Uji Hipotesis Analisis Data Penelitian 1. Uji Asumsi Dasar

Pada grafik diatas terlihat titik-titik yang ada tersebar secara merata, tidak terkumpul pada satu tempat saja sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokodestisitas.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda Multiple Regresion Analysis. Pada penelitian ini sebagai variabel tergantung adalah loyalitas konsumen dan variabel bebas adalah kepuasan konsumen dan kualitas pelayanan. Langkah pengujian hipotesis melalui 2 tahap, pertama adalah pengujian secara simultan yaitu menguji hubungan variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tergantung. Kedua adalah pengujian secara parsial hubungan untuk tiap variabel bebas terhadap variabel tergantung. Kriteria pengambilan kesimpulan melihat pada kolom Sig., apabila berada di bawah 0,05, maka terdapat hubungan signifikan, serta melihat jika r-hitung r-tabel maka berarti hipotesis diterima. a. Uji F simultan Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan uji simultan dengan F-Test dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama Nugroho, 2005. Hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Anova. Dari hasil uji simultan ini dapat diperoleh keputusan diterima tidaknya uji hipotesis pertama. Tabel 12 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 284.564 2 142.282 11.339 .000 a Residual 840.708 67 12.548 Total 1125.271 69 a. Predictors: Constant, Kualitas, Kepuasan b. Dependent Variable: Loyalitas Berdasar pada hasil di atas dapat diketahui nilai F hitung adalah sebesar 11.339, sementara hasil F tabel adalah 3,13 pada tingkat signifikansi 5 . Nilai F hitung jauh lebih besar daripada F tabel sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel bebas kepuasan konsumen dan kualitas pelayanan memiliki hubungan terhadap variabel tergantung loyalitas konsumen. Pada kolom Sig. didapatkan nilai 0,000 berada di bawah 0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan variabel bebas dengan variabel tergantung ketika dilakukan pengujian secara simultan. b. Uji korelasi parsial Hasil perhitungan analisis hipotesis kedua dan ketiga diperoleh besarnya korelasi antar variabel yakni digunakan untuk menguji keeratan kekuatan hubungan antar dua variabel. Keeratan hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi Nugroho, 2005. Tabel 13 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Correlations Loyalitas Kepuasan Kualitas Loyalitas Pearson Correlation 1 .251 .417 Sig. 2-tailed .036 .000 N 70 70 70 Kepuasan Pearson Correlation .251 1 -.072 Sig. 2-tailed .036 .555 N 70 70 70 Kualitas Pearson Correlation .417 -.072 1 Sig. 2-tailed .000 .555 N 70 70 70 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan hasil di atas, kualitas pelayanan berhubungan secara signifikan dengan loyalitas konsumen, dengan nilai Sig. 0,000 berada di bawah 0,05 dan didapatkan nilai koefisien korelasi 0,417 berarti keeratan korelasi antara kualitas pelayanan dengan loyalitas konsumen kuat . Pengujian terhadap variabel kepuasan konsumen dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen signifikan dengan loyalitas konsumen, terlihat dari nilai sig. 0,036 berada di bawah 0,05 dan didapatkan nilai koefisien korelasi 0,251 berarti keeratan korelasi antara kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen lemah.

4. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif