2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Hasil Tangkap sampingan HTS
Potensi sumber daya laut Indonesia dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, produksi perikanan
Indonesia didominasi oleh perikanan tangkap. Sebagian dari hasil tangkapan perikanan tropis adalah ikan dengan nilai ekonomis rendah. Organisme laut atau
ikan-ikan yang tidak termasuk ke dalam tujuan penangkapan utama merupakan by catch
hasil tangkap sampingan yang biasanya terdiri dari berbagai jenis dan ukuran Purbayanto et al. 2004.
Ikan hasil tangkap sampingan by catch adalah ikan yang ikut tertangkap dalam suatu operasi penangkapan ikan tertentu biasanya udang yang sebenarnya
tidak ditujukan untuk menangkap ikan tersebut. Jenis ikan tersebut pada umumnya kurang memiliki nilai ekonomis dan seringkali tidak dibawa ke daratan.
Masalah yang menyebabkan rendahnya nilai ekonomis ikan tersebut adalah bentuk dan ukuran yang tidak menarik Moeljanto 1994.
Usaha-usaha pemanfaatan ikan hasil tangkap sampingan tersebut lebih banyak diarahkan pada pemanfaatan ikan yang berukuran besar. Padahal pada
tahun 2004, total hasil tangkapan sebesar 4.320.241 ton, sekitar 76 merupakan ikan hasil tangkap sampingan Departemen Kelautan dan Perikanan 2006.
Sebagai gambaran produksi udang di Indonesia bagian timur pada tahun 2000 sebesar 70.021 ton dan dengan prediksi perbandingan udang dan ikan spesies
nontarget 1:4, maka akan ada sekitar 300.000 ton ikan by catch yang tertangkap, dari jumlah tersebut hanya sekitar 46 128.938 ton ikan saja yang dibawa ke
daratan dan sisanya yang sebesar 54 156.847 ton dibuang kembali ke laut Budiyanto dan Djazuli 2003.
Hasil tangkapan trawlpukat udang terdiri dari udang sebagai target spesies, berbagai jenis ikan, krustase dan moluska. Beberapa spesies dari
berbagai jenis ikan hasil tangkap sampingan yang berukuran kecil, ada yang dapat ditingkatkan pemanfaatannya yaitu kakap kuniran Lutjanus monostigma,
swanggi Priacanthus macracanthus, beloso Glossogobius callidus, gulamah Argyrosomus
japonicus ,
kurisi Nemiptherus
hoxodon ,
gerot-gerot
Pomadasys, pepetek Leiognatus sp. dan spesies lainnya Purbayanto et al. 2004.
Ikan-ikan HTS didominasi oleh spesies ikan berdaging putih white muscle
. Daging ikan jenis berkadar protein tinggi sehingga sangat tepat dibuat produk olahan yang memanfaatkan karakteristik fisiko-kimia protein ikan,
terutama sifat gel-nya sebagai surimi. Rendemen surimi dari beberapa ikan HTS di Laut Arafuru, disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rendemen surimi dari beberapa jenis ikan hasil tangkap samping
Jenis-jenis ikan Rendemen surimi
Alu-alu Sphyraena sp 40-45
Beloso Saurida tumbil 35-40
Ikan kurisi Nemiphterus sp 30-35
Ikan paperek Leiognathus sp 25-30
Gulamah Pseudociena anoyensis 25-30
Pisang-pisang Caesio chrysozomus 25-30
Ikan nomei Harpodon sp 20-25
Ikan layur Trichiurus sp 20-25
Layang Sardinella sp 20-25
Swanggi Priacanthus tayenus 20-25
Biji Nangka Upeneus sulphureus 20-25
Tiga waja Jonius dusscemieri 20-25
Kurisi Nemipterus nematophorus 20-25
Gerot-gerot Pomadasys sp 20-25
Sumber : BPPMHP, Ditjen PT DKP 2002 diacu dalam Wahyuni 2007
2.2 Protein Daging Ikan