19
saja lebih dari satu intrepretasi. Hal inilah yang menyebabkan tidak mudah untuk menentukan tema pokok cerita atau tema mayor. Makna
pokok cerita tersirat dalam sebagian cerita, bukan hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu saja. Makna-makna yang terdapat pada bagian-
bagian cerita dapat didefinisikan sebagai makna bagian, makna tambahan tema minor. Banyak sedikitnya tema tambahan sangat tergantung dari
kemampuan penafsiran pembaca, namun pemaknaan sebuah cerita harus dibatasi pada hal-hal yang terlihat menonjol dan memiliki bukti-bukti
konkret yang terdapat dalam karya tersebut.
f. AmanatPesan Pengarang
Setiap drama mengandung amanat yang ingin disampaikan kepada penonton dan pembaca. Waluyo 2001: 29 mengungkapkan
bahwa amanat berhubungan dengan makna signifikan dari karya itu dan
bersifat kias, subjektif dan umum. g.
Petunjuk LakuTeks Samping
Petunjuk laku disebut juga teks samping. Teks samping ini berguna untuk memberikan petunjuk pemanggungan dalam pementasan
drama. Luxemburg 1989: 166 menyatakan bahwa petunjuk-petunjuk untuk pementasan atau teks samping juga termasuk teks drama. Teks
yang diucapkan oleh para pelaku dibungkus dalam atau dicangkokkan pada teks samping.Bagi pembaca teks samping itu lebih penting daripada
untuk para penonton. B.
Model Pembelajaran Sinektik
20
Model sinektik dikenal juga dengan istilah model Gordon karena pertama kali yang merancangnya bernama William J. Gordon. Sinektik berasal
dari bahasa Greek “Synecticos” yang berarti menghubungkan atau
menyambung. Sinektik merupakan suatu pendekatan baru yang menarik guna mengembangkan kreativitas. Tujuan dari model ini adalah menumbuhkan
kreativitas, sehingga diharapkan siswa mampu menghadapi setiap permasalahannya. Sinektik merupakan model pembelajaran yang memberikan
siswa kebebasan untuk menuangkan ide dan gagasan tanpa memikirkan tata bahasa, cara mengawali tulisan, dan lain-lain. Model ini menekankan segi
penumbuhan kreativitas siswa. Kreativitas ini berhubungan dengan sikap emosional Suryaman, 1992: 8.
Gordon via Joyce 2009:269-271 menyatakan sinektik dirancang untuk meningkatkan kreativitas individu dan kelompok. Mendiskusikan
pengalaman sinektik dapat membangun perasaan kebersamaan antarsiswa. Siswa belajar dengan kawan sekelasnya saat mereka merespons gagasan atau
masalah. Pemikiran-pemikiran dinilai sebagai kontribusi potensial dalam proses kelompok. Prosedur-prosedur sinektik membantu menciptakan
komunitas kesetaraan berpikir berbasis tunggal. Standar yang sangat cukup menyenangkan seperti ini tentu akan memberikan dukungan pada siswa yang
sangat pemalu sekali pun. Prinsip yang perlu dipegang dari model sinektik adalah jangan
membatasi pengalaman yang mungkin diperoleh siswa, menghormati gagasan- gagasan siswa yang muncul, jangan menakuti siswa dengan nilai ujian,