Desain Penelitian METODE PENELITIAN

Tabel 4. Jadwal Penelitian

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian Bungin, 2005: 99. Menurut Arikunto 1996: 115, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dari pengertian populasi di atas, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tulis Kabupaten Batang, yang terdiri dari tujuh kelas, yaitu VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G dan dengan jumlah siswa sebanyak 252 siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksperimen. No. Kegiatan Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Tema 1. Pretest Senin, 21 April 2014 Jam ke-3,4 Sabtu,19 April 2014 Jam ke-5,6 Bebas 2. Perlakuan I Jumat , 25April 2014 Jam ke-4,5 Sabtu, 26 April2014 Jam ke-5,6 Kegemaran 3. Perlakuan II Senin, 28 April 2014 Jamke-3,4 Rabu, 14 Mei 2014 Jam ke-7,8 Kasih Sayang 4. Perlakuan III Jumat, 16 Mei 2014 Jam ke-4,5 Sabtu, 17 Mei 2014 Jam ke-5,6 Sang Juara 5 Posttest Senin, 19 Mei 2014 Jam ke-3,4 Sabtu, 24 Mei 2014 Jam ke- 5,6 Cita-Cita

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 1996: 115. Menurut Djojosuroto 2004: 93, sampel penelitian adalah sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi yang ciri-ciri atau karakteristiknya benar- benar diselidiki. Bungin 2005: 102 menyatakan apabila suatu penelitian menggunakan sampel penelitian, maka penelitian tersebut menganalisis hasil penelitiannya melalui statistik inferensial, dan berarti hasil penelitian tersebut adalah suatu generalisasi. Untuk mencapai pada generalisasi yang baik perlu memperhatikan tata cara penarikan sampel dan bobot sample. Hal ini berarti sampel harus betul-betul dapat mewakili populasi. Guna mencapai bobot sampel seperti ini, setiap unit populasi harus terwakili. Sampel yang menjamin ketepatan kesimpulan adalah sampel yang representatif. Untuk mencapai sampel dengan bobot yang representatif dapat dilakukan penghitungan besaran sampel untuk populasi tertentu, yaitu dengan menggunakan rumus yang diambil dari Bungin 2005: 105 sebagai berikut.   1 2   d N N n Keterangan: n : jumlah sampel yang dicari N : jumlah populasi d : nilai presisi ditentukan sebesar 90 atau a= 0,1

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN MODEL SINEKTIK DALAM PEMBELAJARAAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA EKSTROVER KELAS VII SMP

0 3 30

EFEKTIVITAS MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK :Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

2 5 46

Pengembangan Media Photo Story dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama Satu Babak pada Siswa Kelas VIII SMP.

1 2 4

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH (ABSTRAK) DRAMA MENGGUNAKAN STRATEGI SINEKTIK (MODEL GORDON) DENGAN MEDIA GAMBAR KOMIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NALUMSARI KABUPATEN JEPARA.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK BERBANTUAN MEDIA FILM PENDEK PADA SISWA KELAS X D SMA NEGERI 1 PIYUNGAN.

0 1 183

KEEFEKTIFAN STRATEGI REVIEWING A FILM DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KLATEN.

1 15 197

KEEFEKTIFAN MODEL SINEKTIK BERBANTUAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 SEWON BANTUL.

0 0 204

KEEFEKTIFAN TEKNIK STORYBOARD DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGPUCUNG CILACAP.

3 15 136

KEEFEKTIFAN MEDIA LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 IMOGIRI.

0 0 162

View of MODEL SINEKTIK BERORIENTASI BERPIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA (KUASI EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP PGII 2 BANDUNG)

0 0 11