Embedding penanaman organ Pembuatan pita parafin Pewarnaan sediaan

31 sama, maserasi dilakukan sampai diperoleh maserat yang jernih. Semua maserat etanol digabungkan dan diuapkan dengan menggunakan alat vakum putar pada temperatur sekitar 40 o C sampai diperoleh ekstrak etanol kental kemudian dikeringkan menggunakan penangas air Maksum, 2008 dalam Lumban Raja, 2009.

3.4.2.4. Pembuatan suspensi ekstrak etanol biji mahoni 2

Sebanyak 0,5 g CMC ditaburkan dalam lumpang yang berisi akuades panas sebanyak 10 ml. Didiamkan 15 menit hingga diperoleh massa yang transparan, dan digerus hingga terbentuk gel. Kemudian ekstrak etanol biji mahoni 2 g digerus, dan ditambahkan gel CMC sedikit demi sedikit dan terus digerus hingga terbentuk suspensi. Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Volumenya dicukupkan dengan akuades 100 ml Lumban Raja, 2009.

3.4.2.5. Pembuatan Preparat Sayatan Limpa

Pembuatan preparat limpa dilakukan dengan metode paraffin Suntoro, 1983 dan pewarnaan Gomori Robb, 1960, sebagai berikut:

a. Persiapan organ

Mencit Mus musculus L. didislokasi dan dibedah. Limpa diambil dan dicuci dengan larutan NaCl 0,9. Limpa difiksasi selama 1 hari dengan larutan Bouin. Limpa dicuci dengan alkohol 70 dengan cara dishaker sampai jernih dan direndam selama 1 malam dengan alkohol 70 . Dehidrasi dilakukan dengan merendam limpa sambil dishaker dengan alkohol bertingkat yaitu dari alkohol 30, 40, 50, 60, 70, 80, 96 dan 100 selama 1 jam dalam masing- masing konsentrasi. Clearing penjernihan dilakukan dengan merendam limpa ke dalam xylol dalam botol balsem selama 1 malam. Infiltrasi dilakukan dengan merendam limpa ke dalam xylol selama 1 jam kemudian dipindahkan ke dalam xylol yang baru yang berada di dalam oven pada suhu 56 C selama 1 jam. Direndam limpa dalam parafin murni I, II, III masing-masing selama 1 jam pada suhu 56 C.

b. Embedding penanaman organ

Limpa diletakkan pada kotak berbentuk segi empat yang telah dipersiapkan sebelumnya sebagai cetakan. Kemudian kotak-kotak tersebut Universitas Sumatera Utara 32 diletakkan diatas hot plate. Parafin yang telah cair dituangkan ke dalam kotak tersebut, Limpa ditanam dan diatur posisinya lalu diberi label. Dibiarkan sampai dingin dan membeku sehingga membentuk blok parafin dan dimasukkan ke dalam freezer. Kemudian blok-blok tersebut dirapikan dengan menggunakan pisau cutter. Blok-blok parafin diletakkan pada holder yang terbuat dari kayu berukuran 1x1 cm yang berbentuk persegi,

c. Pembuatan pita parafin

Blok parafin yang telah ditempel di holder dipotong dengan menggunakan mikrotom sehingga membentuk pita-pita parafin dengan ukuran ketebalan 6-10 µm. Pita parafin diletakkan pada objek glass, dan dicelupkan pada air dingin dan kemudian pada air hangat. Lalu diletakkan di atas hot plate beberapa detik untuk merekatkan pita parafin pada objek glass dan membersihkan sebagian parafin yang melekat pada organ. Sediaan disimpan selama 2-3 hari di dalam freezer untuk persiapan pewarnaan.

d. Pewarnaan sediaan

Sediaan limpa diwarnai dengan Pewarnaan Gomori. Deparafinasi dilakukan dengan cara sediaan dicelupkan pada xylol, sampai parafin habis yaitu kira-kira selama 1 jam. Sediaan dicuci dengan air mengalir selama 15 menit lalu direndam dalam Bouin selama 16-24 jam, dicuci dalam air mengalir selama 15 menit. Kemudian pewarnaan dilakukan dengan cara sediaan dimasukkan ke dalam larutan pewarna Potassium permanganate selama 1 menit kemudian dimasukkan ke dalam Sodium Bisulfit selama 2 menit dan dimasukkan ke dalam air mengalir selama 10 menit. Sediaan dimasukkan ke dalam pewarna Chromium Hematoxilin selama ± 30 menit, lalu direndam dalam Acid alcohol selama 1 menit. Sediaan dicuci dengan dengan air mengalir 10 menit dan direndam dalam pewarna Phloksin selama 15 menit diamati di bawah mikroskop, selanjutnya dimasukkan ke dalam akuades, lalu dimasukkan ke dalam larutan pewarna Phloksin selama 1 jam dan laru direndam dalam akuades dan dimasukkan ke dalam larutan Phospotungstic acid selama 1 menit kemudian dicuci dalam air mengalir selama 7 menit dan kemudian preparat dimasukkkan berturut-turut ke dalam alkohol 30, 40, 50, 60, 70, 80, 96, dan alkohol absolut, lalu direndam dalam xylol selama 2-3 malam. Sediaan dimounting dengan menutup preparat dengan Universitas Sumatera Utara 33 canada balsam, diusahakan supaya tidak terdapat gelembung udara dan diberi label lalu diamati di bawah mikroskop. 3.5. Parameter Pengamatan 3.5.1. Pengukuran Kadar Gula Darah Mencit

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (EEDSM) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Serta Gambaran Histologi Pankreas Mencit (Mus Musculus L) Diabetes

5 80 121

Uji Efek Antihiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa Fruticans Wurmb.) Pada Mencit Yang Diinduksi Aloksan

7 50 100

Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia Mahagoni Jacq.) Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Mencit Yang Diinduksi Aloksan.

0 2 27

Efek Nefroprotektor Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) terhadap Kerusakan Histologis Sel Ginjal Mencit (Mus musculus) yang Diinduksi Parasetamol.

0 6 1

Uji Anti Hiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) Pada Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi Diabetes Dengan Aloksan

0 0 16

Uji Anti Hiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) Pada Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi Diabetes Dengan Aloksan

0 0 2

Uji Anti Hiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) Pada Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi Diabetes Dengan Aloksan

0 0 6

Uji Anti Hiperglikemia Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) Pada Mencit (Mus Musculus) Yang Diinduksi Diabetes Dengan Aloksan

0 1 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mahoni (Swietenia mahogani) - Efek Hipoglikemia Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahogani Jack.) Dan Gambaran Mikrostruktur Limpa Pada Mencit (Mus musculus L.) Yang Telah Diinduksi Diabetes Dengan Aloksan

0 0 10

EFEK HIPOGLIKEMIA EKSTRAK ETANOL BIJI MAHONI (Swietenia mahogani Jack.) DAN GAMBARAN MIKROSTRUKTUR LIMPA PADA MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI DIABETES DENGAN ALOKSAN

0 0 13