektifitas seperti perkembangan emosional dan intelektual. Hal ini agak mengecilkan hati bahwa sedikit kesepakatan di antara para pendidik saat ini seperti apa pendidikan nilai-nilai telah tetap terlibat. Walaupun topik ini adalah satu yang favorit dalam konvensi-konvensi dan workshop-workshop dan meskipun banyak buku dan artikel-artikel berdasarkan topik itu berkelanjutkan untuk muncul, tapi tidak banyak kesepakatan dicapai tentang apa yang menjadi cara-cara “mendidik dalam

Bagaimana Mengajar tentang Nilai-nilai: Sebuah Pendekatan Analitik

nilai-nilai” (Shaver dan Strong, 1976). Jadi sebagai catatan akhir, berikut dikemukakan sedikit pertanyaan yang saya pikir akan dipertimbangkan oleh semua orang yang berminat dalam mengembangkan beberapa jenis program komprehensif dari pendidikan nilai di sekolah, yaitu:

1. Apakah yang dilibatkan untuk “mendidik dalam nilai-nilai”? (Apakah jenis-jenis keterampilan-keterampilan, sikap-sikap, pengetahuan, dengan demikian apakah yang dilakukan seseorang yang begitu terdidik memiliki, yang orang lain tidak begitu terdidik tidak melakukan?

2. Jenis-jenis apakah dari mata pelajaran yang akan para siswa pelajari? Dan mengapa? Bagaimanakah sebaiknya mata pelajaran disampaikan? Dan kapan?

3. Dalam jenis apakah dari kegiatan-kegiatan belajar sebaiknya para siswa berpartisipasi? Seberapa seringkah sebaiknya mereka berpartisipasi dalam berbagai aktivitas? Dan mengapa?

4. Kapankah sebaiknya program ini dimulai? Dan seberapa lama sebaiknya itu diakhiri?

5. Keterampilan-keterampilan apakah yang akan para guru butuhkan untuk dikembangkan dalam membantu para siswa menjadi terdidik dalam nilai-nilai? Bagaimana mereka dapat belajar keterampilan- keterampilan?

6. Bagaimanakah kita akan mengukur kemajuan atau pertumbuhan dalam pendidikan nilai-nilai?

Tidak diragukan, banyak pertanyaan lain yang dapat dan akan diajukan. Tetapi tugas pertama kita adalah untuk menjadi lebih memperjelas seperti terhadap apakah kita sesudahnya. Apakah bentuk- bentuk individu yang kita ingin bantu kembangkan? Apa tujuan kita ketika ia datang dengan nilai-nilai? Apakah yang hanya dilibatkan dalam pendidikan nilai-nilai? Waktu kita benar-benar menjadi jelas tentang apalah yang kita inginkan dan kemana kita pergi, jawaban-jawaban terhadap berbagai pertanyaan lain yang dikemukakan di atas akan mendorong diri mereka sendiri. Ketika tujuan-tujuan kita menjadi jelas, cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu dan menilai kemajuan ke arah mereka akan menjadi banyak lebih mudah untuk menentukan.

Analisis Nilai-nilai