H. Jurnal Penyesuaian 1. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal  penyesuaian  adalah  jurnal  yang  dibuat  untuk  menyesuaikan saldo  akun-akun  sehingga  mencerminkan  keadaan  yang  sebenarnya
sampai dengan akhir periode Akun tansi Harti, 2009:8. Penyesuaian  tidak  lain  mengubah  atau  memindah  suatu  jumlah
rupiah  dari  akun  yang  satu  kea  kun  yang  lain.  Agar  pemindahan  terjadi, diperlukan jurnal  yang dinamakan jurnal penyesuaian  adjusting entries.
Sebelum  disesuaikan,  daftar  sa ldo  akun  belum  siap  untuk  disusun  untuk menjadi laporan keuangan. Hal ini disebabkan karena saldo -saldo tertentu
tidak menggambarkan
keadaan atau
jumlah yang
sebenarnya Suwardjono, 2003:162
2. Tujuan Penyesuaian
a. Agar setiap rekening riil, khususnya rekeni ng aktiva dan rekening utang   menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
b. Agar setiap rekening nominal, khususnya rekening pendapatan dan beban menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui
dalam suatu periode. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Proses Penyesuaian
Tidak  semua  akun  memerlukan  jurnal  penyesuaian  pada  akhir  periode Akuntansi.  Akun-akun  yang  lazim  disesuaikan  pada  akhir  periode
Akuntansi untuk perusahaan jasa adalah sebagai berikut: a.
Beban dibayar di muka  prepaid expenses Beban dibayar di muka adalah beba n yang dibayar pada suatu periode
tertentu,  tetapi  mempunyai  manfaat  lebih  dari  suatu  periode Akuntansi.  Selama  waktu  berjalan  jumlah  biaya  berkurang  tetapi
pengurangannya belum dicatat. Contoh:  PD.  Hati  Nurani  menyewa  gedung  terhitung  sejak  tanggal  1
September  2009  untuk  jangka  waktu  1  tahun.  Pembayaran  dilakukan pada  tanggal  1  September  2009  sebesar  Rp  6.000.000.  Maka  beban
sewa sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar 412 x Rp  6.000.000  =  Rp  2.000.000.  Yang  masih  menjadi  perskot  sewa
adalah sebesar  Rp  4.000.000.    Maka  jurnal  penyesuaian  yang  dibuat oleh PD. Hati Nurani adalah sebagai berikut:
1 Pendekatan Neraca Tanggal
Keterangan Ref
Debit Kredit
Desember 31
Beban sewa Rp 2.000.000
Sewa dibayar di muka Rp 2.000.000
2 Pendekatan Laba Rugi Tanggal
Keterangan Ref
Debit Kredit
Desember 31
Sewa dibayar di muka Rp 4.000.000
Beban sewa Rp 4.000.000
b. Pendapatan diterima di muka  deferred revenue Pendapatan  diterima  di  muka  adalah  pendapatan  yang  diterima,  tetapi
merupakan  pendapatan  untuk  periode  mendatang.  Atau  sering  disebut sebagai  utang  pendapatan.  Sering  perusahaan  menerima  kas  dimuka
untuk jasa yang harus disediakan perusahaan di masa mendatang. Contoh:  Perusahaan  Alamak  menyewakan  gudang  yang  menganggur
selama 1 tahun mulai 1 Oktober 2009. Pada tanggal tersebut, perusahaan telah  menerima  uang  sewa  untuk  1  tahun  sebesar  Rp  3.000.000.  Maka
pada tanggal 31 Desember 2009 yang sudah diakui menjadi pendapatan adalah  sebesar  312  x  Rp  3.000.000  =  Rp  750.000.  Sedangkan  sisanya
belum dapat  diakui  sebagai  pendapataan  yaitu  sebesar  912  x  Rp 3.000.000 = Rp 2.250.000. Jurnal yang dibuat oleh perusahaan Alamak
adalah sebagai berikut: 1 Pendekatan Laba Rugi
Tanggal Keterangan
Ref Debit
Kredit Desember
31 Pendapatan Sewa
Rp 2.250.000 Pendapatan diterima di muka
Rp 2.250.000
d. Pendekatan Neraca PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Keterangan
Ref Debit
Kredit Desember
31 Sewa diterima di muka
Rp 750.000 Pendapatan sewa
Rp 750.000
c. Piutang pendapatan accrued receivable
Piutang  pendapatan  adalah  penda patan  yang  sudah  menjadi  hak perusahaan  tetapi  belum  dicatat.  Piutang  pendapatan  merupakan  suatu
keadaan dimana suatu perusahaan telah selesai dikerjakan, tetapi belum menerima uang atau pendapatan.
