BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Penentuan Daerah Sampel
Daerah Penelitian ditentukan secara purposive yaitu di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan STTU Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Desa
ini dipilih karena merupakan desa penghasil nilam terbesar dengan produksi 0.6 ton dan luas areal sebesar 23 Ha dari seluruh desa yang ada di Kecamatan STTU
Jehe Kabupaten Pakpak Bharat Tabel 1.2.
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Populasi penelitian adalah petani nilam yang melakukan usahatani dengan sistem budidaya dan pengolahan secara tradisional sebanyak 91 KK. Metode
penentuan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling, dimana sampel diambil secara acak yaitu sebanyak 30 petani sampel.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada petani dengan
bantuan kusioner sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait serta buku yang mendukung penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis 1 digunakan analisis deskriptif yaitu dengan membandingkan, apakah tehnik budidaya nilam telah sesuai atau tidak sesuai
dengan teknologi yang dianjurkan . Untuk menguji hipotesis 2 digunakan dengan metode skoring.
Komponen teknologi budidaya nilam adalah program Dinas Pertanian Kabupaten Pakpak Bharat yang bekerjasama dengan Tim Peneliti nilam IPB yang
kemudian dianjurkan atau disosialisasikan oleh PPL kepada petani nilam. Komponen teknologi budidaya terdiri dari 7 tujuh komponen dengan empat
indikator penilaian. Sesuai anjuran dapat diartikan bahwa komponen teknologi yang dianjurkan oleh PPL diterapkan oleh petani dalam budidaya tanaman nilam,
sedangkan mengikuti teknologi budidaya adalah program yang dibuat oleh PPL diikuti oleh petani dalam usahatani nilam.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Skor Tingkat Adopsi Komponen Teknologi Budidaya Nilam Berdasarkan Literatur
N0 Komponen
Teknologi Indikator
Bobot
1 Varietas
a. Menggunakan varietas sesuai
anjuran dan mengikuti semua teknologi budidaya.
b. Menggunakan varietas sesuai
anjuran tetapi tidak mengikuti semua teknologi budidaya.
c. Menggunakan varietas tidak sesuai
anjuran tetapi mengikuti semua teknologi budidaya
d. Tidak menggunakan varietas sesuai
anjuran dan tidak mengikuti teknologi budidaya
3
2
1
2 Pembibitan
a. Melaksanakan pembibitan sesuai
anjuran dan mengikuti semua teknologi budidaya.
b. Melaksanakan pembibitan sesuai
anjuran tetapi tidak mengikuti
semua teknologi budidaya. c.
Melaksanakan pembibitan tidak sesuai anjuran tetapi mengikuti
semua teknologi budidaya.
d. Tidak melaksanakan pembibitan
sesuai anjuran dan tidak mengikuti teknologi budidaya
3
2
1
3 Penanaman
a. Melakukan penanaman sesuai
anjuran dan mengikuti semua
teknologi budidaya. b.
Melakukan penanaman sesuai anjuran tetapi tidak mengikuti
semua teknologi budidaya
c. Melakukan penanaman tidak sesuai
anjuran tetapi mengikuti teknologi budidaya.
d. Tidak melakukan penanaman sesuai
anjuran dan tidak mengikuti teknologi budidaya
3
2
1
4 Jarak Tanam
a. Melakukan jarak tanam sesuai
anjuran dan mengikuti semua teknologi budidaya.
b. Melakukan jarak tanam sesuai
anjuran tetapi tidak mengikuti semua teknologi budidaya.
3
2
Universitas Sumatera Utara
c. Melakukan jarak tanam tidak sesuai
anjuran tetapi mengikuti teknologi budidaya.
d. Tidak melakukan jarak tanam sesuai
anjuran dan tidak mengikuti teknologi budidaya
1
5 Pemeliharaan
a. Melakukan pemeliharaan sesuai
anjuran dan mengikuti semua teknologi budidaya.
b. Melakukan pemeliharaan sesuai
anjuran tetapi tidak mengikuti semua teknologi budidaya.
c. Melakukan pemeliharaan tidak
sesuai anjuran tetapi mengikuti teknologi budidaya.
d. Tidak melakukan pemeliharaan
sesuai anjuran dan tidak mengikuti teknologi budidaya
3
2
1
6 Pemupukan
a. Melakukan pemupukan sesuai
anjuran dan mengikuti semua teknologi budidaya.
b. Melakukan pemupukan sesuai
anjuran tatapi tidak mengikuti semua teknologi budidaya.
c. Melakukan pemupukan tidak sesuai
anjuran tetapi mengikuti teknologi budidaya.
d. Tidak
melakukan pemupukan
sesuai anjuran dan tidak mengikuti teknologi budidaya
3
2
1
7 Pengendalian
Hama dan Penyakit
a. Melakukan pengendalian hama dan
penyakit sesuai anjuran dan mengikuti semua teknologi
budidaya.
b. Melakukan pengendalian hama dan
penyakit sesuai anjuran tetapi tidak mengikuti semua teknologi
budidaya.
c. Melakukan pengendalian hama dan
penyakit tidak sesuai anjuran tetapi mengikuti teknologi budidaya.
d. Tidak
melakukan pengendalian
hama dan penyakit sesuai anjuran dan tidak mengikuti teknologi
budidaya 3
2
1
Sumber : Anom Sasrudi SP Tim Peneliti IPB dan PPL Pakpak Bharat
Universitas Sumatera Utara
Kriteria penilaian untuk skor adalah :
Mengikuti semua anjuran dan mengikuti teknologi budidaya skor 3
Mengikuti semua anjuran dan tidak mengikuti teknologi budidaya skor 2
Tidak mengikuti semua anjuran dan mengikuti teknologi budidaya skor 1
Tidak mengikuti semua anjuran dan tidak mengikuti teknologi budidaya skor 0.
Tabel 4. Jumlah Skor Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya Nilam No
Kategori Range
1 Tinggi
15-21 2
Sedang 8-14
3 Rendah
0-7
Dari Tabel 4 dapat dikemukakan bahwa jumlah skor tingkat adopsi teknologi budidaya nilam berada antara
Untuk menguji hipotesis 3 dapat digunakan rumus rank spearman dengan rumus :
r
s
= 1 - N
N d
n i
i
−
∑
= 3
1 2
6
th =
2
1 2
s s
r n
r −
−
t α = α ; db n – 2
dimana range r
s
= -1 ≤ 0 ≥ 1
Universitas Sumatera Utara
Keterangan :
−
r
s
= rank spearman
−
di = selisih antara rangking nilai karakteristik petani dengan tingkat adopsi - N = jumlah petani yang mengadopsi teknologi budidaya nilam
- db = derajat bebas Dengan kriteria sebagai berikut :
t-hitung 0 5
, α
t ≤
...... Ho diterima, atau tolak H
1
. t-hitung
0 5 ,
α t
....... Ho ditolak, atau terima H
1
Siegel, 1997 : 263. H
: Tidak ada hubungan tigkat adopsi dega faktor sosial ekonomi petani. H
1:
Ada hubungan tingkat adopsi dengan faktor sosial ekonomi petani.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional Definisi