Hubungan Jumlah Tanggungan Dengan Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya Nilam

Untuk melihat hubungan luas lahan dengan tingkat adopsi teknologi budidaya nilam maka diuji dengan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai r s = 0,659 dan nilai t hitung = 4,63. Data ini menunjukkan t hitung t tabel α = 0.05 = 1,701. Hal ini berarti H ditolak dan H 1 diterima, artinya ada hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat adopsi teknologi budidaya nilam. Jadi, dapat disimpulkan hipotesis yang menyatakan hubungan antara luas laha dengan tingkat adopsi teknologi budidaya nilam diterima. Ginting, M 2002 menyatakan petani yang memiliki lahan luas lebih mudah untuk menerima inovasi baru karena keefisienan penggunaan sarana produksi dibandingkan petani yang mempunyai lahan sempit. Petani di Desa Tanjung Meriah pada umumnya mempunyai lahan yang luas. Akan tetapi, lahan yang dimiliki petani tidak seluruhnya digunakan untuk budidaya nilam, petani didalam mengelola tanah mereka melakukan sistem tumpang sari, contohnya tanaman nilam dengan padi atau dengan tanaman lainya. Dalam membudidakan tanaman nilam biasanya petani menggunakan lahan yang luas apabila harga nilam naik dan sebaliknya apabila harga nilam turun maka luas lahan tanaman nilam akan sedikit ditanam, petani akan beralih membudidayakan tanaman lainya.

5.3.6 Hubungan Jumlah Tanggungan Dengan Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya Nilam

Dalam penelitian ini diduga bahwa jumlah tanggungan keluarga bertani memiliki hubungan dengan tingkat adopsi teknologi budidaya nilam. Hal ini berarti semakin banyak jumlah tanggungan maka akan semakin tinggi adopsi teknologi budidaya nilam yang dilakukan petani tersebut. Universitas Sumatera Utara Dugaan ini didasari pada asumsi bahwa semakin banyak jumlah tanggungan keluarga, akan mendorong petani untuk melakukan banyak kegiatan aktifitas terutama dalam upaya mencari dan menambah pendapatan keluarga . Gambaran hubungan jumlah tanggungan keluarga tingkat adopsi budidaya nilam dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Hubungan Jumlah Tanggungan Dengan Tingkat Adopsi Uraian Jumlah Tanggungan orang Tingkat Adopsi Skor Range 1-10 2-14 Rata-rata

4,83 7,26

r s -0,262 t tabel =1,701 t hitung = 1,43 Sumber : Data diolah dari lampiran 10,11,12 Untuk melihat hubungan jumlah tanggungan dengan tingkat adopsi teknologi budidaya nilam maka diuji dengan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai r s = -0,262 dan nilai t hitung = 1,43. Data ini menunjukkan t hitung t tabel α = 0.05 = 1,701. Hal ini berarti H diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak ada hubungan jumlah tanggungan dengan tingkat adopsi teknologi budidaya nilam. Jadi, dapat disimpulkan hipotesis yang menyatakan hubungan antara jumlah tanggungan dengan tingkat adopsi teknologi budidaya nilam ditolak. Menurut Soekartawi 1998 jumlah tanggungan berpengaruh pada tingkat adopsi. Tingginya jumlah tanggungan keluarga akan memberikan motivasi bagi petani untuk meningkatkan pendapatnya melalui pengadopsian teknologi pertanian. Universitas Sumatera Utara Hal ini disebabkan karena petani yang memiliki jumlah tanggungan banyak maupun sedikit didaerah penelitian belum termotivasi untuk melakukan teknologi budidaya nilam. Petani di Desa Tanjung Meriah dalam mengelola usahatani nilam tidak melibatkan seluruh anggota keluarga hanya dilakukan oleh orangtua saja.

5.3.7 Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Di Daerah Penelitian

Dokumen yang terkait

Petani Nilam (Studi Deskriptif Terhadap Pengetahuan Petani Dalam Budidaya Tanaman Nilam Di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

6 74 101

Dampak Komoditi Kopi Gayo Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Di Bener Meriah

6 128 119

Tingkat Adopsi Petani Sayur Mayur Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran di Kelurahan Tanah Enam Ratus ( Studi Kasus : Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan Kota Medan )

0 29 95

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Ikan Kerambah Dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Kabupaten Toba Samosir (Kecamatan Simanindo Desa Simairiudo Sangkal)

1 30 89

Tingkat Adopsi Petani Sayur Bayam Jepang Terhadap Teknologi Budidaya Anjuran Dan Hubungannya Dengan Sosial Ekonomi Petani (Studi Kasus Desa Rumah Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo )

10 71 79

Hubungan Antara Tingkat Adopsi Teknologi Dengan Produktivitas Padi Sawah Lahan Irigasi (Kasus : Desa Sidodadi Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

3 41 78

Prospek Pengembangan Nilam Di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat

5 80 81

Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Gambir Di Kabupaten Pakpak Bharat

4 66 101

BAB II GAMBARAN UMUM - Petani Nilam (Studi Deskriptif Terhadap Pengetahuan Petani Dalam Budidaya Tanaman Nilam Di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Petani Nilam (Studi Deskriptif Terhadap Pengetahuan Petani Dalam Budidaya Tanaman Nilam Di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

0 0 21