Contoh:  Pada  tanggal  31  Desember  2009,  perusahaan  Adijaya masih menerima  sewa  kendaraan  untuk  bulan  November  dan  Desember
sebesar  Rp  1.500.000  per  bulan.  Maka  pendapatan  yang  masih  harus diterima  oleh  perusahaan  adalah  sebesar  Rp  3.000.000.  Jurnal
penyesuaian yang dibuat oleh PT Adijaya adalah sebagai berikut: Tanggal
Keterangan Ref
Debit Kredit
Desember 31
Piutang pendapatan Sewa Rp 3.000.000
Pendapatan sewa Rp 3.000.000
d. Beban yang masih harus dibayar  accrued expense Beban  yang  masih  harus  dibayar  sama  dengan  utang  beban  pada  akhir
periode Akuntansi. Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang realisasi pembayarannya belum terjadi, tetapi sudah menjadi beban bagi
perusahaan  karena  perusahaan  telah  menikmati  manfaatnya  sehingga merupakan utang pada periode yang bersangkutan.
Contoh:  Pembayaran  1 0  gaji  karyawan  di  CV.  Agung  Sentosa diperhitungkan  secara  harian  yaitu  sebesar  Rp  100.000  per  hari  dan
dibayarkan  setiap  hari  sabtu.  Karena  pada  bulan  Desember  tanggal  31 jatuh pada hari Selasa maka CV. Agung Sentosa harus membuat jurnal
penyesuaian  terkait  dengan  pembayaran  gaji  tersebut.  Yang  telah menjadi  beban  yaitu  sebesar  Rp  200.000    2  x  Rp  100.000.  dan  yang
masih  harus  dibayar  yaitu  sebesar  Rp  400.000  4  x  Rp  100.000.  Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat oleh CV. Agung Sentosa yaitu:
Tanggal Keterangan
Ref Debit
Kredit Desember
31 Beban Gaji
Rp 300.000 Utang Gaji
Rp 300.000
e. Pemakaian aktiva tetap  depreciation of fixed asset
Aktiva  tetap  adalah  sumber -sumber  ekonomi  yang  berwujud  yang perolehannya  sudah  dalam  kondisi  siap  untuk  dipakai atau  dengan
membangun  terlebih  dahulu.  Aktiva  tetap  dapat  dimanfaatkan  secara permanen  atau  dalam  rentang  waktu  lebih  dari  satu  tahun.  Oleh  karena
pemanfaatannya  meliputi  beberapa  periode  Akuntansi  dan  mengalami pengurangan  manfaat  maka  aktiva  tetap  menga lami  perlakuan  Akuntansi
yang khusus yaitu disusut atau didepresiasi  Sugiri dan Riyono, 2007:86 - 87.
