adalah Michiyo Inoue yang merupakan orang tua tunggal yang pernah gagal dalam menjalin hubungan dengan pasangannya. Karena bayangan kegagalan
tersebut maka Michiyo mencurahkan seluruh semangat hidupnya kepada anaknya yang buta Miyuki agar memiliki kehidupan yang baik daripada kehidupan ibunya
Michiyo sebelumnya.
2.2 Resensi Novel
Struktur formal karya sastra dapat disebut sebagai elemen atau unsur-unsur Yang membentuk karya sastra. Karya sastra seperti bemtuk novel pada dasarnya
dibangun oleh unsur-unsur tema, alur plot, setting latar, tokoh penokohan, sudut pandang pusat pengisahan. Unsur-unsur ini yang menjadi fokus untuk
diresensi atau ditelaah secara struktur formal pada umumnya.
2.2.1 Tema
Tema membuat cerita lebih terfokus, menyatu, mengerucut, dan berdampak. Bagian awal dan akhir cerita akan menjadi pas, sesuai, dan
memuaskan berkat keberadaan tema. Tema merupakan elemen yang relevan dengan setiap peristiwa dan detail sebuah cerita. Stanton 2007:36-37
mengatakan bahwa tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan ‘makna’ dalam pengalaman manusia; sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu
diingat. Ada yang menggambarkan dan menelaah kejadian atau emosi yang dialami manusia seperti cinta, derita, rasa takut, kedewasaan, keyakinan,
pengkhianatan manusia terhadap diri sendiri, atau bahkan usia tua. Ada juga yang menghakimi tindakan karakter-karakter didalannya dengan atribut ‘baik’ atau
Universitas Sumatera Utara
‘buruk’ serta memusatkan perhatian pada persoalan moral tanpabermaksud memberi penilaian dan seolah-olah berkata “inilah hidup”.
Sementara itu menurut Fananie 2000:84, tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatar belakangi ciptaan karya sastra. Karena
sastra merupakan refleksi kehidupan masyarakat, maka tema yang diungkapkan dalam karya sastra bisa sangat beragam. Tema bisa berupa persoalan moral, etika,
agama, sosial budaya, teknologi, tradisi yang terkait erat dengan masalah kehidupan. Namun, tema bisa berupa pandangan pengarang, ide atau keinginan
pengarang dalam menyiasati persoalan yang muncul. Berdasarkan pengertian tema diatas, tema yang diangkat novel “Hiduplah
Anakku Ibu Mendampingimu” adalah bagaimana seorang ibu memperjuangkan masa depan anaknya yang menderita kebutaan, agar memiliki kemampuan dan hal
yang sama dengan orang normal lainnya.
2.2.2 Alur plot
Salah satu elemen terpenting dalam membentuk sebuah karya fiksi adalah plot cerita. Dalam analisis cerita, plot sering disebut dengan istilah alur. Dalam
pengertiannya yang paling umum, plot atau alur sering diartikan sebagai keseluruhan rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita Sundari, dalam
Fananie, 2000:93. Menurut Stanton dalam Nugiyantoro 1998:113, bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya
dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Alur atau plot merupakan struktur
rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai interrelasi fungsional yang
Universitas Sumatera Utara
menandai urutan fungsional yang menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, alur itu merupakan perpaduan unsur-unsur
yang membangun cerita sehingga merupakan kerangka utama cerita. Menurut Aminuddin 2000:90, pada umumnya alur pada cerita prosa fiksi disusun
berdasarkan urutan sebagai berikut: 4.
Perkenalan, pada bagian ini pengarang menggambarkan situasi dan memperkenalkan tokoh-tokohnya.
5. Pertikaian, pada bagian ini pengarang mulai menampilkan pertikaian yang
dialami sang tokoh. 6.
Perumitan, pada bagian ini pertikaian semakin menghebat. 7.
Klimaks, pada bagian ini puncak perumitan mulai muncul. 8.
Peleraian, disini persoalan demi persoalan mulai terpecahkan. Menurut susunannya atau urutannya alur terbagi dalam 2 jenis, yaitu alur
maju dan alur mundur. Alur maju adalah alur yang susunannya mulai dari peristiwa pertama, peristiwa kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya sampai cerita
itu berakhir. Alur mundur adalah alur yang susunannya dimulai dari peristiwa terakhir kemudian kembali pada peristiwa pertama, kedua, dan seterusnya sampai
kembali lagi pada peristiswa terakhir tadi. Berdasarkan uraian tersebut, alur dalam novel “Hiduplah Anakku Ibu
Mendampingimu” adalah alur maju. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel tersebut dimulai dari saat tokoh Michiyo Inoue melahirkan anaknya Miyuki Inoue
dan berakhir pada saat sang tokoh Michiyo Inoue bercerita tentang anaknya Miyuki yang berhasil menjadi juara I lomba pidato para penyanda se-Kyushu dan
membuat buku karangannya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Latar setting