Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Identitas Diri

49 remaja untuk mengembangkan identitas dirinya melalui berbagai cara. Misalnya, mengadakan ekstrakulikuler yang mendukung perkembangan identitas diri remaja, memfasilitasi diskusi untuk pilihan studi lanjutan dan pekerjaan, mengadakan konseling untuk remaja, dan memberikan pelatihan untuk remaja. e Masyarakat Konteks budaya dan sejarah mempunyai pengaruh terhadap perkembangan identitas diri remaja. Tuntutan peran dari masyarakat luas mendorong remaja melakukan eksplorasi dan komitmen, sehingga terbentuk identitas diri. Dengan demikian masyarakat mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan status identitas remaja. Sedangkan menurut Fuhrmann 1990:370-371 mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan identitas diri yaitu pola asuh orang tua, sifat individu itu sendiri, homogenita lingkungan, perkembangan kognisinya, pengalaman masa kanak-kanak, pengalaman kerja, interaksi sosial, dan kelompok teman sebaya. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan identitas diri yaitu pengaruh pola asuh orang tua, kepribadian individu itu sendiri, teman sebaya, pengaruh lingkungan sekolah, komunitas maupun masyarakat dapat mempengaruhi terbentuknya identitas diri pada remaja. 50

3. Remaja

a. Pengertian Masa Remaja

Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi Mohammad Ali Mohammad Asrori, 2008: 9. Santrock 2003: 26, remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional. Perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional yang terjadi berkisar dari perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak sampai pada kemandirian. Masa remaja awal early adolescence kira-kira sama dengan masa sekolah menengah pertama dan mencakup kebanyakan perubahan pubertas. Masa remaja akhir late adolescence menunjuk kira-kira setelah usia 15 tahun. Pada permulaan masa remaja, pertumbuhan fisik yang sudah menyerupai manusia dewasa ini tidak diikuti dengan perkembangan psikis yang sama pesatnya, sebagai akibatnya masa remaja yang merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju kehidupan orang dewasa ini merupakan masa yang sulit dan penuh gejolak sehingga sering disebut sebagai masa badai dan topan, masa pancaroba, dan berbagai sebutan 51 lainnya yang menggambarkan banyaknya kesulitan yang dialami anak pada masa perubahan ini Endang Poerwanti Nur Widodo, 2002: 106. Menurut Mappiare Mohammad Ali Mohammad Asrori, 2008: 9, masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 1213 tahun sampai dengan 1718 tahun adalah remaja awal, dan usia 1718 tahun sampai dengan 2122 tahun adalah remaja akhir. Hurlock Mohammad Ali Mohammad Asrori, 2008: 9, menurut hukum di Amerika Serikat saat ini, individu dianggap telah dewasa apabila telah mencapai usia 18 tahun, dan bukan 21 tahun seperti ketentuan sebelumnya. Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah menengah. Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional serta berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 20 tahun bagi pria.

b. Karakteristik Masa Remaja

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan pada semua aspek, baik fisik maupun non fisik untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja, seperti masa-masa sebelumnya memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan masa 52 sebelum dan sesudahnya. Hurlock Rita Eka Izzaty dkk, 2008: 124-126 menjelaskan ciri-ciri tersebut sebagai berikut : 1 Masa remaja sebagai periode penting Perkembangan fisik yang cepat dan penting pada masa remaja disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat menimbulkan penyesuaian mental dan membentuk sikap, nilai dan minat baru. 2 Masa remaja sebagai periode peralihan Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, sehingga mereka harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan serta mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. 3 Masa remaja sebagai periode perubahan Pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat pesat, juga perubahan perilaku dan sikap yang berlangsung pesat. Sebaliknya jika perubahan fisik menurun maka diikuti perubahan sikap dan perilaku yang menurun juga. Menurut Hurlock, ada empat macam perubahan yaitu : meningginya emosi, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan, berubahnya minat dan pola perilaku serta adanya sikap ambivalen terhadap setiap perubahan. 53 4 Masa remaja sebagai masa mencari identitas Pada masa ini mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal, seperti pada masa sebelumnya. Namun adanya sifat yang mendua, dalam beberapa kasus menimbulkan suatu dilema yang menyebabkan krisis identitas. Pada saat ini remaja berusaha untuk menunjukkan siapa diri dan peranannya dalam kehidupan masyarakat. 5 Usia bermasalah Pemecahan masalah pada remaja sudah tidak seperti pada masa sebelumnya yang dibantu oleh orangtua dan gurunya. Pada saat remaja, masalah yang dihadapi akan diselesaikan secara mandiri, mereka menolak bantuan dari orangtua dan guru lagi. 6 Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutankesulitan Karena pada masa remaja sering timbul pandangan yang kurang baik atau bersifat negatif. Stereotip demikian mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya, dengan demikian menjadikan remaja sulit melakukan peralihan menuju masa dewasa. Pandangan ini juga yang sering menimbulkan pertentangan antara remaja dengan orang dewasa. 7 Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis Pada masa ini remaja cenderung memandang dirinya dan orang lain sebagaimana yang dinginkan bukan sebagaimana adanya, lebih- lebih cita-citanya. Hal ini menyebabkan emosi meninggi dan apabila