27 Gambar 4. Spider web diagram kontrol mi instan merk Indomie rasa kari ayam
4.3.3. Penilaian Produk
Analisis deskriptif adalah teknik analisis sensori yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi karakteristik sensori dari berbagai macam produk atau material oleh panelis terlatih Lawless dan
Heymann, 1998. Analisis sensori deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quantitative Descriptive Analysis
QDA. Sampel yang akan dianalisis dengan metode ini adalah mi instan merk Indomie rasa ayam bawang dan kari ayam dengan dua perlakuan yaitu perlakuan penambahan 2 mL
RPO pada seasoning oil mi instan dan perlakuan substitusi 2 mL seasoning oil mi instan dengan 2 mL RPO.
4.3.3.1. Mi Instan Merk Indomie Rasa Ayam Bawang
Secara keseluruhan mi instan merk Indomie rasa ayam bawang kontrol berbeda nyata dengan perlakuan penambahan 2 mL RPO dan perlakuan substitusi 2 mL RPO pada taraf signifikansi 5.
Namun perlakuan penambahan 2 mL RPO tidak berbeda nyata dengan perlakuan substitusi 2 mL RPO pada taraf signifikansi 5 Lampiran 18. Tabel 12. dibawah ini menampilkan nilai rata-rata QDA
dan hasil ANOVA untuk mi instan merk Indomie rasa ayam bawang, hasil QDA kemudian disajikan dalam spider web diagram Gambar 5. Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan
tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi 5. Sebagai contoh, aroma bawang pada kontrol berbeda nyata dengan aroma bawang pada perlakuan penambahan 2 mL RPO dan perlakuan substitusi 2 mL
RPO, namun aroma bawang perlakuan penambahan 2 mL RPO dan perlakuan substitusi 2 mL RPO tidak berbeda nyata. Hal ini juga terjadi pada rasa gurih dan aftertaste pedas. Aroma cabe kontrol
tidak berbeda nyata dengan aroma cabe perlakuan penambahan 2 mL RPO maupun perlakuan substitusi 2 mL RPO. Hal ini juga terjadi pada aroma minyak goreng dan citarasa pedas. Sedangkan
untuk rasa asin kontrol tidak berbeda nyata dengan rasa asin perlakuan penambahan 2 mL RPO tetapi berbeda dengan rasa asin perlakuan substitusi 2 mL RPO. Namun rasa asin perlakuan penambahan 2
mL RPO tidak berbeda nyata dengan rasa asin perlakuan substitusi 2 mL RPO Lampiran 18.
28 Tabel 12. Rata-rata nilai QDA dan hasil ANOVA mi instan merk Indomie rasa ayam bawang
Atribut Kontrol Penambahan 2 mL RPO
Substitusi 2 mL RPO Aroma bawang
5.48a 4.01ab
3.8b Aroma cabe
4.36a 4.24a
3.97a Aroma minyak goreng
4.73a 4.82a
5.08a Rasa asin
4.88a 4.56ab
4.41b Rasa gurih
5.67a 5.35b
5.28b Citarasa pedas
4.86a 4.32a
4.34a Aftertaste
pedas 5.73a
4.84b 4.75b
Nilai yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi 5
Gambar 5. Spider web diagram hasil QDA mi instan merk Indomie rasa ayam bawang
4.3.3.2. Mi Instan Merk Indomie Rasa Kari Ayam
Secara keseluruhan mi instan merk Indomie rasa kari ayam kontrol berbeda nyata dengan perlakuan penambahan 2 mL RPO maupun dengan perlakuan substitusi 2 mL RPO pada taraf
signifikansi 5. Namun, perlakuan penambahan 2 mL RPO tidak berbeda nyata dengan perlakuan substitusi 2 mL RPO pada taraf signifikansi 5 Lampiran 19. Tabel 13. dibawah ini menampilkan
nilai rata-rata QDA dan hasil ANOVA untuk indomie rasa kari ayam, hasil QDA kemudian disajikan dalam spider web diagram Gambar 6. Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada taraf signifikansi 5. Sebagai contoh aroma bawang pada kontrol berbeda nyata dengan aroma bawang pada perlakuan penambahan 2 mL RPO dan perlakuan substitusi 2 mL RPO,
namun aroma bawang perlakuan penambahan 2 mL RPO dan perlakuan substitusi 2 mL RPO tidak
29 berbeda nyata. Hal yang sama juga terjadi pada atribut aroma kari dan rasa asin. Untuk atribut yang
tidak memiliki perbedaan antara kontrol dengan perlakuan penambahan 2 mL RPO dan perlakuan substitusi 2 mL RPO adalah atribut aroma minyak goreng, rasa gurih, aftertaste gurih dan aftertaste
berminyak. Citarasa kari kontrol tidak berbeda nyata dengan citarasa kari perlakuan penambahan 2 mL RPO, tetapi berbeda nyata dengan citarasa kari perlakuan substitusi 2 mL RPO. Namun citarasa
