26 44
D. Manfaat Teh
Senyawa utama yang dikandung teh adalah katekin , yaitu suatu kerabat tanin terkondensasi yang juga akrab disebut polifenol karena banyaknya gugus
fungsi hidroksil yang dimilikinya. Selain itu, teh juga mengandung alkaloid kafein yang bersama-sama dengan polifenol teh akan membentuk rasa yang
menyegarkan. Beberapa vitamin yang dikandung teh di antaranya adalah vitamin P, vitamin C, vitamin B, dan vitamin A yang walaupun diduga keras
menurun aktivitasnya akibat pengolahan masih dapat dimanfaatkan oleh peminumnya. Beberapa jenis mineral juga terkandung dalam teh, terutama
fluoride yang dapat memperkuat struktur gigi. Karena kandungan senyawa tersebut, terutama kandungan katekinnya, teh
tampaknya dapat disebut minuman fungsional. Beberapa kenyataan yang dibuktikan melalui penelitian antara lain Oguni, 1996 sebagai berikut: Teh
akan meningkatkan sistem pertahanan biologis tubuh terhadap kanker. Teh membantu penyembuhan penyakit, misalnya mencegah peningkatan kolesterol
darah. Teh dapat mengatur gerak fisik tubuh dengan mengaktifkan sistem saraf
karena kandungan kafeinnya. Katekin teh merupakan antioksidan yang kuat dan akan menghambat proses penuaan.
Pengembangan produk teh hijau menjadi bahan tambahan makanan food aditif yaitu dengan cara memanfaatkan kandungan antioksidan dalam teh
hijau. Antioksidan adalah substansi yang dapat menetralisir atau menghancurkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan jenis oksigen yang
memiliki tingkat reaktif yang tinggi dan secara alami ada didalam tubuh sebagai hasil dari reaksi biokimia di dalam tubuh. Antioksidan juga
merupakan senyawa yang dapat memperlambat oksidasi dalam bahan pangan sehingga produk pangan yang ditambah dengan antioksidan dapat
mempertahankan nilai gizi dan mencegah kerusakan pangan akibat proses oksidasi. Dalam industri pangan antioksidan lazim digunakan untuk mencegah
terjadinya reaksi oksidasi terutama dalam bahan pagan berlemak Konisi et al,
45
2003. Adapun mekanisme antioksidan untuk mencegah proses oksidasi yaitu menurunkan konsentrasi O2, menangkap senyawa yang dapat mengionisasi
terbentuknya peroksida, menetralkan oksigen, mengikat ion logam yang dapat membentuk radikal bebas Anonymousc, 2009.
Bahan tambahan pangan dari teh hijau diperoleh dari ekstraksi teh hijau untuk mendapatkan polifenol yang mempunyai aktifitas antioksidan.
Penggunaan ekstrak teh hijau dapat melindungi oksidasi dalam sistem emulsi minyak dalam air pada PH 5,5 selain itu dapat menghilangkan ion ferri yang
dapat menimbulkan oksidasi sehingga dapat memperpanjang umur simpan produk pangan. Selain itu, polifenol dari teh hijau juga dapat berfungsi sebagai
pencegah timbulnya warna pada produk pangan yang tidak diinginkan serta dapat mempertahankan senyawa betacaroten dan asam ascorbat vit C pada
produk pangan Christiane et al, 2001. Berikut ini adalah manfaat teh hijau yang didasarkan pada berbagai hasil
penelitian: 1. Dapat mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi
2. Mencegah timbulnya kadar gula darah yang tinggi 3. Menurunkan kadar kolesterol
4. Menurunkan resiko terkena berbagai penyakit hati 5. Menurunkan resiko terkena stroke
6. Membantu tubuh dalam melawan virus seperti virus influenza 7. Dapat menghambat penurunan fungsi syaraf
8. Memperbaiki fungsi kognitif 9. Bermanfaat bagi kesehatan gusi
10. Mencegah sesak nafas 11. Mengurangi stress
12. Menghilangkan kelelahan dan keletihan 13. Mampu mencegah timbulnya penyakit kanker
14. Mampu mengendalikan pertumbuhan tumor 15. Membantu penyembuhan penyakit kanker
26 46
16. Membantu menurunkan berat badan 17. Mengurangi resiko timbulnya radang sendi dan reumatik
18. Berfungsi sebagai anti radang tenggorokan 19. Mencegah osteoforosis
20. Mencegah timbulnya alergi 21. Melindungi lever
22. Mencegah hepatitis 23. Membantu menghalangi penyebaran virus HIV
24. Mengurangi bahaya merokok 25. Memperlambat penuaan
26. Baik dikonsumsi untuk penderita diabetes 27. Mampu mencegah keracunan makanan
Anonim 2010.
E. SNI Teh