Gambaran Sistem Informasi Keuangan Pada PT. Tempo Group Cabang Bogor

2 Teamwork , yaitu nilai yang menekankan kerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan. 3 Integrity , yaitu nilai yang mendorong pegawai percaya diri dan jujur Adapun filosofi yang selalu dikedepankan PT. Tempo group dalam berbisinis yaitu di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Perkembangan PT. Tempo group yang semakin besar mendorong untuk membuat anak-anak perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai perusahaan distributor yang bernama PT. Tempo Group, salah satunya yakni pada Cabang Bogor yang baru berdiri sekitar bulan Desember 2008 sehingga terhitung 3 tahun lamanya. PT. Tempo Group Cabang Bogor ini ialah sebuah kelompok usaha yang bergerak di bidang pemasaran, dan pemegang lisensi dari produk-produk farmasi, nutrasetikal, perawatan kesehatan, kosmetika, dan minuman ringan dengan merek- merek yang terkenal antara lain seperti Hemaviton, Bodrex, Bodrexin, Neo Rheumacyl, Oskadon, Vidoran, Revlon, Estee Lauder, Marina, My Baby, Claudia, Total Care, SOS, Pritho, Exclusive Barclay, Fraser Neave FN, dan lain-lainnya. Adapun struktur organisasi PT. Tempo Cabang Bogor yang terlampir pada Lampiran 1.

4.2. Gambaran Sistem Informasi Keuangan Pada PT. Tempo Group Cabang Bogor

PT. Tempo Cabang Bogor memiliki pedoman terhadap prosedur operasional standar yang telah ditetapkan oleh kantor pusat, pengakuan piutang secara sistem yakni ketika menjadi quatition sales order atau mengentry setiap sales order pemesanan oleh seorang CSS Customer Sales Service, namun proses nominal piutang per delivery note faktur pembelian masuk pada bagian keuangan yakni ketika sampai di bagian POD Billing atau Proof of Delivery, yang bertugas memverifikasi setiap delivery note yang dikelompokkan per nama supir atau bagian pengiriman, delivery note diverifikasi apakah sesuai dengan barang yang dikirim lalu dibubuhkan cap penerima barang atau outlet bersangkutan serta tanda tangan dan sudah tidak ada revisi, sehingga selanjutnya dapat di billingapproval agar tercetak faktur pajak untuk penagihan kepada outlet tersebut. Proses billing merupakan proses pemberian tanggal dan jam waktu menerima barang sehingga sesuai dengan faktur pajak bagi penagihan selanjutnya. Tugas seorang Proof Of Delivery juga sebagai pengendali delivery note faktur pembelian yang belum sampai pada bagian keuangan namun, telah dikirim barangnya kepada pelanggan. Hal ini sebagai salah satu bentuk pengendalian untuk menghindari tindak kecurangan yang dilakukan oleh pihak gudang. Setelah faktur pajak tercipta seorang POD Billing mengklasifikasikan delivery note tersebut dengan faktur pajak lalu diberikan kepada bagian inkaso untuk dapat dilakukan penagihan. Secara sistematis gambaran prosedur operasional standar Proof Of Delivery terdapat pada Lampiran 2. Delivery Note yang telah terlampir dengan faktur pajak disebut faktur penagihan, faktur penagihan diperoleh dari POD Billing untuk dapat diatur jadwal penagihan terhadap para salesman, sesuai matrix atau jadwal wilayah yang akan dilalui para salesman dalam penagihan maupun sales order terhadap pesanan selanjutnya. Delivery note dikumpulkan dalam satu borderel inkaso yang dapat dibawa oleh para salesman dalam penagihan, para salesman coorporate farma apotek, rumah sakit, dll pulang untuk menyerahkan hasil tagihan setiap sore hari dan langsung menuliskan status faktur –faktur yang telah dibawanya agar dapat dicek kembali oleh inkaso, sedangkan uang yang didapat dalam penagihan langsung disetorkan kepada kasir dan kasir memberikan bukti pembayaran yang akan dilampirkan pada borderel inkaso tersebut. Prosedur operasional standar Inkaso dan Kasir terdapat pada Lampiran 3. Para Salesman Modern Trade supermarket dan General Trade toko-toko kecil, pulang untuk menyerahkan borderel inkaso diberikan setiap pagi pada setiap harinya , borderel inkaso diberikan kepada inkaso untuk dapat dicek lalu, uang pun disetorkan kepada Kasir sehingga kasir dapat langsung membukukan pendapatan atau Remittance tersebut. Setelah borderel inkaso di cek dan disesuaikan dengan setoran para salesman maka selanjutnya borderel inkaso beserta bukti setoran para salesman diberikan kepada bagian AR Control. Seorang AR Control melakukan payment posting pelunasan dan pembayaran atas piutang secara harian berdasarkan borderel inkaso yang diperoleh oleh bagian inkaso, payment dilakukan untuk mengurangi piutang yang telah dilunasi ataupun dicicil oleh outlet atau pelanggan, data piutang pelanggan yang menjadi pedoman seorang AR Control yakni daftar faktur terbuka, dan daftar giro terbuka yang mencakup data-data piutang para outlet. Data tersebut juga menjadi acuan seorang CSS Customer Sales Service untuk kredit kepada para outlet, sehingga outlet yang sudah mendekati batas kredit yang maksimum tidak dapat melakukan pemesanan. AR Control juga melakukan pengendalian internal terhadap faktur-faktur yang berada pada inkaso agar diketahui status faktur tersebut, apakah lunas, cicilan, dibayar melalui giro, ataupun berupa potongan atas faktur retur. Proses opname faktur ini dilakukan sebulan sekali yang dilakukan pada dua minggu pertama di awal bulan, selain itu juga dilakukan konfirmasi langsung terhadap pelanggan atau outlet yang dilakukan pada dua minggu menjelang akhir bulan. Gambaran umum pekerjaan yang dilakukan AR Control terlampir pada Lampiran 4. Proses ini untuk memastikan antara faktur yang dianggap lunas, maupun masih bersifat piutang terhadap outlet pengecekan.

4.3. Analisis Standar Kredit