Analisis Standar Kredit HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah borderel inkaso di cek dan disesuaikan dengan setoran para salesman maka selanjutnya borderel inkaso beserta bukti setoran para salesman diberikan kepada bagian AR Control. Seorang AR Control melakukan payment posting pelunasan dan pembayaran atas piutang secara harian berdasarkan borderel inkaso yang diperoleh oleh bagian inkaso, payment dilakukan untuk mengurangi piutang yang telah dilunasi ataupun dicicil oleh outlet atau pelanggan, data piutang pelanggan yang menjadi pedoman seorang AR Control yakni daftar faktur terbuka, dan daftar giro terbuka yang mencakup data-data piutang para outlet. Data tersebut juga menjadi acuan seorang CSS Customer Sales Service untuk kredit kepada para outlet, sehingga outlet yang sudah mendekati batas kredit yang maksimum tidak dapat melakukan pemesanan. AR Control juga melakukan pengendalian internal terhadap faktur-faktur yang berada pada inkaso agar diketahui status faktur tersebut, apakah lunas, cicilan, dibayar melalui giro, ataupun berupa potongan atas faktur retur. Proses opname faktur ini dilakukan sebulan sekali yang dilakukan pada dua minggu pertama di awal bulan, selain itu juga dilakukan konfirmasi langsung terhadap pelanggan atau outlet yang dilakukan pada dua minggu menjelang akhir bulan. Gambaran umum pekerjaan yang dilakukan AR Control terlampir pada Lampiran 4. Proses ini untuk memastikan antara faktur yang dianggap lunas, maupun masih bersifat piutang terhadap outlet pengecekan.

4.3. Analisis Standar Kredit

Analisis yang digunakan untuk mengetahui kinerja dari kebijakan pemberian kredit ialah dengan analisis 5C, yakni ada dua kriteria utama yang menjadi bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam memilih pelanggannya, yaitu lokasi dan citra yang dimiliki oleh calon pelanggan. Lokasi merupakan faktor yang paling penting dalam memilih pelanggan, jika lokasi calon pelanggan terletak di jalur distribusi perusahaan maka selanjutnya akan dilakukan penilaian terhadap citra yang dimiliki calon pelanggan. Perusahaan dapat mengetahui karakter calon pelanggan melalui kebiasaan sehari-hari yang di survei langsung oleh Salesman. Selain itu sebelum diberikan pembelian secara kredit, calon pelanggan outlet diberikan masa pembelian secara tunai selama 3 bulan. Apabila selama 3 bulan outlet tersebut melakukan pembelian tunai secara baik, maka diberikan pembelian kredit dengan plafond sebesar Rp 1000.000,-. Dalam prakteknya perusahaan tidak melakukan analisis 5C secara mendetail, hal ini disebabkan karena: 1 Perusahaan melakukan penjualan barang dan bukanlah perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal sehingga pada dasarnya perjanjian dilakukan atas dasar kepercayaan. Bagi perusahaan, semakin banyak pelanggan artinya semakin banyak pembelian yang akan terjadi dan hal ini dapat berakibat pada peningkatan volume penjualan. 2 Perusahaan hanya memiliki jumlah karyawan kantor sebanyak 14 orang, sehingga tidak ada tim khusus yang dapat dibentuk oleh perusahaan untuk melakukan analisis mendalam terhadap calon pelanggan. Penilaian melalui analisis 5C dapat membantu perusahaan dalam menyaring dan menyeleksi pelanggannya, akan tetapi karena perusahaan tidak melakukan analisis ini dengan mendetail maka dikhawatirkan bahwa pelanggan yang ada adalah pelanggan yang berada di dalam batas resiko penagihan piutang.

4.4. Analisis Kinerja dan Efektivitas Pengendalian Piutang