Pada grafik diatas terlihat titik-titik yang ada tersebar secara merata, tidak terkumpul pada satu tempat saja sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokodestisitas.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda Multiple Regresion Analysis. Pada penelitian ini sebagai variabel tergantung adalah
loyalitas konsumen dan variabel bebas adalah kepuasan konsumen dan kualitas pelayanan. Langkah pengujian hipotesis melalui 2 tahap, pertama adalah pengujian
secara simultan yaitu menguji hubungan variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tergantung. Kedua adalah pengujian secara parsial hubungan untuk
tiap variabel bebas terhadap variabel tergantung. Kriteria pengambilan kesimpulan melihat pada kolom Sig., apabila berada di bawah 0,05, maka terdapat hubungan
signifikan, serta melihat jika r-hitung r-tabel maka berarti hipotesis diterima. a. Uji F simultan
Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan uji simultan dengan F-Test dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap
variabel dependen secara bersama-sama Nugroho, 2005. Hasil F-test pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Anova. Dari hasil uji simultan ini dapat diperoleh
keputusan diterima tidaknya uji hipotesis pertama.
Tabel 12 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
284.564 2
142.282 11.339
.000
a
Residual 840.708
67 12.548
Total 1125.271
69 a. Predictors: Constant, Kualitas, Kepuasan
b. Dependent Variable: Loyalitas
Berdasar pada hasil di atas dapat diketahui nilai F
hitung
adalah sebesar 11.339, sementara hasil F
tabel
adalah 3,13 pada tingkat signifikansi 5 . Nilai F
hitung
jauh lebih besar daripada F
tabel
sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel bebas kepuasan konsumen dan kualitas pelayanan memiliki hubungan terhadap variabel tergantung
loyalitas konsumen. Pada kolom Sig. didapatkan nilai 0,000 berada di bawah 0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan variabel bebas dengan variabel tergantung
ketika dilakukan pengujian secara simultan. b. Uji korelasi parsial
Hasil perhitungan analisis hipotesis kedua dan ketiga diperoleh besarnya korelasi antar variabel yakni digunakan untuk menguji keeratan kekuatan hubungan
antar dua variabel. Keeratan hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi Nugroho, 2005.
Tabel 13 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Correlations
Loyalitas Kepuasan
Kualitas Loyalitas
Pearson Correlation 1
.251 .417
Sig. 2-tailed .036
.000 N
70 70
70 Kepuasan
Pearson Correlation .251
1 -.072
Sig. 2-tailed .036
.555 N
70 70
70 Kualitas
Pearson Correlation .417
-.072 1
Sig. 2-tailed .000
.555 N
70 70
70 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil di atas, kualitas pelayanan berhubungan secara signifikan dengan loyalitas konsumen, dengan nilai Sig. 0,000 berada di bawah 0,05 dan
didapatkan nilai koefisien korelasi 0,417 berarti keeratan korelasi antara kualitas pelayanan dengan loyalitas konsumen kuat
.
Pengujian terhadap variabel kepuasan konsumen dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen signifikan dengan loyalitas konsumen, terlihat dari nilai sig.
0,036 berada di bawah 0,05 dan didapatkan nilai koefisien korelasi 0,251 berarti keeratan korelasi antara kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen lemah.
4. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif