Evaluasi Lahan TPA Galuga dan Kawasan Sekitarnya Berdasarkan Evaluasi Lahan TPA Galuga dan Kawasan Sekitarnya Berdasarkan

54

5.1.1 Evaluasi Lahan TPA Galuga dan Kawasan Sekitarnya Berdasarkan

GeologiBahan Induk Bahan induk banyak mempengaruhi sifat tanah dengan tingkat yang bervariasi. Secara umum, semakin muda tanah semakin besar pengaruh bahan induk. Pada tanah muda pengaruh bahan induk tampak jelas terhadap tekstur. Namun, hal ini tidak berlaku pada tanah-tanah yang sudah berkembang lanjut. Kriteria berdasarkan geologibahan induk dinilai penting dijadikan sebagai kriteria lahan untuk tempat pembuangan akhir sampah karena lahan tersebut relatif harus kedap air untuk mencegah terjadinya kontaminasi air bawah tanah. Kawasan TPA Galuga dan sekitarnya memiliki bahan induk tuf andesit. Bahan induk tuf andesit merupakan bahan induk yang berasal dari tuf volkan intermedier yang bersifat andesit. Tanah dengan bahan induk ini relatif memiliki struktur yang kuat dan tekstur yang cenderung halus. Berdasarkan Widiatmaka et al. 2004 lahan dengan bahan induk tuf andesit dikelaskan pada lahan kelas S1 sangat sesuai untuk dijadikan sebagai TPA Lampiran 12. Berdasarkan hal itu, lahan TPA Galuga dan kawasan sekitarnya dinilai sangat sesuai S1, karena bahan induk tuf andesit cukup mampu menahan hasil dekomposisi sampah.

5.1.2 Evaluasi Lahan TPA Galuga dan Kawasan Sekitarnya Berdasarkan

TopografiFisiografi Kesesuaian topografifisiografi didasarkan pada kondisi fisik wilayah baik faktor ketinggian maupun kemiringan lereng. Topografifisiografi perlu diperhatikan dalam penentuan pembangunan suatu lokasi TPA. Bentuk wilayah akan mempengaruhi tingginya gunungan sampah atau timbunan sampah. Fisiografi datar sangat sesuai dijadikan sebagai lokasi TPA karena pertimbangan lingkungan dan aksesibilitas. Sebaliknya, jika topografi wilayah curam atau terjal maka akan rawan terjadinya longsor baik longsor dari gunungan sampah maupun longsor dari lahan. Lokasi TPA sebaiknya tidak berada pada daerah cekungan, karena wilayah dengan karakteristik topografi seperti ini apabila terjadinya 55 genangan dari air limbah sampah maka akan mudah menimbulkan pencemaran di lingkungan sekitar. Kawasan TPA Galuga berada pada ketinggian 170-218 mdpl Gambar 11 dengan tingkat kemiringan lereng 15 Gambar 12. Artinya, kawasan TPA Galuga berada pada fisiografi agak miringbergelombang. Analisis terhadap kondisi eksisting lahan dilakukan di 3 tiga titik pengamatan di sekitar TPA Galuga. Titik-titik tersebut dinilai cukup mewakili dari lokasi areal TPA Galuga secara keseluruhan. Titik tersebut yaitu T2IPS, T3IPS, dan T4IPS Gambar 17. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis peta ketinggian dan peta lereng Desa Galuga, titik-titik tersebut berada pada ketinggian 230-250 mdpl dengan tingkat kemiringan lereng 8-15, dan 15 Tabel 12. Gambar 17 . Peta Tiga Titik Pengamatan dalam Evaluasi Lahan TPA Galuga 56 Tabel 12 . Ketinggian dan Kemiringan Lereng Pada Tiga Titik Pengamatan Nama Koordinat Ketinggian mdpl Kemiringan Lereng Bentuk Wilayah E S T2IPS 106 3839,9 06 3402,2 233 8-15 Agak miring bergelombang T3IPS 106 3828,6 06 3403,9 246 15 Miringberbukit T4IPS 106 3830,7 06 3355,4 247 8-15 Agak miring Bergelombang Pada tiga titik pengamatan, daerah sekitar TPA Galuga berada di wilayah topografifisiografi agak miringbergelombang sampai miringberbukit. Berdasarkan peta lereng Desa Galuga, areal buangan TPA Galuga berada pada wilayah dengan kemiringan lereng 15 datar-bergelombang. Berdasarkan Widiatmaka et al. 2004, lahan dengan fisiografi datar sampai bergelombang dikelaskan pada lahan kelas S2 cukup sesuai untuk dijadikan sebagai TPA Lampiran 13. Berdasarkan hal ini, dengan kriteria modifikasi TPA Galuga dan kawasan sekitarnya dikelaskan kepada kategori kelas S3 sesuai marginal. Artinya, upaya atau alternatif lain yang baik dan terencana terkait manajemen pengelolaan sampah harus dilakukan apabila proses pengelolaan sampah di TPA ini terus akan berlangsung. Sebagai contoh pengelolaan lahan dengan cara mendatarkan bentuk wilayah yang bergelombang atau dengan cara mengoptimalkan sistem buangan air limbah karena hal ini akan dapat meminimalkan ataupun mencegah dampak terhadap pencemaran lingkungan sekitar.

5.1.3 Evaluasi Lahan TPA Galuga dan Kawasan Sekitarnya Berdasarkan