2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 1996: 115. Menurut Djojosuroto 2004: 93, sampel penelitian adalah sebagian dari
unit-unit yang ada dalam populasi yang ciri-ciri atau karakteristiknya benar- benar diselidiki. Bungin 2005: 102 menyatakan apabila suatu penelitian
menggunakan sampel penelitian, maka penelitian tersebut menganalisis hasil penelitiannya melalui statistik inferensial, dan berarti hasil penelitian tersebut
adalah suatu generalisasi. Untuk mencapai pada generalisasi yang baik perlu memperhatikan tata cara
penarikan sampel dan bobot sample. Hal ini berarti sampel harus betul-betul dapat mewakili populasi. Guna mencapai bobot sampel seperti ini, setiap unit
populasi harus terwakili. Sampel yang menjamin ketepatan kesimpulan adalah sampel yang representatif. Untuk mencapai sampel dengan bobot yang
representatif dapat dilakukan penghitungan besaran sampel untuk populasi tertentu, yaitu dengan menggunakan rumus yang diambil dari Bungin 2005:
105 sebagai berikut.
1
2
d N
N n
Keterangan: n : jumlah sampel yang dicari
N : jumlah populasi d : nilai presisi ditentukan sebesar 90 atau a= 0,1
Penghitungannya adalah sebagai berikut:
72 590
, 71
5 ,
3 252
52 ,
3 252
1 52
, 2
252 1
01 ,
252 252
1 1
, 252
252
2
n
Dari penghitungan tersebut dapat diketahui dari jumlah populasi 252 diperoleh sampel sebesar 71590 dibulatkan menjadi 72. Setelah menentukan
besaran sample, kita menentukan teknik penyampelan untuk memperoleh sampel yang representatif. Teknik penyampelan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
Sample Random Sampling
pengambilan sampel secara acak sederhana. Pengambilan sampel secara acak sederhana ini dilakukan
dengan mengundi unsur-unsur penelitian atau satuan-satuan elementer dalam populasi. Dalam penelitian ini yang disampel adalah kelas. Pengambilan kelas
secara acak sederhana ini dilakukan dengan membagi dua ukuran sampel yang telah ditemukan menjadi dua kelompok.
Dari hasil penghitungan, diperoleh sampel sebesar 72, kemudian sampel 72 itu dibagi dua menjadi 36 sebagai kelompok kontrol dan 36 sebagai kelompok
eksperimen. Setelah jumlah untuk masing-masing kelompok ditentukan barulah diadakan pengundian dari tujuh kelas VIII di SMP N 1 Tulis kabupaten
Batang. Diambil dua kelas sebagai sampel yang nantinya akan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil pengundian, diperoleh
dua kelas sampel, yaitu kelas VIIIA dan VIIIB. Selanjutnya, dilakukan pengundian dengan uang logam untuk menentukan kelompok eksperimen dan