67
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, maka peneliti bersama guru sepakat untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Classrom
Action Research dengan strategi pembelajaran kooperatif dengan tipe Teams Games Tournaments TGT. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan minat siswa.
2. Deskripsi Data Minat Belajar IPS
a. Data Minat Pra Tindakan
Selain melakukan observasi secara langsung, juga dilakukan penyebaran angket terhadap semua siswa kelas V SDN Bleber I
yang berjumlah 28 anak, yang terdiri dari 13 laki-laki dan 15 perempuan. Siswa diharuskan untuk mengisi angket yang diberikan
oleh peneliti. Berdasarkan data angket yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran
IPS. Perolehan skor minat belajar IPS pada pra tindakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 10. Rentang Skor Minat Belajar IPS Pra Tindakan. Skor
Kategori Jumlah
Siswa Persentase
76 - 100 Sangat berminat
51 - 75 Berminat
4 14,29
26 - 50 Kurang Berminat
24 85,71
≤ 25 Tidak berminat
68
Sumber: Skor minat belajar IPS pra tindakan lampiran 33 halaman 226
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang masuk dalam kategori tidak berminat dengan mata pelajaran IPS
tidak ada 0, kategori kurang berminat sebanyak 24 siswa 85,71, kategori berminat 4 siswa 14,29, dan kategori sangat
berminat juga tidak ada 0. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada 4 siswa yang masuk dalam kategori berminat.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilihat gambaran minat belajar IPS pada pra tindakan dalam bentuk diagram di yang ada
bawah ini.
Gambar 5. Grafik Minat Belajar IPS Pra Siklus. Sebelum dilakukan tindakan peneliti mengadakan pre-test
terlebih dahulu. Pre-test tersebut dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 5
10 15
20 25
Tidak berminat
Kurang berminat
Berminat Sangat
berminat 25
26-50 50-75
75-100
Kategori Minat Belajar IPS Pra Siklus
Ju m
lah S
iswa
69
2015. Selain pre-test pada tanggal itu peneliti juga menjelaskan model pembelajaran yang akan dipakai selama 2 minggu ke depan
pada standar kompetensi menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan
dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Terakhir peneliti bersama siswa menguji coba pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments TGT
secara singkat. Hasil pre-test lampiran 2, halaman 132 menjadi dasar dalam
menyusun kelompok belajar tim yang akan berkompetisi dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT siklus I maupun siklus II.
Kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa dengan kemampuan heterogen kemampuan tinggi, sedang, dan rendah dengan 1
kelompok beranggotakan 4 orang. Daftar kelompok belajar tersebut terlampir pada lampiran 5.
Hasil pre-test tersebut juga menentukan daftar penempatan siswa pada meja turnamen yang dibagi secara homogen yaitu siswa
dengan kemampuan tinggi saling berhadapan dalam satu meja, siswa berkemampuan sedang juga saling berhadapan dalam satu
meja, demikian juga siswa dengan kemampuan rendah. Daftar klasifikasi meja turnamen tersebut dapat dilihat pada lampiran 6.
b. Data Minat Belajar IPS Siklus I
Data yang diperoleh pada tahap pra tindakan tersebut dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan siklus I. Hal
70
ini ditujukan untuk memperoleh peningkatan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Adapun tahapan-tahapan yang
dilaksanakan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1
Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pada pelaksanaan tindakan ini, guru menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pembelajaran IPS sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang
telah disusun oleh peneliti dan guru kelas. Kompetensi Dasar yang dipelajari pada siklus I adalah menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Berikut ini deskripsi dari setiap pertemuan yang sudah
dilaksanakan a
Pertemuan Pertama Siklus I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 27 Mei 2015 pukul 10.00-11.10. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah mengenai BPUPKI.
Guru mengondisikan siswa sebelum memulai pelajaran. Kegiatan awal pembelajaran dimulai dengan salam
pembuka dan presensi, sambil melakukan presensi guru menanyakan kabar siswa dan melakukan pembicaraan
ringan untuk memberikan rasa akrab antara guru dan siswa. Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan
gambar Mohamad Yamin kepada siswa. Guru mengajukan