nilai kurang dari 100 menunjukkan bahwa perusahaan harus mewaspadai bahwa saldo piutang yang besar merupakan piutang yang sudah lama terjadi dan sulit ditagih
sehingga nilai realisasinya mungkin lebih kecil dibandingkan dengan yang dilaporkan.
4.4.3. Analisis Rasio Aktivitas
Analisis aktivitas mengukur efisien tidaknya pengelolaan piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis ini menganggap perlunya suatu keseimbangan
yang tepat antara investasi dalam pos aktiva piutang dengan hasil yang diperoleh dari investasi tersebut. Analisis aktivitas yang digunakan adalah:
4.4.3.1. Analisis Rasio Perputaran Piutang
Analisis perputaran piutang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam suatu periode. Angka ini menunjukkan efisiensi
perusahaan dalam mengelola piutangnya. Di bawah ini menyajikan hasil perhitungan analisis perputaran piutang pada Tabel 6.
Tabel 6. Tabel Rasio Perputaran Piutang Tahun 2009-2011
Rasio Aktivitas Tahun
2009 2010
2011 Rasio Perputaran
Piutang
5 6
4
Sumber: PT. Tempo Cabang Bogor, 2009-2011. Pada Gambar 8 ditunjukkan rasio aktivitas PT. Tempo Cabang Bogor yang telah
disajikan berupa grafik, hasil analisis trend terlampir pada Lampiran 6.
2009 2010
2011 -
1 2
3 4
5 6
Tahun
Rasio Perputaran Piutang
Rasio Perputaran Piutang
Gambar 8. Grafik Perputaran Piutang 2009-2011PT. Tempo Cab. Bogor,2011 Angka rasio perputaran piutang pada Tabel 6 tahun 2009-2010 mengalami
kenaikan sebesar 1 kali sedangkan pada tahun 2010-2011 mengalami penurunan sebesar 2 kali. Rasio yang rendah dan saldo piutang yang besar menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kesulitan dalam penagihan, hal ini ditunjukkan oleh putaran piutang tahun 2011 yang merupakan angka rasio terkecil jika dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya, untuk menunjukkan seberapa besar periode penagihan dalam satu kali periode tagih maka diperlukan analisis terhadap rata-rata periode tagih.
4.4.3.2. Analisis Rata-rata Periode Tagih
Angka yang dihasilkan dari analisis periode penagihan rata-rata merupakan petunjuk lain untuk mengetahui efisiensi pengelolaan piutang yang menunjukkan
berapa lama, secara rata-rata perusahaan memerlukan waktu untuk menagih piutangnya. Di bawah ini ialah hasil perhitungan rasio rata-rata penagihan pada Tabel
7.
- 20
40 60
80 100
Hari
2009 2010
2011
Tahun
Rata-rata Periode Tagih
Rata-rata Periode Tagih
Tabel 7. Tabel Rasio Rata-rata Periode Tagih 2009-2011
Rasio Aktivitas Tahun
2009 2010
2011 Rasio Rata-rata Peride
Tagih
71 63
100
Sumber: PT. Tempo Cabang Bogor, 2009-2012. Rata-rata periode tagih pada Gambar 9 disajikan dalam bentuk grafik dan hasil
analisis trend terlampir pada Lampiran 6.
Gambar 9. Grafik Rata-rata Periode Tagih 2009-2011PT. Tempo Cab. Bogor,2011 Angka rasio rata-rata periode tagih tahun 2009 dalam Tabel 7 dan Gambar 9
menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan waktu selama 71 hari, kemudian pada tahun 2010 angka rasio ini menurun sebanyak 8 hari yang berarti perusahaan
memerlukan waktu yang lebih singkat dalam mengumpulkan piutangnya. Pada tahun 2011 angka rasio mengalami peningkatan sebanyak 37 hari,
sehingga perusahaan memiliki waktu yang lebih lama dalam mengumpulkan piutangnya. Perusahaan menetapkan kredit dengan batas waktu 1-30 hari setelah
faktur diterima. Jika angka rasio rata-rata periode tagih dibandingkan dengan batas atas yakni 30 hari maka, perusahaan dapat tergolong terhadap perusahaan yang buruk
dalam pengelolaan piutang. Hal ini dikarenakan perusahaan dalam 3 tahun selalu melewati batas atas dari proses penagihan.
4.4.4. Analisis Skedul Umur Piutang