f. Amanat atau pesan pengarang
Sadar atau tidak sadar pengarang naskah drama pasti menyampaikan sebuah pesan tertentu dalam karyanya. Pesan itu dapat tersirat dan tersurat. Pembaca
yang jeli akan mampu mencari pesan yang terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap
tokoh. g.
Petunjuk lakuteks samping Dalam naskah drama diperlukan petunjuk teknis atau teks samping yang sangat
diperlukan apabila naskah drama itu akan dipentaskan. Petunjuk samping itu berguna untuk petunjuk teknis tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, musik,
keluar masuk tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara, dan sebagainya
2. Langkah-langkah menulis naskah drama
a. Menentukan tema tema apa yang dibuat
b. Menciptakan latarsetting tempat terjadinya dimana
c. Menciptakan tokoh tokoh-tokohnya siapa saja
d. Menciptakan dialog antartokoh percakapan
e. Menciptakan teks sampingpetunjuk laku berisi ekspresi tokoh, gerak
tokoh, dan sebagainya f.
Menulis serangkaian adegan dalam draft sehingga membentuk alur. g.
Menyunting draf awal, kemudian menulis naskah drama berdasarkan draf awal tersebut.
D. Metode Pembelajaran
Sinektik
E. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal 10 menit Dalam kegiatan awal, guru:
• Mengkondisikan kelas dan mengecek kesiapan siswa. • Memotivasi siswa untuk belajar.
• Mempersiapkan materi ajar, media, dan alat pembelajaran. • Menerangkan tujuan atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
• Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
2. Kegiatan inti 60 menit
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: • Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang drama yang pernah dilihat.
• Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang naskah drama. • Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang struktur pembangun naskah
drama dan langkah- langkah menulis naskah drama. • Menugaskan siswa agar memahami tentang naskah drama, struktur
pembangun naskah drama, serta kaidah dan langkah-langkah menulis naskah drama.
a. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, Guru meminta siswa mendeskripsikan tentang masalah dengan tema
“kegemaran” Siswa mendeskripsikan masalah dengan tema
“kegemaran” yang telah ditentukan oleh guru dan siswa mengenai apa yang sedang mereka pikirkan,
ataupun mengingat peristiwa yang pernah mereka alami, sebagai awal untuk memancing kreativitas siswa dalam memunculkan ide-ide secara mandiri yang
berhubungan dengan kehidupan nyata. Setelah siswa mencari dan menemukan masalahnya, maka siswa akan berpikir tentang masalahnya itu.