JENIS PENELITIAN IDENTIFIKASI VARIABLE SUBJEK PENELITIAN

38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian perbandingan atau komparasi. Penelitian perbandingan adalah penelitian yang membandingkan dua variabel yang sama dalam populasi yang berbeda Amirin, 1986. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk melihat dampak dari suatu perlakuan, subjek telah mendapat perlakuan dari variabel bebasnya, dan penelitian ini bermaksud untuk melihat sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel tergantungnya, dan perbedaan ketika tidak diberi perlakuan. Dalam hal ini peneliti akan membandingkan penerimaan kondisi fisik korban gempa yang mendapat pendampingan dengan yang tidak mendapat pendampingan.

B. IDENTIFIKASI VARIABLE

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variable bebas dan variable tergantung : Variabel bebas : Status pendampingan Variabel tergantung : Penerimaan Diri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

C. DEFINISI OPERASIONAL

1. Penerimaan Diri

Penerimaan diri adalah suatu sikap menerima kondisi diri apa adanya dengan wajar yang ditunjukkan pada sikap dan perasaan yang wajar, tidak berlebihan. Pengenalan diri secara utuh akan kondisi diri dan tidak menutupi maupun menyangkal keadaan dirinya yang menjadi cacat. Penerimaan diri akan kondisi fisik penyandang cacat tubuh terdiri dari beberapa aspek, diantaranya : 1. Pengetahuan tentang fisik dirinya sendiri Sejauh mana individu mengenal dan memahami kondisi fisiknya, kecacatannya, dan juga meliputi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan atau diperhatikan dengan kondisinya tersebut. 2. Pemahaman yang realistis atas kemampuan diri a. Tingkat kemampuan dalam menyadari dan mengerti akan potensi-potensi yang dimiliki, setelah menjadi cacat. b. Sejauh mana individu dapat bersikap dengan tepat, tidak berlebihan atau sangat kurang, sesuai dengan kondisi diri saat ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 3. Kepuasan, secara fisik, terhadap dirinya sendiri a. Tingkat penerimaan diri dengan sungguh akan penampilan fisiknya, meliputi penilaian maupun perasaaannya, terkait dengan kondisi dirinya yang menjadi cacat. b. Tingkat penilaian positif seseorang akan kondisi diri. Perasaan senang, rasa puas, yang ditunjukkan pada sikap menerima akan kondisinya, kelebihan maupun kekurangannya. Dalam penelitian ini, pengukuran penerimaan diri dibatasi pada self report atau pandangan subjek terhadap diri sendiri dalam penerimaan dirinya terhadap kondisi dirinya yang menjadi cacat. Skor skala yang didapat dari pengukuran menunjukkan penerimaan diri penyandang cacat korban gempa yang mendapat pendampingan maupun yang tidak mendapat pendampingan. Semakin tinggi skor yang didapatkan, maka semakin tinggi penerimaan diri akan kondisi fisiknya menurut pandangan subjek demikian juga sebaliknya.

2. Pendampingan

Pendampingan psikologis adalah suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada mereka yang mengalami krisis. Krisis yang dimaksud adalah suatu kejadian yang membuat seseorang mengalami goncangan batin seperti depresi dan kesedihan, hal ini yang biasa terjadi pada mereka yang menjadi cacat akibat dari suatu kejadian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Pendampingan psikologis ini merupakan salah satu program Pusat Rehabilitasi Yakkum dibawah unit Psikososial yang bergerak dalam penanganan mental, seperti penerimaan diri, penyandang cacat setelah terjadi suatu kecelakaan agar mereka dapat mandiri dan berfungsi penuh di lingkungan masyarakatnya. Pendampingan ini hanya bisa diberikan oleh mereka yang sudah terlatih dengan pengawasan dan bimbingan dari ahlinya yaitu Psikolog, sehingga hasil dampingan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmu Psikologi. Fungsi atau tujuan dari pendampingan adalah untuk membimbing agar bisa kembali atau mendekati keadaan semula, membina agar tidak salah dalam menerima dan mengolah informasi akan diri dan memberfungsikan kembali walau dengan kondisi telah menjadi cacat.

D. SUBJEK PENELITIAN

Pemilihan subjek penelitian menggunakan metode purposive sample yaitu pemilihan sekelompok subyek didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Penggunaan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah mereka yang merupakan korban bencana alam gempa bumi pada pertengahan tahun 2006 silam yang tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya. Kriteria subjek 42 penelitian meliputi umur remaja akhir 17 tahun keatas sampai dewasa dari berbagai golongan pelajar, pekerja, petani, pria maupun wanita yang mengalami kecacatan karena gempa Yogyakarta. Pada usia 17 tahun keatas adalah dari masa remaja akhir pubertas, adolesenci = Lat. Adolescere = adultus = menjadi dewasa, hingga sampai pada masa dewasa. Tugas perkembangan untuk masa remaja akhir adalah menerima peran dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat sendiri, mendapatkan kebebasan secara emosional, dan belajar bertanggung jawab baik secara diri sendiri maupun sosial Havinghurst, dalam Monks 2002. Dengan adanya peran ini maka seseorang yang berumur diatas 17 tahun memiliki hak untuk memilih kehidupan nya sendiri, berhak untuk memilih tanpa tergantung dari orang tua, mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab akan segala keputusannya. Jenis-jenis kecacatan yang dimaksud adalah kelumpuhan atau disebut paraplegia. Kecacatan ini disebabkan oleh rusaknya sumsum tulang belakang akibat tertimpa benda berat. kelumpuhan atau layuh di beberapa bagian tubuh namun memiliki tingkat keparahan dibawah paraplegia yaitu paraparese yang meliputi layuh lemas atau lemah pada bagian tertentu atau hampir keseluruhan anggota gerak bagian bawah. 43

E. PROSEDUR PENELITIAN