Karakteistik Remaja yang Memiliki Identitas Diri

47 Berdasarkan tabel faktor-faktor pembentuk status identitas menurut Marcia tabel 3 dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan identitas diri pada remaja adalah sebagai berikut: 1 Keberhasilan atau kegagalan melewati krisis normatif pada tahap- tahap sebelumnya. 2 Faktor-faktor sosial atau lingkungan, baik pengaruh manusia-manusia yang berinteraksi dengan individu maupun pranata-pranata sosial yang mengatur kehidupan individu dan masyarakat. 3 Ideologi atau nilai-nilai etis dan kebenaran yang diakui dan dianut sebagai prinsip hidup. 4 Proses pengamatan dan refleksi terhadap kehidupan pribadi maupun di luar diri individu. Kunnen dan Bosman Nita Qisthi Hardiyanti, 2012: 35 mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan identitas diri seseorang, sebagai berikut: a Kepribadian Perkembangan identitas diri remaja juga dipengaruhi oleh kepribadiannya. Derlega Yusuf Samsul Nurihsan Juntika, 2007: 3 mengartikan keperibadian adalah sistem yang stabil tentang kerakteristik individu yang bersifat eksternal, yang berkontribusi terhadap pemikiran, perasaan dan tingkah laku yang konsisten. Remaja dengan kepribadian yang sehat mampu menilai dirinya sebagaimana 48 adanya, baik kelebihan maupun kekeurangankelemahan yang menyangkut fisik dan kemampuannya. b Keluarga Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan adalah sosok penting dalam perkembangan identitas diri remaja. Dalam studi-studi yang mengaitkan perkembangan identitas dengan gaya pengasuhan, ditemukan bahwa orang tua demokratis mengembangkan identity achievement. Sebaliknya orang tua yang otoriter mengembangkan identity forclosure. Orang tua yang permisif mengembangkan identity disffusion Santrock, 2007: 195- 196 c Teman sebaya Teman sebaya menjadi sosok yang dibutuhkan oleh remaja. Yusuf Samsul Nurihsan Juntika 2006: 60 mengatakan bahwa melalui teman sebaya dapat membantu remaja untuk memahami identitas diri. Teman sebaya ikut berperan dalam membantu remaja untuk melakukan eksplorasi dan menetapkan pilihannya dalam perkembangan identitas melalui dukungan emosi dan teman diskusi. d Sekolah dan komunitas Hurlock Yusuf Samsul Nurihsan Juntika, 2006: 54 mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu perkembangan peserta didik baik dalam cara berfikir, bersikap maupun cara beribadah. Sekolah dan komunitas memberikan kesempatan pada 49 remaja untuk mengembangkan identitas dirinya melalui berbagai cara. Misalnya, mengadakan ekstrakulikuler yang mendukung perkembangan identitas diri remaja, memfasilitasi diskusi untuk pilihan studi lanjutan dan pekerjaan, mengadakan konseling untuk remaja, dan memberikan pelatihan untuk remaja. e Masyarakat Konteks budaya dan sejarah mempunyai pengaruh terhadap perkembangan identitas diri remaja. Tuntutan peran dari masyarakat luas mendorong remaja melakukan eksplorasi dan komitmen, sehingga terbentuk identitas diri. Dengan demikian masyarakat mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan status identitas remaja. Sedangkan menurut Fuhrmann 1990:370-371 mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan identitas diri yaitu pola asuh orang tua, sifat individu itu sendiri, homogenita lingkungan, perkembangan kognisinya, pengalaman masa kanak-kanak, pengalaman kerja, interaksi sosial, dan kelompok teman sebaya. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan identitas diri yaitu pengaruh pola asuh orang tua, kepribadian individu itu sendiri, teman sebaya, pengaruh lingkungan sekolah, komunitas maupun masyarakat dapat mempengaruhi terbentuknya identitas diri pada remaja.