18
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mahoni Swietenia mahogani
Mahoni Swietenia mahogani Jack. adalah spesies tanaman dari suku Meliaceae, yang berasal dari Hindia Barat dan Afrika. Mahoni banyak ditanam di tepi jalan
sebagai pohon pelindung, juga dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir dekat dengan pantai. Di Indonesia, pada awalnya mahoni tumbuh secara liar di hutan-
hutan, di kebun maupun di mana saja, namun sejak 20 tahun terakhir sudah dibudidayakan karena kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk bahan mebel
dan kerajinan tangan Anonim, 2009.
Gambar 1 . Swietenia mahogani
Tanaman mahoni termasuk jenis tanaman pohon tinggi, percabangannya banyak, tingginya dapat mencapai kira-kira 10-30 meter. Daun majemuk menyirip
genap. Daun duduk tersebar. Helaian anak daun bulat telur, elips memanjang, ujung dan pangkal daun runcing, panjang 8-12 cm, lebar 3-5 cm, berwarna hijau
Universitas Sumatera Utara
19
tua. Buahnya bertangkai, panjang tangkai kira-kira 1-3 cm, berbentuk bola atau bulat telur memanjang, berwarna cokelat, panjang 8-15 cm, lebar 7-10 cm
Suryowinoto, 1997. Dalam sistematika taksonomi tumbuhan mahoni diklasifikasikan sebagai
berikut: Kingdom
: Plantae Divisi
: Spermatophyta Sub Divisi
: Angiospermae Kelas
: Dicotyledonae Bangsa
: Rutales Famili
: Meliaceae Genus
: Swietenia Spesies
: Swietenia mahagoni Jack Tjitrosoepomo, 2009
Selama ini, pohon mahoni dikenal sebagai penyejuk jalanan. Selain itu, kayunya yang dikenal sebagai kayu yang sangat bagus
yang juga digunakan sebagai bahan untuk membuat berbagai macam perabot rumah atau furniture.
Berdasarkan penelitian di laboratorium, pohon mahoni Swietenia mahagoni Jack., termasuk pohon yang bisa mengurangi polusi udara sekitar 47 - 69.
Pohon mahoni yang ditanam di hutan kota atau sepanjang jalan berfungsi sebagai filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya berfungsi untuk menyerap
polutan-polutan di sekitarnya. Pada tahun 1970-an banyak orang mencari biji mahoni, untuk dijadikan sebagai obat. Orang-orang mengonsumsi biji mahoni
hanya dengan menelan bijinya setelah membuang bagian yang pipih Nafri, 2007.
Kandungan kimia mahoni ada dua macam yaitu flavonoid dan saponin. Manfaat
flavonoid yang dikandungnya antara lain adalah untuk melancarkan peredaran darah, mengurangi tingkat kolesterol, mengurangi penimbunan lemak
pada dinding saluran darah, membantu pengurangan rasa sakit, pendarahan dan leba m, dan bertindak sebagai antioksidan, juga berfungsi menyingkirkan radikal
bebas. Sedangkan, saponin befungsi sebagai pencegah penyakit sampar, mengurangi lemak badan, meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan
darah, mengerem tingginya tingkat gula dalam darah, menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah Agus, 2009.
Universitas Sumatera Utara
20
2.2. Simplisia dan ekstraksi