48
G. PERTANGGUNGJAWABAN MUTU
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya Azwar, 2003. Suatu tes atau instrument dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tes memberikan hasil yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran. Tes validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes yang mana akurasi data tergantung pada sejauh mana isi skala
mencakup data yang komprehensif dan relevan dengan tujuan penelitian Azwar, 2003. Analisis rasional terhadap isi item dilakukan
oleh dosen pembimbing guna memeriksa kualitas item sebagai dasar untuk diseleksi.
2. Seleksi Item
Seleksi item diawali dengan melakukan uji coba terhadap item –
item yang telah dibuat untuk mendapatkan item – item yang dianggap
baik dan layak. Uji coba dilakukan pada individu yang memiliki karakteristik yang sama dengan subyek, yaitu para penyandang cacat
korban gempa yang bertempat tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya. Jumlah item yang diuji cobakan sebanyak 78 item.
49
Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan kriteria yang relevan,
yaitu distribusi skor itu sendiri dan akan menghasilkan koefisien korelasi item total atau corrected item total correlation r
ix
. Semakin baik daya diskriminasi sebuah item, maka koefisien korelasinya semakin mendekati
angka 1,00. Pemilihan item terbaik dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi sebesar 0,3. Dengan demikian, item-item yang memiliki
corrected item total correlation 0,3 dapat disisihkan, sedangkan item-
item yang memiliki corrected item total correlation ≥ 0,3 dinyatakan
sebagai item yang lolos seleksi dan dapat digunakan sebagai alat penelitian. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 54 item yang lulus seleksi,
sedangkan 24 item yang lain tidak lulus seleksi. Item-item tersebut merupakan item-item yang memiliki corrected item total correlation
≥ 0,3. Sebaran item setelah uji coba dapat dilihat pada tabel 3.
50
Tabel 3 Spesifikasi Item setelah Uji Coba
Aspek Nomor Item
Jumlah Favorable
Unfavorable
Pengetahuan Fisik
1, 13, 19, 31, 37, 43, 49, 67, 73,
9
10, 16, 28, 34, 40, 46, 58, 64, 70
9 18
Realistis 3, 9, 15, 27, 45, 51,
57, 63, 75
9
12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 78
9 18
Kepuasan Diri 5, 11, 17, 23, 29, 59,
65, 71, 77
9
2, 14, 26, 32, 38, 44, 50, 68, 74
9 18
Jumlah 27
27 54
3. Reliabilitas
Reliabilitas berarti keajegan, keterandalan, kestabilan, dan konsistensi dari hasil ukur atau kecermatan dari suatu pengukuran
Azwar, 2003. Azwar juga mengungkapkan bahwa konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas alat
51
ukur sendiri mengacu pada sejauhmana konsistensi hasil pengukuran apabila dilakukan pengukuran ulang pada kelompok subyek yang
sama. Tinggi rendahnya reliabilitas dapat dilihat dari tingginya nilai
koefisien reliabilitas yang mendekati nilai 1 satu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan penghitungan
reliabilitas koefisien alpha α dari Cronbach menggunakan program SPSS for windows versi 17.0. Reliabilitas dalam skala 78 item yang
digunakan pada uji coba adalah α = 0,969. Reliabilitas skala 54 item y
ang terseleksi adalah α = 0,969. Reliabiltas skala uji coba dan penelitian dapat dikatakan baik karena hampir mendekati nilai 1 satu.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Pengambilan data penelitian dilakukan mulai tanggal 3 Februari 2009 hingga 30 Mei 2009. Skala yang disebarkan sejumlah 60 eksemplar. 30
eksemplar untuk subjek yang mendapatkan pendampingan psikologis, dan 30 eksemplar untuk subjek yang tidak mendapatkan pendampingan psikologis.
Dari 60 eksemplar yang disebar semua dapat dianalisis karena memenuhi persyaratan kelengkapan jawaban.
Skala penelitian ini diberikan kepada mereka yang merupakan korban gempa bumi Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 yang lampau. Subjek penelitian
adalah mereka yang menjadi korban terparah, yaitu menjadi lumpuh. Kelumpuhan yang dialami pada kedua kaki yang tidak hanya berpengaruh
pada mobilitas pada kaki namun juga berpengaruh pada sistem pencernaan dan hal lain seperti rasa sakit. Subjek penelitian bertempat tinggal di daerah
Bantul, Imogiri dan Klaten yang merupakan daerah terparah akibat dampak gempa.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penerimaan diri. Skala ini dibuat berdasarkan pada aspek-aspek dalam penerimaan diri,
terutama dalam penerimaan diri dari sudut pandang secara fisik. Skala ini nantinya akan mengukur sejauh mana perbedaan mereka yang mendapatkan