Kebebasan berekspresi sebagai Inalienable Right

87 Artinya dengan demikian bahwa kebebasan berekspresi dapat dibatasi dengan prasyarat kondisi ancaman tertentu. Hal itu terkait dengan penghormatan kepada nama baik, yang mana seringkali ini menjadi isu utama dalam upaya penanganan kebebasan berekspresi yang cenderung negatif mendiskreditkan suatu subyek tertentu. Di sisi lain, kebebasan berekspresi juga rentan untuk mengancam keselamatan nasional. Stabilitas politik, sosial, budaya, serta bidang lainnya dapat pula terpengaruh secara negatif bila pelaksanaan hak ini tidak secara bertanggung jawab dan sesuai dengan hati nurani. Konvensi-konvensi tersebut merupakan hukum internasional yang kemudian wajib dijadikan panutan bagi pembentukan undang-undang teknis bagi negara-negara yang turut serta menandatangani konvensi danatau yang meratifikasinya.

2. Kebebasan berekspresi sebagai Inalienable Right

Orientasi dari kebebasan berekspresi adalah suatu pribadi dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri melalui berbagai cara dan saluran. Sebagaimana dituangkan dalam Article 19 UDHR dan Article 19 ICCPR, kebebasan berekspresi menjadi hak yang sangat pribadi, melekat pada setiap individu atau setiap subyek. 88 Inalienable Right dalam Dictionary.com didefinisikan sebagai “a right according to natural law, a right that cannot be taken away, denied, or transferred”. Dalam definisi tersebut, dimuat bahwa ada penekanan hak sebagai “natural law” yang berarti secara alamiah sudah ada dan tidak dapat diambil, ditolak, atau dipindahkan. Hak yang asasi dan tidak dapat di-“transfer” kepada pihak lain. Pada kutipan lain dijelaskan mengenai konsepsi inealienable rights yang setara dengan istilah unalienable rights, yakni 56 : “The definition of unalienable rights, is those rights that cannot be surrendered, sold or transferred to someone else - the government, for example, or another person. Some people refer to these as natural or God-given rights life, liberty and the pursuit of happiness. Certain unalienable rights, such as a Social Security number, however, are unalienable only because the law prohibits reassigning your number to someone else. In contrast, inalienable rights are those rights that can only be transferred with the consent of the person possessing those rights.” Dalam kutipan di atas dinyatakan bahwa secara definitive bahwa inealienable rights merupakan hak yang tidak dapat diserahkan, dijual atau bahkan dipindahkan ke orang lain atau pihak lain, yang 56 Lihat pada: http:wiki.answers.comQWhat_are_inalienable_rightsixzz24KrxX9Jg Kutipan ini menjadi sumber dikarenakan terdapat pengertian dasar mengenai inealienable rights yang dalam referensi-referensi belum menjadi isu yang sering dibahas dalam tulisan. 89 dalam hal ini pemerintah misalnya. Inealienable rights juga adalah hak yang alamiah yang dimiliki oleh manusia oleh karena karunia Tuhan. Pada bagian awal di dalam UDHR ada pernyataan tentang keberadaan hak, yakni pada Preamble yang menyatakan: “Whereas recognition of the inherent dignity and of the equal and inalienable rights of all members of the human family is the foundation of freedom, justice and peace in the world,” Bahwa pengakuan atas martabat alamiah dan hak-hak yang sama dan tidak dapat dicabut dari semua anggota keluarga manusia adalah dasar kemerdekaan, keadilan dan perdamaian di dunia. Inilah yang menjadi dasar bahwa suatu hak tidak dapat dialihtangankan atau dicabut, sebagaimana hak kebebasan berekspresi yang juga merupakan dasar bagi kemerdekaan, keadilan dan perdamaian dunia. Pertanyaan yang kemudian dapat diajukan adalah apakah freedom of expression merupakan inealienable rights atau tidak alienable rights. Dalam konteks ini kebebasan berekspresi mungkin atau tidak untuk diambilalih oleh pihak lain atau dicabut. Salah satu pendapat yang memberikan penekanan pada kebebasan berekspresi sebagai hak dasar, yakni 57 : 57 Vicenzo Zeno-Zencovich, Freedom of Expression, A Critical and Comparative Analysis. Routledge-Cavendish, Taylor Francis Group; Roma, 2008. Hal. 52. 90 “We are always thinking, even – according to some interpretations – when unconscious, and express those thoughts not only orally and in writing, but also gesture, facial expression and actions. This universality thus turn freedom of expression into a manifestation of a basic freedom of the person, to say and do whatever one wishes. This is not a useful position to adopt as it empties all other freedoms – of association, movement, assembly, communication – of their content and creates a situation where boundaries are blurred.” Kebebasan berekspresi yang dinyatakan dalam kutipan di atas, bahwa kebebasan berekspresi tidak hanya sekadar diaktualisasikan dalam komunikasi oral, tapi juga melalui tulisan, gerak tubuh, ekspresi muka dan aksi-aksi. Hal ini berarti bahwa kebebasan berekspresi melekat pada diri manusia, yakni sebagai perwujudan kebebasan diri pribadi manusia untuk memberikan pendapat dan perwujudan keinginan- keinginan manusia yang bersangkutan. Hal-hal yang demikian secara alamiah ada dan melekat pada diri manusia. Karena melekat, maka hak tersebut tidak dapat dilepaskan, dicabut atau dipindahkan kepada pihak lain, sekalipun itu oleh pemerintahnegara. Hal ini kemudian yang memunculkan pendapat bahwa kebebasan berekspresi merupakan hak yang tidak dapat dilepaskan atau dialihkan ke pihak lain. 91

D. Ruang Lingkup Kebebasan Berekspresi