Tabel 4.14 diketahui kolom kedua unstandardized coefficients bagian B diperoleh nilai b
1
variabel Tingkat Pendidikan sebesar 0,704, nilai b
2
variabel Insentif sebesar 0,507 dan nilai konstanta a adalah 2,996, maka diperoleh
persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 2,996+ 0,704X1 + 0,507X2+e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat di uraikan sebagai berikut: 1.
Konstanta a = 2,996, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel bebas yaitu Tingkat Pendidikan X1 dan InsentifX2 = 0, maka
terbentuknya kinerja karyawan Y pada karyawan . Jasa Marga Medan sebesar 2,996
2. Koefisien X b1 = 0,704, ini menunjukkan bahwa Tingkat Pendidikan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila Tingkat Pendidikan meningkat maka kinerja karyawan PT. Jasa Marga Medan
bertambah sebesar 0,704 3.
Koefisien X b2 = 0,507, ini menunjukkan bahwa Insentif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila Insentif meningkat
sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kinerja karyawan PT. Jasa Marga Medan sebesar 0,507
4.2.5 Pengujian Hipotesisis 4.2.5.1 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji F uji serentak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X1 dan X2 berupa
variabel Tingkat Pendidikan dan Insentif terhadap variabel terikat Y berupa Kinerja Karyawan.
Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: a.
H0:b1=b2=0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X1 dan X2 berupa
varibel Tingkat Pendidikan dan Insentif terhadap variabel terikat Y Kinerja Karyawan.
Universitas Sumatera Utara
b. Ha:b1≠b2≠0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas X1 dan X2 berupa variabel Tingkat Pendidikan dan Insentif terhadap variabel terikat
Y Kinerja Karyawan. Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df pembilang = k-1 df penyebut = n-k
Keterangan : n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 69 dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh: a.
df pembilang = k-1 df pembilang = 3-1 = 2 b.
df penyebut = n-k df penyebut = 69-3 = 66 Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS
Statistics 17.00 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α= 5 2:66 = 3,14 dengan kriteria uji sebagai berikut:
a. Ho diterima bila Fhitung Ftabel pada α = 5
b. Ha ditolak bila Fhitung Ftabel pada α = 5
Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 762.923
2 381.461
94.874 .000
a
Residual 265.367
66 4.021
Total 1028.290
68 a. Predictors: Constant, insentif, tingkat_pendidikan
b. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012
Berdasarkan Tabel 4.15 memperlihatkan nilai Fhitung adalah 94,874 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel 3,14. Oleh karena pada
kedua perhitungan yaitu Fhitung Ftabel 94,874 3,14 dan tingkat signifikansi 0,0000,05, dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu X1 dan X2 variabel Tingkat Pendidikan dan variabel Insentif secara bersama-sama dan signifikan berpengaruh terhadap
variabel terikat Y Kinerja Karyawan pada PT. Jasa Marga Medan.
4.2.5.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel Tingkat Pendidikan X1 dan variabel Insentif X2 mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Jasa Marga Medan Y.
Universitas Sumatera Utara
Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: a.
Ho:b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Tingkat Pendidikan X1 dan Insentif X2 tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat Y.
b. Ha:b1≠b2≠0, artinya variabel bebas secara parsial variabel
Tingkat Pendidikan X1 dan variable Insentif X2 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja
Karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan :
a. H0 diterima jika thitung ttabel pada α = 5
b. H0 ditolak jika thitung ttabel pada α = 5
Nilai thitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 17.00 Statistics for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada
tingkat α = 5 dan ttabel dengan dk = n- 1 69-1=68. Uji thitung yang dilakukan adalah uji dua arah maka ttabel yang digunakan adalah t5 atau t0,0568 = 1,99.
Hasil uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut :
Table 4.16 Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.996 2.024
1.480 .144
tingkat_pendidika n
.704 .132
.505 5.338
.000
Insentif .507
.116 .415
4.383 .000
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh hasil: a.
Nilai thitung variabel Tingkat Pendidikan X1 sebesar 5,338 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan
0.0000.05. Hipotesis Ha diterima karena thitungttabel 5,3381,99 yang berarti bahwa variabel Tingkat Pendidikan X1 berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Jasa Marga MedanY. b.
Nilai thitung variabel Insentif X2 sebesar 4,383 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.0000.05.
Hipotesis Ha diterima karena thitung ttabel 4,383 1,99 yang berarti bahwa walaupun ditingkatkan variabel Insentif meningkat maka Kinerja
Karyawan PT. Jasa Marga Medan tidak akan meningkat.
4.2.5.3 Uji Koefisien Determinasi
�
�
Pengujian Koefisien Determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas tingkat pendidikan dan insentif terhadap variabel
terikat kinerja karyawan. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 R² 1. Jika R² semakin besar mendekati satu , maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1 yaitu tingkat pendidikan, danX2 insentif adalah besar terhadap variabel terikat Y yaitu kinerja karyawan.
Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol , maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X1 yaitu tingkat pendidikan, dan X2 insentif adalah
kecil terhadap variabel terikat Y yaitu kinerja karyawan. Hasil pengujian koefisien determinasi menggunakan program SPSS
Statistics 17.0 for windows dapat terlihat pada Tabel 4.17
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.861
a
.742 .734
2.00517 a. Predictors: Constant, insentif, tingkat_pendidikan
b. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber : Hasil pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1.
Nilai R sebesar 0,861 menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat pendidikan X1, dan X2 insentif terhadap variabel kinerja karyawan Y
pada karyawan PT. Jasa Marga Medan sebesar 86,1 dan artinya hubungannya erat.
2. Nilai R Square = 0,742 menunjukkan bahwa variabel kinerja karyawan PT.
Jasa Marga Medan dapat dijelaskan oleh variabel tingkat pendidikan dan insentif sebesar 74,2, sedangkan sisanya sebesar 25,8 dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3.
Standart error of estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai standart error off estimate. 2,00157 semakin kecil standart error of
estimate berarti model semakin baik.
4.3 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Tingkat Pendidikan dan Insentif terhadap kinerja karyawan pada PT. Jasa Marga Medan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode statistik. Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi dari
responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yaitu
Universitas Sumatera Utara