Contoh:  PT.  Maju  Terus  melakukan  penyusutan  kendaraan  yang mempunyai  harga  perolehan  Rp  10.000.000  dan  nilai  residu  sebesar  Rp
2.000.000.  Umur  ekonomis kendaraan  adalah  5  tahun,  dan  penyusutan menggunakan  metode  garis  lurus.  Maka  besarnya  penyusutan  tiap  tahun
adalah  sebesar  Rp  1.600.000.  Jurnal  yang  dibuat  oleh  PT.  Maju  Terus adalah sebagai berikut:
Tanggal Keterangan
Ref Debit
Kredit Desember
31 Depresiasi Kendaraan
Rp 1.600.000 Akumulasi Dep. Kendaraan
Rp 1.600.000
f. Pemakaian perlengkapan
Perlengkapan  adalah  barang  yang  dipergunakan  untuk  kegiatan perusahaan  yang  habis  terpakai  dalam  jangka  waktu  1  tahun.  Pada  akhir
tahun  periode  Akuntansi  ha rus  dihitung  berapa  perlengkapan  yang  sudah terpakai dan berapa perlengkapan yang masih tersisa.
Contoh:  Pada  tanggal  15  April  2009  PT.  Aljabar  membeli  perlengkapan kantor  seharga  Rp  2.500.000  secara  tunai.  Pada  tanggal  31  Desember
2009,  perlengkapan  yang masih  tersisa  sebesar  Rp  750.000.  Maka perlengkapan  kantor  yang  sudah  menjadi  beban  yaitu  sebesar  Rp
1.750.000. Jurnal penyesuaian yang dibuat oleh PT. Aljabar yaitu: Tanggal
Keterangan Ref
Debit Kredit
Desember 31
Beban perlengkapan kantor Rp 1.750.000
Perlengkapan kantor Rp 1.750.000
I. Kertas kerja 1. Pengertian Kertas Kerja
Kertas kerja worksheet atau neraca lajur adalah kertas kerja yang bisa  digunakan  akuntan  untuk  mengikhtisarkan  ayat  jurnal  penyesuaian
dan  saldo  akun  untuk  penyusunan  lapo ran  keuangan.  Neraca  lajur merupakan  alat  yang  bermanfaat  tetapi  hal  itu  bukanlah  bagiaan  catatan
dari Akuntansi yang formal Niswonger dkk, 2005:171. Neraca lajur adalah kertas kerja berkolom  yang  berguna di dalam
membantu  penyusunan  laporan  keuangan.  De ngan  menggunakan  neraca lajur,  kesalahan  tidak  dimasukkannya  salah  satu  ayat  jurnal  penyesuaian
tidak  terjadi,  juga  menghindari  kesalahan  perhitungan  dan  penyusunan laporan keuangan yang lebih akurat  Yadiati dan Wahyudi, 2006:99
2. Format Neraca Lajur
Ada berbagai macam format dalam neraca lajur yaitu bentuk 6 kolom, 8  kolom,  10  kolom,  dan  12  kolom.  Namun  dalam  penelitian  ini,  peneliti
menggunakan  neraca  lajur  bentuk  10  kolom,  karena  neraca  lajur  bentuk ini adalah bentuk yang lazim digunakan dalam Akuntans i. Berikut bentuk
neraca lajur 10 kolom. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel II.14 Neraca Lajur
Nama Perusahaan Kertas Kerja
Periode Waktu No
Nama akun
Neraca saldo J.Penyesuaian
NSSD LabaRugi
Neraca D
K D
K D
K D
K D
K a
a b
b c
c D
d e
e e
e Sumber: Winwin Yadiati dan Ilham Wahyudi 2006:97
a. Kolom  nomor  dan  nama  akun  digunakan  untuk  mencatat  nomor  dan nama akun sesuai dengan catatan di buku besar
b. Kolom  Neraca  saldo  untuk  mencatat  saldo -saldo  sementara  setiap akun buku besar yaitu saldo debit dicatat di sisi debit dan sal do kredit
dicatat  di  sisi  kredit.  Setelah  itu  lajur  debit  dijumlahkan  dan  hasilnya harus sama dengan jumlah lajur kredit neraca saldo.
