39
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Penerimaan Diri
Penerimaan diri adalah suatu sikap menerima kondisi diri apa adanya dengan wajar yang ditunjukkan pada sikap dan perasaan yang
wajar, tidak berlebihan. Pengenalan diri secara utuh akan kondisi diri dan tidak menutupi maupun menyangkal keadaan dirinya yang menjadi
cacat. Penerimaan diri akan kondisi fisik penyandang cacat tubuh terdiri
dari beberapa aspek, diantaranya : 1.
Pengetahuan tentang fisik dirinya sendiri Sejauh mana individu mengenal dan memahami kondisi fisiknya,
kecacatannya, dan juga meliputi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan atau diperhatikan dengan kondisinya tersebut.
2. Pemahaman yang realistis atas kemampuan diri
a. Tingkat kemampuan dalam menyadari dan mengerti akan potensi-potensi yang dimiliki, setelah menjadi cacat.
b. Sejauh mana individu dapat bersikap dengan tepat, tidak berlebihan atau sangat kurang, sesuai dengan kondisi diri saat
ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Kepuasan, secara fisik, terhadap dirinya sendiri
a. Tingkat penerimaan diri dengan sungguh akan penampilan fisiknya, meliputi penilaian maupun perasaaannya, terkait
dengan kondisi dirinya yang menjadi cacat. b. Tingkat penilaian positif seseorang akan kondisi diri. Perasaan
senang, rasa puas, yang ditunjukkan pada sikap menerima akan kondisinya, kelebihan maupun kekurangannya.
Dalam penelitian ini, pengukuran penerimaan diri dibatasi pada self report
atau pandangan subjek terhadap diri sendiri dalam penerimaan dirinya terhadap kondisi dirinya yang menjadi cacat. Skor skala yang
didapat dari pengukuran menunjukkan penerimaan diri penyandang cacat korban gempa yang mendapat pendampingan maupun yang tidak
mendapat pendampingan. Semakin tinggi skor yang didapatkan, maka semakin tinggi penerimaan diri akan kondisi fisiknya menurut
pandangan subjek demikian juga sebaliknya.
2. Pendampingan
Pendampingan psikologis adalah suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada mereka yang mengalami krisis. Krisis yang dimaksud
adalah suatu kejadian yang membuat seseorang mengalami goncangan batin seperti depresi dan kesedihan, hal ini yang biasa terjadi pada
mereka yang menjadi cacat akibat dari suatu kejadian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pendampingan psikologis ini merupakan salah satu program Pusat Rehabilitasi Yakkum dibawah unit Psikososial yang bergerak dalam
penanganan mental, seperti penerimaan diri, penyandang cacat setelah terjadi suatu kecelakaan agar mereka dapat mandiri dan berfungsi penuh
di lingkungan masyarakatnya. Pendampingan ini hanya bisa diberikan oleh mereka yang sudah
terlatih dengan pengawasan dan bimbingan dari ahlinya yaitu Psikolog, sehingga hasil dampingan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmu
Psikologi. Fungsi atau tujuan dari pendampingan adalah untuk membimbing
agar bisa kembali atau mendekati keadaan semula, membina agar tidak salah dalam menerima dan mengolah informasi akan diri dan
memberfungsikan kembali walau dengan kondisi telah menjadi cacat.
D. SUBJEK PENELITIAN