IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. KARAKTERISASI SIFAT FISIKOKIMIA RED PALM OLEIN RPO
Penelitian ini menggunakan RPO yang diproses dari CPO yang diperoleh dari PT. Salim Ivomas Pratama Bimoli, Jakarta. Proses pemurnian CPO mengikuti kondisi proses yang telah
direkomendasikan oleh Widarta 2008, Riyadi 2009, dan Asmaranala 2010. Setelah RPO selesai diproduksi, dilakukan analisis sifat fisikokimia RPO untuk mengetahui kualitas bahan baku yang
digunakan dalam penelitian ini. Analisis sifat fisikokimia dilakukan terutama terhadap parameter-parameter kritis yang akan
digunakan sebagai acuan untuk mengukur tingkat kerusakan RPO dan kelayakannya sebagai bahan baku penelitian. Analisis sifat fisikokimia yang dilakukan meliputi kadar air, slip melting point, kadar
asam lemak bebas, bilangan peroksida, total karoten, dan bilangan iod. Hasil karakteristik sifat fisikokimia RPO disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6. Karakteristik sifat fisikokimia RPO Parameter
Nilai Standar Refferensi
Kadar air 0,02 ± 0,001
0.2 maks
1
Slip melting point
o
C 17,35 ± 0,500
24 maks
1
Kadar asam lemak bebas 0,13 ± 0,000
0.3 maks
2
Bilangan peroksida meq peroksidakg sampel 3,97 ± 0,057
5 maks
3
Total karotenoid ppm 373,88 ± 10,380
- Bilangan iod g iod100 g sampel
54,81 ± 0,148 50-55
4
1. Codex Stan 17-1999 2. SNI 3741-1995
3. SII Standard Industri Indonesia 0003-72 4. Codex Stan 210-1999
4.1.1. Kadar Air
Kadar air merupakan salah satu parameter mutu kritis suatu minyak atau lemak. Kadar air berkorelasi positif dengan tingkat kerusakan minyak yang diakibatkan oleh hidrolisis. RPO yang
digunakan pada penelitian ini memiliki kadar air sebesar 0.02. kadar air pada RPO yang digunakan masih memenuhi standar mutu yang ditetapkan CODEX 1999, yaitu sebesar maksimum 0.20. ini
menunjukkan bahwa RPO yang digunakan dalam penelitian ini masih memiliki mutu yang baik ditinjau dari segi kadar air sehingga bisa dipastikan stabil terhadap hidrolisis selama penyimpanan.
4.1.2. Slip Melting Point SMP
SMP suatu minyak atau lemak sangat ditentukan oleh jenis asam lemak penyusunnya. Lemak atau minyak yang tersusun oleh asam lemak-asam lemak jenuh berantai karbon panjang akan
memiliki nilai SMP yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan minyak yang tersusun oleh asam lemak-asam lemak jenuh berantai karbon pendek. RPO yang digunakan pada penelitian ini memiliki
nilai SMP sebesar 17.35
o
C. Nilai ini memenuhi standar CODEX 1999 yang mensyaratkan nilai maksimum untuk SMP olein maksimal sebesar 24
o
C. Ini menunjukkan bahwa RPO yang dihasilkan memiliki mutu yang baik ditinjau dari segi kemurniannya.
21
4.1.3. Kadar Asam Lemak Bebas
Karakteristik mutu suatu minyak atau lemak dipengaruhi juga oleh kadar asam lemak bebasnya. Kadar asam lemak bebas merupakan korelasi dari kadar air sekaligus indikator pendugaan
kerusakan minyak lebih lanjut. Kadar asam lemak bebas yang tinggi menunjukkan bahwa minyak atau lemak tersebut memiliki mutu yang buruk. Tingginya kadar asam lemak bebas dapat memperbesar
risiko kerusakan minyak lebih lanjut akibat oksidasi. Ketaren 1986 menyatakan bahwa kandungan asam lemak bebas yang tinggi dalam minyak dapat dikurangi dengan melakukan proses netralisasi
pada minyak tersebut sebelum digunakan sebagai bahan baku. RPO yang digunakan pada penelitian ini memiliki nilai kadar asam lemak bebas sebesar 0.13 dan masih memenuhi standar kadar asam
lemak bebas yang diterima, yaitu maksimal sebesar 0.30 SNI 1995.
4.1.4. Bilangan Peroksida