kari perlakuan penambahan 2 mL RPO tidak berbeda nyata dengan citarasa kari perlakuan substitusi 2 mL RPO. Sedangkan untuk citarasa pedas kontrol berbeda nyata dengan citarasa pedas perlakuan
penambahan 2 mL RPO, dan berbeda nyata dengan perlakuan substitusi 2 mL RPO. Citarasa pedas perlakuan penambahan 2 mL RPO juga berbeda nyata dengan citarasa pedas perlakuan substitusi 2
mL RPO Lampiran 19. Tabel 13. Rata-rata nilai QDA dan hasil ANOVA mi instan merk Indomie rasa kari ayam
Atribut Kontrol Penambahan 2 mL RPO
Substitusi 2 mL RPO Aroma bawang
5.22a 3.9b
3,92b Aroma kari
6.14a 4.58b
4.7b Aroma minyak goreng
4.86a 4.75a
4.69a Rasa asin
4.73a 4.29b
4.33b Rasa gurih
5.72a 5.78a
5.1a Citarasa kari
5.76a 5.2ab
4.64b Citarasa pedas
4.04a 3.26b
3.08c Aftertaste
gurih 5.63a
5.43a 4.99a
Aftertaste berminyak
4.24a 5.12a
5.03a Nilai yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf
signifikansi 5
Gambar 6. Spider web diagram hasil QDA mi instan merk Indomie rasa kari ayam
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Karakterisasi bahan baku RPO yang digunakan pada penelitian ini meliputi pengukuran parameter mutu, seperti kadar air, slip melting point, kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida,
bilangan iod, dan total karotenoid memberikan hasil bahwa bahan baku RPO yang digunakan
menunjukkan kesesuaian dengan standar mutu yang berlaku di CODEX maupun SNI.
Perlakuan penambahan 2 mL RPO dan substitusi 2 mL RPO sebagai seasoning oil ingredient pada mi instan menunjukkan adanya peluang upaya fortifikasi pro-vitamin A. Perlakuan 2
mL RPO diperkirakan mampu menyumbang kebutuhan vitamin A sebesar 16.62 dari kebutuhan total vitamin A pada pria dewasa dan 19.94 dari kebutuhan total vitamin A pada wanita dewasa.
Atribut sensori yang teridentifikasi pada mi instan merk Indomie rasa ayam bawang diantaranya adalah aroma bawang, aroma cabe, aroma minyak goreng, rasa asin, rasa gurih, citarasa
pedas, dan aftertaste pedas. Sedangkan pada mi instan merk Indomie rasa kari ayam, atribut sensori yang teridentifikasi adalah aroma bawang, aroma kari, aroma minyak goreng, rasa asin, rasa gurih,
citarasa pedas, citarasa kari, aftertaste gurih, dan aftertaste berminyak. Perlakuan penambahan 2 mL RPO dan perlakuan substitusi 2 mL RPO pada mi instan merk Indomie rasa ayam bawang memiliki
perbedaan dengan kontrol pada taraf signifikansi 5, namun kedua perlakuan tidak berbeda nyata pada taraf signifikansi 5. Hal yang sama juga terjadi pada penilaian panelis terhadap mi instan merk
Indomie rasa kari ayam. Atribut sensori aroma, rasa, dan citarasa pada mi instan merk Indomie rasa ayam bawang
secara umum mengalami penurunan kecuali atribut aroma minyak goreng. Penurunan signifikan terjadi pada aroma bawang, aftertaste pedas, dan citarasa pedas. Sedangkan penurunan dan
peningkatan intensitas yang terjadi pada atribut sensori yang lain tidak signifikan. Pada mi instan merk Indomie rasa kari ayam, penurunan intensitas juga terjadi pada semua atribut sensori kecuali
atribut aftertaste berminyak. Penurunan signifikan terjadi pada atribut aroma bawang, aroma kari, citarasa pedas, dan citarasa kari. Sedangkan peningkatan signifikan terjadi pada atribut aftetaste
berminyak. Perlakuan penambahan 2 mL RPO lebih direkomendasikan untuk dikembangkan pada
kedua rasa mi instan merk Indomie, rasa ayam bawang dan rasa kari ayam. Penambahan bawang goreng juga direkomendasikan untuk meningkatkan aroma bawang yang mengalami penurunan
karena perlakuan 2 mL RPO.
5.2. SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada berbagai merk dan rasa mi instan yang sudah beredar di pasaran agar dapat diketahui merk dan rasa apa yang sesuai untuk direformulasi seasoning
oilnya dengan RPO. Selain uji deskripsi, juga disarankan dilakukan uji penerimaan konsumen untuk mengetahui penerimaan konsumen terhadap mi instan yang sudah mengalami reformulasi pada
seasoning oilnya.