Drama sebagai Naskah Hakikat Drama
14
merupakan unsur yang menyebabkan gawatnya masalah-masalah dalam peristiwa tersebut.
Waluyo 2001: 16-17 mengklasifikasikan tokoh dalam drama
menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.
1 Berdasarkan peranannya terhadap jalan cerita, terdapat tokoh seperti
dibawah ini.
a Tokoh protagonis yaitu tokoh yang mendukung cerita. Biasanya
ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama yang dibantu oleh
tokoh-tokoh lainnya yang ikut terlibat sebagai pendukung cerita.
b Tokoh antagonis yaitu tokoh penentang cerita. Biasanya ada
seorang tokoh utama yang menentang cerita dan beberapa figur
pembantu yang ikut menentang cerita.
c Tokoh tritagonis yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh
protagonis maupun tokoh antagonis.
2 Berdasarkan peranannya dalam lakon serta fungsinya, maka terdapat
tokoh-tokoh sebagai berikut. a
Tokoh sentral yaitu tokoh-tokoh paling menentukan gerak lakon. Mereka merupakan proses pertukaran lakon. Tokoh sentral adalah
biang keladi pertikaian. b
Tokoh utama yaitu tokoh-tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai medium atau perantara tokoh sentral.
c Tokoh pembantu, yaitu tokoh-tokoh yang memegang peranan
pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai cerita.
15
Metode penokohan dibedakan menjadi metode diskursif, dramatik, kontekstual, dan metode campuran. Dalam metode diskursif,
pengarang menyebutkan secara langsung kualitas masing-masing tokohnya.Perwatakan tokoh dapat diketahui dari kata-kata, tindakan-
tindakan, atau perbuatan mereka sendiri jika pengarang menggunakan metode dramatik. Metode kontekstual adalah cara menyatakan karakter
tokoh melalui konteks verbal yang mengelilinginya. Metode campuran merupakan gabungan dari berbagai metode di atas Sayuti, 2000: 90-
109. Lubis dalam Tarigan, 1991: 133-134 mendeskripsikan cara
pengarang melukiskan tokoh yaitu sebagai berikut. 1
Physical description
pelukisan bentuk lahir. 2
Portrayal of thought or stream of conscious thought
pelukisan melalui jalan pikiran tokoh atau dengan apa yang terlintas dalam
pikirannya. 3
Direct auther analysis
pengarang langsung menganalisis watak tokoh.
4
Reaction to event
pelukisan melalui reaksi pelaku terhadap kejadian- kejadian.
5
Discussinon of environtmen
pelukisan melalui keadaan sekitar tokoh.
6
Reaction of others about to character
pelukisan melalui reaksi tokoh- tokoh lainnya.