c. Kolom  ayat  jurnal  penyesuaian  adalah  untuk  mencatat  semua  ayat penyesuaian pada akhir periode Akuntansi yang biasanya tel ah di buat
secara  terpisah  dalam  bentuk  jurnal  umum.  Ayat  jurnal  penyesuaian sisi  debit  dipindahkan  pada  akun  yang  bersangkutan,  lajur  debit  dan
ayat  jurnal  sisi  kredit  dipindahkan  pada  akun  lajur  kredit.  Apabila akun  dalam  ayat  penyesuaian  belum  ada  dalam daftar  akun  neraca
saldo, maka dapat ditambahkan nama akun baru di bawahnya. Jumlah lajur debit dan kredit keduanya harus sama.
d. Kolom  neraca  saldo  disesuaikan.  Kolom  ini  merupakan  perpaduan antara  kolom  neraca  saldo  dengan  ayat  penyesuaian.  Langkah -
langkahnya sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Semua  akun  yang  tidak  mendapat  penyesuaian  maka  saldo  akun yang terdapat dalam kolom neraca saldo langsung dipindahkan ke
kolom neraca saldo disesuaikan saldo debit dipindah ke sisi debit dan saldo kredit dipindahkan ke sisi kredit.
2 Setiap saldo akun neraca saldo debit yang mengalami penyesuaian debit  dijumlahkan,  angkanya  di  catat  di  sisi  debit  neraca  saldo
disesuaikan.  Begitu  juga  dengan  saldo  akun  kredit  mengalami penyesuaian  kredit  dijumlahkan.  Angkanya  dicatat  di  sisi  kredit
neraca saldo disesuaikan. 3 Setiap  saldo  akun  di  neraca  saldo  kredit  jumlahnya  lebih  besar
mengalami  penyesuaian  debit,  maka  selisihnya  dicatat  di  sisi dkredit neraca saldo disesuaikan.
4 Setiap  saldo  akun  di  neraca  saldo  debit  jumlahnya  lebih  besar mengalami penyesuaian kredit, maka selisihnya dicatat di sisi debit
neraca saldo disesuaikan. 5 Akun  baru  yang  nominalnya  hanya  terdapat  pada  kolom  ayat
penyesuaian, maka jumlah tersebut langsung dipindahkan. Jumlah kolom  debit  dipindahkan  ke  sisi  debit  dan  jumlah  kolom kredit
dipindahkan ke sisi kredit kolom neraca saldo disesuaikan. e. Kolom laba rugi dan neraca
Kolom  laba  rugi  dan  neraca  merupakan  kolom  perpindahan  akun  riil dan  akun  nominal  setelah  melalui  lajur  neraca  saldo  setelah
disesuaikan.  Akun-akun  nominal  akan  masuk  di  lajur  laba  rugi  dan akun-akun  riil akan masuk di lajur neraca. lajur  atau kolom laba  rugi
dan  neraca  ini  digunakan  untuk  keperluan  penyusunan  laporan keuangan.
J. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan
Setelah transaksi dicatat dan dirangkum, la poran kemudian disiapkan bagi para  pengguna.  Laporan  Akuntansi  yang  menyediakan  informasi  ini
disebut laporan keuangan Niswonger dkk, 2008: 22. Laporan  keuangan  adalah  hasil  akhir  deari  proses  Akuntansi  yang
menyajikan  informasi  informasi  yang  berguna  un tuk  pengambilan keputusan  berbagai  pihak,  misalnya  pemilik  dan  kreditor  Sugiri  dan
Riyono, 2007: 21
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan  laporan  keuangan  menurut  “Kerangka  Dasar  Penyusunan  dan penyajian Laporan Keuangan” IAI, 2002 dalam buku Sugiri dan Riyo no
2007:21 adalah sebagai berikut: a. Laporan  keuangan  menyajikan  informasi  tentang  posisi  keuangan
aktiva, utang, dan modal pemilik pada suatu saat tertentu. b. Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja prestasi perusahaan.