Evaluasi Lahan TPA Galuga dan Kawasan Sekitarnya Berdasarkan

65 Artinya areal persawahan yang cukup luas di sebelah utara dari TPA yang masih digunakan oleh penduduk sekitar TPA merupakan pembatas operasional TPA. Disamping itu, pembatas lain diantaranya IPAL Instalasi pengolahan Air Limbah juga merupakan pembatas yang harus diterapkan di TPA Galuga seperti sistem IPAL yang tidak mencemari areal persawahan yang masih berfungsi dan lingkungan sekitar.

5.1.6 Evaluasi Lahan TPA Galuga dan Kawasan Sekitarnya Berdasarkan

Potensi Bencana Ancaman Banjir dan Longsor Bencana alam meliputi ancaman banjir dan longsor menjadi salah satu kriteria kesesuaian lahan untuk tempat pembuangan akhir sampah secara terbuka yang ada dalam Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007. Bencana alam merupakan salah satu faktor penentu dalam menetapkan lokasi TPA. Daerah yang rawan dengan bencana alam sangat sulit untuk dijadikan sebagai lokasi TPA. Lokasi TPA Galuga berada pada bentuk wilayah yang bergelombang. Sifat fisik tanah yang cukup baik menyerap air hujan menyebabkan potensi bencana berupa ancaman longsor dari lahan dan banjir tidak pernah terjadi di kawasan ini. Berdasarkan kondisi tersebut, daerah kawasan TPA Galuga saat ini dinilai baik atau sangat sesuai S1 untuk dijadikan sebagai lokasi TPA. Evaluasi terhadap beberapa parameter utama kondisi lahan meliputi geologi, topografifisiografi, jenis tanah sifat fisika dan kimia tanah, penggunaan lahan, serta potensi bencana banjir dan longsor kawasan TPA Galuga saat ini dinilai cukup baik sesuai untuk dijadikan sebagai lokasi untuk TPA. Berdasarkan kriteria kesesuaian lahan untuk tempat pembuangan akhir sampah secara terbuka Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007 dan Widiatmaka et al. 2004, TPA Galuga dan kawasan sekitarnya dikelaskan ke dalam kelas S3 sesuai marginal untuk dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Penilaian sampai pada kelas S3 ini memiliki sejumlah pembatas yang dominan, yaitu topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lereng, serta penggunaan lahan. Hal ini menunjukkan bahwa operasional TPA Galuga saat ini harus tetap memperhatikan dan melakukan upaya-upaya penanganan terhadap permasalahan TPA, pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, serta alternatif 66 terbaru terkait dengan manajemen pengelolaan dan operasioanl di TPA agar keberlangsungan TPA Galuga tidak mencemari lingkungan sekitar. Tabel 17. Harkat Evaluasi Lahan Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Galuga dan Kawasan Sekitarnya No. Parameter Kelas Kesesuaian Lahan untuk TPA Galuga Widiatmaka et al. 2004 Hardjowigeno dan Widiatmaka 2007, Widiatmaka et al.

2004, dan Modifikasi

1 GeologiBahan Induk S1 S1 2 Lereng S2 S3 3 Jenis Tanah S3 S1 4 Sifat Tanah - Kedalaman sampai hamparan batuan - Kedalaman sampai padas keras - Tekstur - Permeabilitas - Muka air tanah • Apparent • Perched - Drainase S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 6 Penggunaan Lahan S2 S3 7 Ancaman Banjir S1 S1 8 Longsor S1 S1 Evaluasi Lahan TPA Galuga dan Kawasan Sekitarnya : S3

5.2 Rekomendasi Lokasi Areal Perluasan TPA Galuga

TPA Galuga merupakan salah satu TPA terbaik yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Terkait dengan minimnya lahan dan sulitnya mencari lahan yang baru serta volume produksi sampah yang ditimbulkan perhari semakin meningkat, Pemerintah Kota Bogor sebagai pihak pengelola diprediksi akan memperpanjang pengoperasian TPA Galuga. Kondisi operasional TPA Galuga yang semula direncanakan menggunakan sistem controlled landfill semakin lama berubah menjadi sistem open dumping. Berkurangnya fasilitas penunjang, sistem pengelolaan sampah baik dari sumber